Bus Terguling, Dosen ITB Sebut Bahaya Parkir dengan Rem Tangan di Tempat Miring

Rabu, 10 Mei 2023 18:48 WIB

Seorang pria berada di sekitar bus pengangkut santri yang masuk ke jurang di kawasan Pegunungan Kebun Kopi di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Kamis 4 Mei 2023. Bus rombongan santri tujuan Pondok Pesantren Gontor Kabupaten Poso tersebut mengalami kecelakaan dan mengakibatkan tiga orang santri meninggal dunia sementara yang lain luka-luka. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

TEMPO.CO, Jakarta - Kendaraan yang parkir atau berhenti sementara di lahan miring dengan rem tangan berpotensi bahaya. Menurut dosen dari Kelompok Keahlian Perancangan Mesin di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), Ignatius Pulung Nurprasetio, kendaraan yang berhenti di suatu medan atau bidang miring berpotensi untuk bergerak sesuai kemiringan karena gaya gravitasi.

“Kendaraan bisa tetap diam saat berhenti kalau kombinasi tahanan gelinding dari jalan dan gaya atau torsi pengereman lebih besar dari gaya gravitasi,” ujarnya, Selasa, 9 Mei 2023.

Komentar Pulung, menanggapi beberapa kasus kecelakaan kendaraan berisi rombongan yang mirip. Kendaraan bergerak seketika ketika tengah parkir dengan rem tangan di jalan turunan lalu terperosok ke jurang dan sungai.

Pulung mengatakan, torsi atau gaya pengereman pada rem tangan terbatas, atau lebih kecil dibandingkan dengan gaya pengereman yang diberikan rem hidrolik kendaraan. Keseimbangan kendaraan yang direm, bisa terganggu oleh pergerakan atau entakan akibat penumpang yang turun dan naik. Akibatnya kendaraan bisa bergerak sesuai arah kemiringan tempat. “Kendaraan sebaiknya berhenti atau parkir di tempat yang relatif landai atau datar,” kata dia.

Pemakaian ganjal roda dari batu atau sejenisnya bisa menambah tahanan. Namun, menurut Pulung, upaya itu tidak menjamin kendaraan tetap diam. Pada kondisi kendaraan bermuatan berat dan kemiringan tempat juga agak besar, ban kendaraan bisa melewati ganjalan.

Advertising
Advertising

Faktor risiko kecelakaan yang utama, menurutnya, kendaraan berhenti di tempat yang miring. Faktor lain, yaitu rem tangan yang tidak ditarik dengan sempurna oleh pengendara. Kemudian kondisi rem sudah aus atau tidak lagi optimal. “Ini sekaligus bisa menjadi aspek yang harus diperiksa, yaitu kondisi geografis lahan, kemudian cek posisi tuas rem tangan, selanjutnya lihat kondisi komponen rem,” kata Pulung.

Koleganya, Bagus Budiwantoro, mengatakan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan kendaraan bisa memerlukan waktu yang lama. Pemeriksaan sebuah komponen dapat berlangsung selama dua bulan. “Memang lama untuk pemeriksaan secara engineering,” katanya, Selasa, 9 Mei 2023.

Menurutnya, pemeriksaan kecelakaan kendaraan perlu dilakukan secara lengkap, mencakup orang, kendaraan, dan situasi atau kondisi di lokasi tempat kejadian dan sekitarnya. Pada kendaraan, pemeriksaan bisa dilakukan dari hulu atau pabrik pembuatnya hingga kejadian kecelakaan. “Dari pemeriksaan itu bisa diketahui apa saja masalahnya,” kata Bagus.

Pada Ahad pagi, 7 Mei 2023, satu dari dua bus berisi rombongan peziarah asal Tangerang Selatan terperosok ke jurang dan terguling ke dasar sungai di daerah Guci, Tegal, Jawa Tengah. Sebanyak dua dari 40 penumpangnya meninggal dunia.

Menurut saksi di bus lain, Adji Lamsudin, bus itu parkir di turunan dengan kondisi mesin menyala. Sementara ditinggal sopirnya ke kamar mandi, bus itu ditahan oleh rem tangan, namun bergerak hingga lereng dan terguling.

Sebelumnya, pada Kamis siang, 27 April 2023, sebuah mobil Elf yang berisi rombongan wisatawan asal Karawang, masuk ke jurang di daerah Kampung Pasir Angin, Desa Cinengah, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat. Berniat ke lokasi wisata Curug Malela, sebanyak empat dari 21 orang penumpang mobil harus dirujuk ke rumah sakit.

Menurut Camat Rongga, Agus Rudiyanto, mobil itu sebelumnya berhenti sementara atau parkir di jalan menurun. Sopir yang keluar mobil untuk memeriksa situasi jalan, telah menarik rem tangan, namun diduga tidak secara penuh. Akibatnya, ketika sebagian penumpang yang ikut keluar masuk kembali ke dalam mobil yang berhenti, kendaraan lantas bergerak mundur hingga jatuh ke jurang dengan kedalaman sekitar 50 meter.

"Mobil yang berhenti di tanjakan itu, sopir belum naik, jadi jalan sendiri, rem tangannya enggak kuat nahan,” kata Agus.

Dengan kemiringan jurang sekitar 45 derajat, menurut Agus, laju mobil agak tertahan oleh semak-semak dan pepohonan di lereng jurang. Meski begitu, mobil rombongan jatuh terguling dengan posisi akhir roda menghadap ke samping. Penumpang keluar dari kaca depan yang pecah.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

1 hari lalu

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

Kenaikan biaya kuliah itu menuai protes dari kalangan mahasiswa, seperti UGM, Unsoed, dan ITB.

Baca Selengkapnya

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

1 hari lalu

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

Begini cerita Hieronimus Jevon Valerian yang kerap mengorbankan waktu luang untuk belajar dan memanfaatkan waktu selama berkuliah di ITB.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

2 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

2 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

3 hari lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

4 hari lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

4 hari lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

5 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

6 hari lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

7 hari lalu

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Bandung menerapkan berbagai macam cara untuk mengantisipasi kecurangan saat UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya