TEMPO.CO, Jakarta - BMKG kembali memberikan peringatan dini wilayah yang harus siaga bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor dalam prediksi cuaca hari ini, Jumat 10 Maret 2023. Mereka yang diminta siaga dampak hujan hari ini tersebut adalah wilayah Kepulauan Riau, Riau dan Kalimantan Barat.

Peringatan dini sejalan dengan pantauan adanya sirkulasi siklonik antara lain di pesisir barat Kalimantan Barat. Pusaran angin skala meso, puluhan hingga ratusan kilometer, ini membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Kalimantan Barat. Seperti diketahui, konvergensi akan mampu memacu pertumbuhan awan hujan.

Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Jawa Barat bagian selatan hingga Jawa Tengah. Ada pula yang terbentuk di Kalimantan Selatan, dari Sulawesi Tengah hingga Sulawesi Tenggara, di Nusa Tenggara Barat, dan di Papua.

Selain itu BMKG juga masih memantau pergerakan bibit Siklon Tropis 97P di Teluk Carpentaria, Australia. Pergerakan 97P cenderung persisten dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis masih dalam kategori rendah hari ini.

Meski begitu sistem itu menginduksi peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot (low level jet) dari Laut Arafuru hingga Australia bagian utara. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitarnya.

Prakiraan Hujan Kota Besar

Hujan disertai petir diperkirakan terjadi di Jambi dan Banjarmasin. Hujan lebat kemungkinan terjadi di Bandung. Hujan intensitas sedang diperkirakan terjadi di Serang, Surabaya, Pangkal Pinang, Pekanbaru, Kendari dan Medan.

Suhu udara berkisar antara 18-33 derajat Celsius. Suhu terendah di Bandung dan suhu tertinggi di Denpasar, Gorontalo, Surabaya, Ternate, dan Makassar.

Waspada Gelombang Tinggi

Wilayah perairan dengan gelombang tinggi antara 2,50 - 4,0 meter terjadi di Laut Natuna Utara serta di perairan utara Natuna dan Perairan Subi - Serasan.

Pilihan Editor: Warga Gugat Anak Usaha Sritex ke Pengadilan, Tuntut Ganti Rugi Hampir Rp 2 T