Ancam Tambah Kemarau di Indonesia Tahun Ini, Apakah El Nino Sudah Datang?

Minggu, 30 April 2023 04:00 WIB

La Nina Modoki yang teramati Badan Riset Atmosfer-Laut Jepang (JAMSTEC) terbentuk di Samudera Pasifik. Twitter/@EYulihastin

TEMPO.CO, Bandung - Indikasi anomali suhu di Samudera Pasifik yang menunjukkan fenomena El Nino belum muncul. Anomali yang dimaksud adalah meningginya suhu muka laut hingga di atas normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah, yang berdampak mengurangi curah hujan hingga terjadinya kemarau panjang di sebagian wilayah Indonesia.

Berdasarkan rilis dari model prediksi Badan Atmosfer dan Maritim Nasional Amerika Serikat (NOAA) pada pertengahan April lalu, peluang terjadinya El Nino sekitar 70 persen. Prediksinya, El Nino mulai terjadi Mei dan mengalami peningkatan secara peluang sampai 90 persen pada Agustus.

Pengamatan per akhir pekan ini, di bagian tengah Samudera Pasifik belum ada tanda merah yang menandakan kenaikan suhu permukaan laut. Yang terlihat justru kemunculan kenaikan suhu muk laut di bagian timur Samudera Pasifik dekat Peru dan barat dekat Papua. Adapun di Samudra Pasifik bagian utara ekuator ada sedikit warna hijau-biru, yang menunjukkan adanya pendinginan.

Peneliti klimatologi di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer di Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulishatin menyebut kondisi tiga titik dengan komposisi warna merah-biru-merah di Samudera Pasifik itu sebagai La Nina Modoki. “Ini menarik, di luar prediksi,” katanya.

Kebalikan dari El Nino, La Nina maupun La Nina Modoki berpengaruh bagi wilayah Indonesia membuat curah hujan meningkat dan membuat musim kemarau tetap basah. "Perkembangan ini akan terus diamati setiap pekan," kata Erma.

Advertising
Advertising

Anomali Ketika El Nino

Sebelumnya, berdasarkan prediksi sistem Kamajaya (Kajian Awal Musim Jangka Madya) yang dikembangkan oleh BRIN, Pulau Jawa akan banyak kehilangan hujan sepanjang Juni hingga September. Ini adalah kecenderungan untuk kehadiran El Nino.

Namun begitu, dari hasil kajian penelitian sebelumnya, anomali kejadian hujan menyertai ketika El Nino terjadi. “Khusus di selatan Jawa ada anomali karena ada peran pegunungan yang meningkatkan hujan,” ujar Erma.

Wilayah seperti Bogor justru hujannya akan meningkat ketika musim kemarau. Itu karena ada peran dari Gunung Gede dan Gunung Salak. Dari prediksi Kamajaya, Erma mengatakan, "Kemarau di Bogor dimulai Juni tapi sifatnya basah.” Lokasi lain yang terkena imbas anomali ketika terjadi El Nino yaitu Banten bagian selatan.

Jadi, menurut Erma, efek El Nino bisa tidak merata karena ada wilayah-wilayah tertentu yang hujannya malah meningkat. "Peran topografi di selatan Jawa terhitung kuat untuk memodulasi hujan harian, terutama sejak November sampai Januari."

Pilihan Editor: Guru Besar Undip Dipecat dari RS Kariadi Tinggalkan Antrean Operasi Pasien Epilepsi


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kerusuhan di Kaledonia Baru, Ini Profil Negara di Samudera Pasifik yang Banyak Didiami Orang Jawa

20 jam lalu

Kerusuhan di Kaledonia Baru, Ini Profil Negara di Samudera Pasifik yang Banyak Didiami Orang Jawa

Kerusuhan terjadi di Kaledonia Baru. Berikut profil salah satu negara di Samudera Pasifik yang banyak didiami orang Jawa.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ubur-ubur Api yang Mematikan

2 hari lalu

Mengenal Ubur-ubur Api yang Mematikan

Orang yang tersengat ubur-ubur api dapat mengalami rasa terbakar pada kulit, eritema, sesak napas, kejang-kejang, dan gagal jantung.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

2 hari lalu

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

Peneliti BRIN Sarah Nuraini Siregar menanggapi potensi kecemburuan di internal polisi akibat revisi UU Polri yang dapat memperpanjang masa jabatan aparat penegak hukum tersebut.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

2 hari lalu

Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

Peneliti BRIN menanggapi mengenai revisi UU Polri yang bisa memperpanjang jabatan polisi.

Baca Selengkapnya

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

3 hari lalu

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber BRIN mengembangkan alat deteksi dini penyakit tanaman teh berbasis pembelajaran mesin.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

4 hari lalu

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

5 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

5 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

5 hari lalu

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman melepas satuan brigade alat dan mesin pertanian (brigade alsintan) menuju Kabupaten Merauke.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Awan Lindungi Indonesia dari Gelombang Panas, Bagaimana Mekanismenya?

5 hari lalu

Peneliti BRIN Sebut Awan Lindungi Indonesia dari Gelombang Panas, Bagaimana Mekanismenya?

Indonesia relatif terlindungi dari heatwave mayoritas areanya adalah laut dan terdiri dari banyak pulau. Awan juga mengurangi dampak paparan surya.

Baca Selengkapnya