Serangan Rusia ke Ukraina, 6 Lagi Rudal Hipersonik Kizhal Melesat

Jumat, 17 Maret 2023 04:00 WIB

Rudal hipersonik Kinzhal yang dilepaskan pesawat tempur saat melakukan uji coba di selatan Rusia, 1 Maret 2018. Kinzhal disebutkan memiliki kemampuan 10 kali kecepatan suara dengan jangkauan 2.000 kilometer. Russian Defence Ministry

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia telah menambah eskalasi penggunaan senjata hipersonik dalam perang di Ukraina. Pada 9 Maret lalu, Rusia menyerang hingga enam titik di Ukraina menggunakan rudal Kinzhal ultra-cepat.

Rudal-rudal itu dikerahkan diduga karena satu-satunya yang bisa menembus sistem pertahanan udara Ukraina yang disuplai NATO. Rudal Kinzhal menjadi bagian dari gelombang serangan 81 rudal dan drone--yang termasuk serangan besar yang pernah dilancarkan Rusia sepanjang agresi sejak akhir Februari 2022 lalu.

Serangan yang menewaskan sedikitnya enam warga sipil Ukraina itu dilakukan pada tengah malam dan dinihari, didahului aktivitas komunikasi penerbangan strategis Rusia. Aktivitas itu membekali pergerakan bomber 15 Tupolev Tu-95MS “Bear” dan rombongan Tu-22m3 “Backfire” yang tak diketahui jumlah pastinya.

Pesawat yang pertama hanya dapat membawa rudal jelajah jarak jauh seperti Kh-55 yang setara Tomahawk Amerika. Sedangkan pesawat kedua bisa untuk serangan rudal jelajah maupun bom.

Adapun keenam rudal jelajah hipersonik yang melesat pada malam dan dinihari itu adalah Kh-47M2 Kinzhal. Ini adalah rudal balistik yang diuncurkan dari darat tapi kemudian dimodifikasi untuk bisa meluncur dari jet tempur MiG-31 “Foxhound”.

Advertising
Advertising

Video serangan rudal hipersonik Kinzhal yang diklaim Rusia atas gudang senjata bawah tanah di Deliatyn, sebuah desa di Ukraina sebelah barat daya. Twitter/@Mod_russia

Mig-31 membawa Kinzhal ke ketinggian sebelum meluncurkannya mengikuti sebuah trayek balistik menuju targetnya. Presiden Rusia Vladimir Putin pernah mengklaim Kinzhal mampu melesat sampai 10 Mach atau 10 kali kecepatan suara. Itu setara kecepatan 7.672 mil per jam atau 12.347 km per jam.

Pada 2018, media milik pemerintah Rusia melaporkan sudah ada 10 MiG-31 yang telah dimodifikasi untuk meluncurkan Kinzhal.


Menembus Pertahanan Patriot

Para komandan pasukan Ukraina mengakui sistem pertahanan mereka tidak dapat mencegat rudal Kinzhal, bahkan oleh sistem pertahanan rudal Patriot dan NASAM yang belum lama dipasok NATO. Kizhal memiliki karakter terbang tinggi sesaat setelah diluncurkan lalu menukik cepat dan tajam ke target. Ini adalah pola terbang tak biasa.

Melansir Time, Ukraina mendesak Amerika Serikat untuk mengerahkan sistem rudal Patriot menahan garis melawan Rusia. Rudal Patriot merupakan sistem pertahanan udara jarak jauh untuk melawan rudal balistik taktis, rudal jelajah, dan pesawat canggih. Military-today.com

Profil terbang dan kecepatannya itu membuatnya sulit bagi sistem pertahanan udara Ukraina untuk menangkalnya. Kinzhal dilaporkan juga mampu bermanuver dalam kecepatan tinggi, membuatnya lebih mumpuni menghadapi segala kemungkinan cegatan.

Terlebih lagi, pada serangan 9 Maret, rudal-rudal datang dari berbagai arah: wilayah Kursk Rusia, Laut Kaspia, Azov, dan Laut Hitam.

Menurut seorang pejabat Ukraina, rudal-rudal jelajah dan yang hipersonik datang dari wilayah Kursk. Sedangkan rudal dari Laut Kaspia kemungkinan ditembakkan oleh armada kapal perang Rusia, Caspian Flotilla. Sedangkan yang meluncur dari arah Laut Hitam diduga bersumber ke kapal selam listrik diesel Rusia, Improved Kilo.


Serangan di Multi-ketinggian dan Kecepatan

Rusia menggunakan beragam persenjataan yang melesat dengan berbagai kecepatan dan ketinggian. Drone-drone kamikaze Shahed 136, yang dibeli dari Iran, berhamburan di ketinggian rendah dengan kecepatan sekitar 115 mil per jam. Rudal jelajah yang diluncurkan dari laut dan udara juga beterbangan di ketinggian rendah tapi dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi, sekitar 550 mil per jam. Persenjataan hipersonik Kinzhal meluncur dari ketinggian 59 ribu kaki.

Kendaraan udara tak berawak (UAV) atau drone yang oleh pihak berwenang Ukraina dianggap sebagai drone bunuh diri buatan Iran Shahed-136, dan digunakan oleh pasukan Rusia di tengah serangan Rusia ke Ukraina, terlihat di langit di atas Odesa, Ukraina, 23 September 2022. Pakar militer mengatakan drone itu akan berguna bagi Rusia untuk pengintaian dan sebagai amunisi untuk menyerang target yang sesuai. REUTERS/ Serhii Smolientsev

Dari serangan massal itu pertahahan udara Ukraina harus belajar mengawasi ke berbagai arah untuk target-target yang terbang dalam berbagai ketinggian dan profil terbang berbeda. Rusia mungkin meluncurkan drone dan senjata hipersonik berbarengan mengarah ke pertahanan yang sama.

Kabar baiknya untuk Ukraina dan NATO, Moscow tak lagi membuat Kizhal. Pada November lalu, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengklaim Rusia telah menggunakan 16 rudal Kinzhal dan memiliki hanya 42 lagi.

Pasca-serangan 9 Maret, jika klaim itu terbukti benar, stok rudal Kizhal Rusia bersisa 36. Dan, Rusia dianggap tak mungkin mengerahkan seluruhnya untuk menyerang Ukraina karena rudal berkemampuan nuklir itu menjadi senjata penting untuk melawan NATO.

POPULAR MECHANICS, WASHINGTON POST

Pilihan Editor: Datanya Dibobol Bjorka, BPJS Malah Dipuji Pakar


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

9 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

18 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

4 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya