Ini Masalah Kesehatan yang Biasa Terjadi Ketika Mudik Lebaran

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Kamis, 20 April 2023 15:40 WIB

Kendaraan pemudik terjebak kemacetan di Jalur Selatan, Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis 20 April 2023. Volume kendaraan pemudik pada H-2 Lebaran dari arah Bandung dan Jakarta menuju Jawa Tengah terpantau padat. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

TEMPO.CO, Jakarta - Perjalanan mudik dapat meningkatkan risiko terhadap kesehatan, terutama jika mudik ke tempat yang jauh sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk sampai.

Dosen S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya Idham Choliq mengatakan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan CDC, ada beberapa masalah kesehatan yang paling umum muncul saat perjalanan mudik.

Pertama adalah diare. "Sejauh ini diare merupakan risiko yang paling umum. Hal ini akibat makanan yang sembarangan saat melakukan perjalanan," ujarnya dilansir dari laman UM Surabaya pada Kamis, 20 April 2023.

Kedua adalah demam tifoid. Ini bisa terjadi ketika mengonsumsi makanan dan minuman yang salah, seperti produk susu yang tidak dipasteurisasi, makanan yang kurang matang, kulit buah atau sayuran, air sumur atau air keran, atau salad yang tidak bersih.

Ketiga Influenza. Idham menyebut influensa ditularkan oleh virus RNA dari keluarga Orthomyxoviridae (virus influenza). Gejala yang paling umum adalah menggigil, demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, batuk, dan kelelahan.

Advertising
Advertising

Keempat, Covid-19. Menurut dia, saat ini penyakit Covid-19 masih ada di tengah masyarakat bahkan sekarang varian baru Omicron Arcturus yang diyakini dapat mengalami lonjakan kasus.

Kelima, Tuberkulosis atau TBC. Penyakit ini juga sering terjadi saat perjalanan mudik. Disebabkan oleh bakteri microbacterium tuberkulosa. Menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri yang dilepaskan saat penderita TBC batuk.

“Bakteri ini masuk dan terkumpul di dalam paru-paru dan berkembang biak, terutama pada orang dengan daya tahan tubuh rendah,”ujar Idham.

Idham menyarankan untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat sebelum memulai perjalanan mudik agar dapat mengurangi risiko ini.

Menurut dia, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pemudik sebelum melakukan perjalanan agar terhindar dari masalah kesehatan.

Pertama, menjaga stamina saat melakukan perjalanan dengan memperhatikan konsumsi makanan bergizi, minum air yang cukup, vitamin dan istirahat yang cukup.

Kedua, mencuci tangan dan menggunakan masker. Hal ini dapat menghindari penyakit menular saat perjalanan mudik, seperti influenza, TB dan Covid-19.

“Terakhir melakukan vaksin, khususnya Covid-19, vaksin booster adalah salah satu kunci untuk menurunkan risiko tertular virus Covid-19,” kata Idham.

Pilihan Editor: Ekspedisi Tim Bosscha, Gerhana Matahari Total Terlihat Jelas di Pulau Kisar

Berita terkait

Mitsubishi Motors Hadirkan Diskon Perawatan dan Perbaikan Kendaraan Usai Mudik Lebaran

2 hari lalu

Mitsubishi Motors Hadirkan Diskon Perawatan dan Perbaikan Kendaraan Usai Mudik Lebaran

PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (PT MMKSI) menghadirkan program spesial, yaitu "Kilau Lebaran Campaign". 1 April hingga 31 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Kapten Timnas U-23 Indonesia Rizky Ridho Akan Diberi Bonus oleh Universitas Muhammadiyah Surabaya, Lempar Kelakar Soal Wisuda

4 hari lalu

Kapten Timnas U-23 Indonesia Rizky Ridho Akan Diberi Bonus oleh Universitas Muhammadiyah Surabaya, Lempar Kelakar Soal Wisuda

Universitas Muhammadiyah Surabaya menyiapkan bonus untuk kapten Timnas U-23 Indonesia Rizky Ridho Ramadhani.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

5 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

6 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

10 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

10 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

11 hari lalu

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

Harga bawang merah naik hingga Rp 80 ribu per kilogram. Menteri Zulhas bilang gara-gara lebaran.

Baca Selengkapnya

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

12 hari lalu

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI mencatat total 20.944.000 penumpang commuter line selama masa angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

12 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya