Soal Bikin Mandek Program InaTEWS, Kepala BRIN Sebut Peran BMKG

Sabtu, 11 Februari 2023 02:11 WIB

Monitor program simulasi tsunami di Gedung Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Jakarta, Selasa (11/11). Presiden SBY meresmikan sistem peringatan dini tsunami atau Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS). Tempo/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menyebut program Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) dengan sensor berbasis kabel optik yang digelar di laut tidak berhasil. Program dinilai terlalu mahal. BMKG sebagai operator juga diklaimnya keberatan.

Menurut Handoko, BMKG harus menjamin peralatan deteksi dini tsunami yang dipilih andal, efisien, tapi murah. Selain itu, InaTEWS yang ada saat ini dinilai kurang pas di Indonesia. “Tapi, sebagai riset itu (InaTEWS) menarik,” kata dia dalam konferensi pers 'Saatnya BRIN Menjawab' di Gedung BJ. Habibie, Jakarta Pusat, pada Jumat, 10 Februari 2023.

Handoko menambahkan, BRIN ataupun Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)--lembaga riset yang berintegrasi ke dalam BRIN--tidak pernah mengoperasikan alat deteksi dini tsunami. “Tidak akan pernah menjadi operator alat pendeteksi tsunami selain BMKG," katanya sambil menambahkan berjanji mendorong riset untuk sistem deteksi tsunami yang paling baik.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam konferensi pers 'Saatnya BRIN Menjawab' di Gedung B.J. Habibie, Jakarta Pusat, pada Jumat, 10 Februari 2023. (Tempo/Maria Fransisca Lahur)

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Koran Tempo edisi 31 Januari 2023 lalu memberitakan kalau BRIN telah menghentikan penganggaran program Ina-TEWS. Padahal program yang dulu diampu oleh BPPT bersama sejumlah lembaga kebencanaan dan geospasial ini merupakan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2019 tentang Penguatan dan Pengembangan Sistem Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami.

Buoy Merah Putih yang dipasang BPPT, 14 April 2019, di area Gunung Anak Krakatau untuk memantau gejala tsunami. (BPPT)

Disebutkan dalam pemberitaan itu, mandeknya program Ina-TEWS menyebabkan ruang kendali Indonesia Tsunami Observation Center (Ina-TOC) yang berlokasi di eks Gedung BPPT tak berfungsi. Dari ruang itu semestinya bisa dipantau data yang dikirim alat pendeteksi tsunami di tengah laut, baik yang berbasis alat apung (Ina-Buoy), kabel optik (Ina-CBT), maupun rambatan gelombang suara (Ina-CAT).

“Data itu terhubung dengan BMKG sebagai bagian dari sistem peringatan dini tsunami jika terjadi gempa tektonik ataupun vulkanis yang berpusat di perairan,” kata seorang peneliti BRIN yang dulu turut dalam tim Indonesia Tsunami Early Warning System (Ina-TEWS) pada era BPPT.

Selain itu, sebanyak enam unit Ina-Buoy, yang telah dipasang berjajar di perairan barat Bengkulu, selatan Cilacap, selatan Malang, selatan Bali, dan selatan Sumba, Nusa Tenggara Timur, juga disebutkan terbengkelai. Pemberitaan mengenai mandeknya program InaTEWS ini terangkai dengan cukup maraknya keluhan para peneliti lokal di era BRIN saat ini.

Terpisah, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, lewat keterangan tertulisnya pada Sabtu, 11 Februari 2023, menjelaskan kalau selama ini data buoy tsunami BPPT yang dipasang di laut belum ada yang terhubung dan terintegrasi ke operasional peringatan dini BMKG. Menurut Dwikorita, buoy masih dalam riset dan uji coba. "Kami belum tahu kinerjanya," kata dia.

Pilihan Editor: BPPT Pernah Nyatakan 3 Teknologi Deteksi Dini Tsunami Beroperasi 2024



CATATAN.
Artikel ini telah diubah pada Sabtu 11 Februari 2023, pukul 19.00 WIB, untuk menambahkan tanggapan dan penjelasan dari BMKG. Terima kasih


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

4 jam lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

7 jam lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

7 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

10 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

11 jam lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

12 jam lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

12 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

19 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

1 hari lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

1 hari lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya