Cuaca Hujan dan Angin Kencang dari Siklon Tropis Herman Diprediksi hingga 3 April

Kamis, 30 Maret 2023 15:20 WIB

Siklon Tropis Herman saat terbentuk pada Rabu 29 Maret 2023. Twitter

TEMPO.CO, Jakarta - Semua hujan di Sumatera dan Jawa sejak Rabu malam hingga Kamis ini, 29-30 Maret 2023, dipastikan karena pengaruh dari Siklon Tropis Herman. Siklon tropis ini tumbuh cepat meraksasa kurang dari 24 jam sejak ditetapkan sebagai bibit siklon 96S di Samudera Hindia sebelah barat daya Sumatera pada Rabu.

"Melihat ukurannya, kemungkinan berpotensi menjadi supersiklon," kata peneliti klimatologi di Pusat Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin, pada Rabu.

Potensi hujan deras dan angin kencang efek Siklon Tropis Herman pada hari ini, menurut Erma, akan lebih banyak terjadi di Sumatera bagian selatan dan Jawa bagian barat secara meluas. Menggunakan data Satellite-based Disaster Early Warning System (SADEWA) yang dikembangkan Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, dia menyebut kemungkinan klaster awan besar akan lama bertahan di atas kedua sektor itu.

Dia juga mengungkap prediksi arah pergerakan Siklon Tropis Herman yang hanya akan berputar-putar di lokasi yang relatif sama hingga 3 April mendatang. "Hanya menjauh sedikit, artinya siklon ini berpotensi menetap," kata Erma di antara perkembangan yang dibagikannya via akun media sosial, Kamis pagi.

Potensi Siklon Tropis Seroja Datang Lagi

Advertising
Advertising

Masih soal potensi siklon tropis, Erma menunjuk pada pemantauannya terhadap dua vorteks atau pusaran angin di atas Laut Banda selama beberapa hari terakhir. Dalam prediksi cuaca yang dikeluarkan BMKG, pengaruh dari vorteks ganda ini terlihat dari status Siaga bencana hidrometeorologi untuk wilayah Maluku dan sekitarnya yang juga telah bertahan setidaknya tiga hari belakangan.

Pada Rabu lalu Erma menjelaskan bahwa satu vorteks yang berada lebih ke utara sempat melemah namun menguat kembali. Vorteks yang di utara ini apabila meluruh bisa berdampak bagi wilayah Filipina sebelah selatan. Sedangkan vorteks yang lebih ke selatan berpotensi mengulang kejadian Siklon Tropis Seroja yang berdampak banjir bandang di NTT pada April 2021 lalu.

"Kita punya pengalaman dengan Seroja tepat dua tahun lalu. Saat itu juga bermula dari double vortex," kata Erma sambil menambahkan hasil studi dia dan timnya menemukan hal baru tersebut: siklon tropis bisa tumbuh dari vorteks di perairan tropis--bukan dari lautan samudera di lintang tinggi yang kemudian melemah ketika mendekati wilayah tropis seperti yang selama ini diyakini.

Sejauh ini, Erma mengatakan, vorteks ganda di Laut Banda masih bertahan. Belum diketahui mana yang meluruh lebih dulu dan menambahkan energi ke yang lain hingga melahirkan siklon tropis. "Dulu, sepuluh tahun sekali saja tidak ada fenomena seperti ini."

Pilihan Editor: Tahun Lalu Google Hapus 5,2 Miliar Iklan, dari Penipuan sampai Perang Ukraina


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

2 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

5 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

1 hari lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

2 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

2 hari lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

2 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

2 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

3 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

3 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya