Guru Besar Undip Dipecat dari RS Kariadi: Dijauhkan dari Ruang Pasien, Ajar Dokter Jalan Terus

Sabtu, 29 April 2023 10:04 WIB

Zainal Muttaqin. Youtube/ SMC RS Telogorejo

TEMPO.CO, Semarang - Guru Besar Bidang Kedokteran di Universitas Diponegoro, Zainal Muttaqin, mengungkap perubahan rutinitas hariannya pasca-dipecat sebagai dokter mitra di Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi Kota Semarang. Dipecat per 5 April 2023 lalu, dokter spesialis bedah saraf ini dikenal oleh sikap kritisnya selama ini terhadap kebijakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang disampaikannya lewat artikel opini di sejumlah media online.

Zainal mengungkapkan kalau biasa setiap pagi berangkat ke RS Kariadi untuk menangani pasien dan mengajar dokter yang menjalani pendidikan di rumah sakit milik Kementerian Kesehatan tersebut. "Saya sudah masuk RS Kariadi sejak 1995," katanya saat ditemui di kediamannya pada 27 April 2023.

Dalam kontraknya dengan RSUP dr Kariadi, Zainal berstatus dokter mitra. Dia menjelaskan, status dokter mitra itu berbeda dengan rumah sakit swasta. Di RSUP dr Kariadi dia mendidik ratusan dokter muda maupun spesialis serta melayani pasien.

Pria berusia 65 tahun ini mengklaim, selama 28 tahun usia kontraknya itu hingga kini, sudah lebih dari 1.500 dokter umum yang pernah diajarnya. "Terus dokter spesialis bedah lebih dari 550 orang dan 550 orang lebih spesialis saraf," kata Zainal.

Kata Zainal, dia merupakan dokter pertama di Indonesia yang mendalami bedah saraf terhadap pasien epilepsi. Sejak menekuni spesialisasi tersebut mulai 2000 hingga Desember 2022 lalu, dia mengaku telah mengoperasi 900 pasen epilepsi. "Kasus epilepsi yang saya operasi tiap bulan lima sampai enam orang," ujarnya.

Advertising
Advertising

Kini, setelah dipecat 5 April lalu, Zainal tak lagi bisa melayani pasien. Dia hanya menjalankan tugasnya sebagai dokter pendidik di Fakultas Kedokteran Undip yang bekerja sama dengan RSUP dr Kariadi. Artinya, tetap mengajar tetapi itu pun hanya di ruangan kelas. "Kegiatan saya yang berhenti di ruang pasien, mulai dari klinik sampai kamar bedah," tuturnya.

Termasuk dia tak bisa melayani pasien-pasien epilepsi tersebut lagi di RSUP dr Kariadi. Padahal antrean pasen epilepsi yang rencananya akan dia operasi sudah terentang sampai satu tahun ke depan. Mereka, menurut Zainal, merupakan penderita epilepsi yang sulit ditangani menggunakan obat.

"Saat ini di Indonesia yang mempunyai kompetensi itu hanya lima orang dan anak didik saya," kata dia menambahkan.

RSUP. Dr. Kariadi Semarang. rskariadi.co.id

Zainal mengungkap mendapat tawaran untuk bisa tetap bekerja sebagai dokter mitra secara penuh, asalkan stop menulis artikel opini seperti yang selama ini dikerjakannya. Setidaknya mengirimkan bakal artikel itu ke Komite Etik RSUP dr Kariadi sebelum mempublikasikannya. "Saya tolak," ucapnya.

Menurut Zainal, dalam beberapa tulisan dia mengingatkan, jika Kementerian Kesehatan menangani urusan kedokteran dari hulu ke hilir akan berpotensi terjadi korupsi. Dia menyebut, kekhawatirannya itu bukan tanpa alasan lantaran pernah terjadi pada medio 1975-1985 lalu.

Hingga artikel ini ditayangkan, permintaan Tempo.co untuk tanggapan dari RS Kariadi mulai dari pemecatan sampai dampaknya terhadap para pasien tak kunjung berbalas.

Pilihan Editor: Rusia Dipastikan Akan Bertahan di ISS hingga 2028


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

4 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

1 hari lalu

Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

Sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah menjadi perbincangan karena menampilkan gaya hidup mewah.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

5 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

5 hari lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

9 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

11 hari lalu

Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.

Baca Selengkapnya

Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

14 hari lalu

Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

Kegiatan Kampus Menggugat ini menyorot kondisi demokrasi di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan alumnus UGM.

Baca Selengkapnya

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

15 hari lalu

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

Unas membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) dugaan pencatutan nama dalam publikasi jurnal internasional yang diduga melibatkan Kumba Digdowiseiso.

Baca Selengkapnya

Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

15 hari lalu

Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

Koordinator KIKA, Satria Unggul, mengatakan bahwa keputusan yang jadi pilihan Kumba Digdowiseiso harus dihormati.

Baca Selengkapnya