Waspada, Ini 5 Jenis Kejahatan Siber yang Marak Terjadi di Dunia

Selasa, 16 Mei 2023 09:11 WIB

Ilustrasi kejahatan siber. (Antara/Pixabay)

TEMPO.CO, Jakarta - Kejahatan siber sedang hangat dibahas saat ini seiring Bank Syariah Indonesia atau BSI yang mengalami error akibat serangan siber. Tak ayal, kejahatan siber yang dialami BSI tersebut berujung pada pencurian data 15 juta nasabah bank berplat merah tersebut. Selain ransomware yang menyerang BSI tersebut, apa sajakah jenis kejahatan siber yang sering terjadi?

Sekilas Kejahatan Siber

Menurut laman Telkom University, kejahatan siber atau yang juga disebut cyber crime adalah jenis kejahatan yang dilakukan melalui komputer dan jaringan. Umumnya, informasi rahasia seringkali disebarluaskan ke publik, bahkan tidak jarang dijual ke pihak yang menginginkannya.

Melansir dari laman Norwich University, penjahat dunia maya menggunakan berbagai taktik untuk mengeksploitasi individu, mencuri informasi pribadi, dan mengganggu jaringan komputer dan informasi. Menurut firma riset CyberEdge Group, sebanyak 78 persen organisasi secara global, dan 76 persen organisasi di Amerika Serikat, berhasil diretas oleh serangan dunia maya.

Kejahatan siber seringkali menargetkan jaringan sektor publik dan swasta, mengancam infrastruktur penting yang mendukung layanan energi, kesehatan, transportasi, dan keuangan. Mencari data mulai dari informasi pribadi hingga data perusahaan dan rahasia dagang, penjahat dunia maya menargetkan individu, perusahaan, sekolah dan universitas, serta lembaga pemerintah.

Advertising
Advertising

Biaya yang terkait dengan kejahatan dunia maya sangat besar. Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih memperkirakan bahwa aktivitas dunia maya yang berbahaya merugikan ekonomi AS antara 57 miliar USD dan 109 miliar USD pada 2016. Pusat Kajian Strategis dan Internasional memperkirakan bahwa hampir 600 miliar USD, atau hampir 1 persen dari PDB global, hilang akibat siber kejahatan setiap tahun. Kejahatan dunia maya mengganggu operasi bisnis dan pemerintah serta merusak reputasi.

Karena dampaknya yang serius itu, petugas keamanan suatu negara membuat unit khusus bernama cyber crime atau tindak pidana siber.

5 Jenis Kejahatan Siber

Kejahatan siber memiliki berbagai bentuk. Penjahat yang menyusup ke komputer dan jaringan telah mengembangkan berbagai perangkat lunak berbahaya dan teknik rekayasa sosial yang digunakan secara individu atau kombinasi saat digunakan dalam melakukan berbagai jenis kejahatan dunia maya.

Menurut online.norwich.edu, berikut sejumlah kejahatan dunia maya yang paling umum terjadi:

1. Peretasan

Hacking atau Peretasan adalah tindakan mendapatkan akses tidak sah ke data di komputer atau jaringan. Memanfaatkan kelemahan dalam sistem ini, peretas mencuri data mulai dari informasi pribadi dan rahasia perusahaan hingga intelijen pemerintah.

Peretas juga menyusup ke jaringan untuk mengganggu operasi perusahaan dan pemerintah. Menurut FBI, peretasan komputer dan jaringan menelan biaya miliaran dolar setiap tahun.

2. Malware

Malware atau perangkat lunak berbahaya mengacu pada kode apa pun yang dirancang untuk mengganggu fungsi normal komputer atau melakukan kejahatan dunia maya. Jenis malware yang umum termasuk virus, worm, trojan, dan berbagai program hybrid serta adware, spyware, dan ransomware.

Serangan ransomware semakin meningkat volume dan kecanggihannya. Mereka mengunci file digital yang berharga dan menuntut tebusan untuk pembebasannya, serangan ransomware biasanya dilakukan menggunakan trojan (malware yang menyamarkan maksud sebenarnya). Ransomware biasanya menyusup melalui email, memikat pengguna untuk mengklik lampiran atau mengunjungi situs web yang menginfeksi komputer mereka dengan kode berbahaya.

Target ransomware umum termasuk rumah sakit, sekolah, pemerintah negara bagian dan lokal, lembaga penegak hukum, dan bisnis. Ransomware juga menargetkan pengguna individu, menyimpan informasi pribadi, foto, atau catatan lainnya.

3. Pencurian identitas

Menurut FBI, pencurian identitas terjadi ketika seseorang “secara tidak sah memperoleh informasi pribadi orang lain dan menggunakannya untuk melakukan pencurian atau penipuan”. Tidak semua pencurian identitas diakibatkan oleh serangan siber, tetapi malware seperti trojan dan spyware sering digunakan untuk mencuri informasi pribadi.

Metode umum untuk melakukan pencurian identitas, phishing mengacu pada metode yang digunakan oleh penjahat siber untuk mendapatkan informasi rahasia menggunakan email atau teks. Penipu berperan sebagai sumber tepercaya (sering kali bank atau perusahaan terkenal) dan mengelabui penerima agar memberikan informasi pribadi, seperti kata sandi akun dan nomor jaminan sosial. Pesan phishing sering kali menggunakan cerita untuk memikat penerima agar mengeklik tautan atau membuka lampiran.

4. Rekayasa Sosial

Social Engineering atau Rekayasa sosial adalah manipulasi psikologis orang untuk melakukan tindakan atau membocorkan informasi rahasia. Penjahat siber menggunakan rekayasa sosial untuk melakukan penipuan online.

Platform seperti situs kencan online memberikan kesempatan untuk memulai percakapan dengan calon korban. Setelah penjahat menjalin hubungan dengan target dan mendapatkan kepercayaan mereka, penjahat meminta uang atau informasi. Teknik rekayasa sosial sering dikombinasikan dengan elemen teknologi. Misalnya, upaya phishing sering menggunakan perpesanan yang menipu dan manipulatif selain malware dan situs web palsu.

5. Pembajakan Perangkat Lunak

Pembajakan perangkat lunak atau software piracy adalah reproduksi, distribusi, dan penggunaan perangkat lunak yang tidak sah. Perangkat lunak bajakan berupa produk komersial palsu dan pengunduhan dan reproduksi ilegal, serta pelanggaran perjanjian lisensi yang membatasi jumlah pengguna yang dapat mengakses suatu program.

Menurut BSA, sebuah Aliansi Perangkat Lunak, sebanyak 37 persen perangkat lunak yang diinstal pada komputer pribadi secara global tidak berlisensi. Selain ilegal, perangkat lunak bajakan berkontribusi terhadap penyebaran malware, yang dapat disisipkan oleh penjahat siber ke dalam salinan software bajakan.

Pilihan Editor: Pengertian Ransomware, Kejahatan yang Membuat BSI Error

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

BSI Raup Laba Rp 1,71 T 2024 selama Kuartal I 2024

4 hari lalu

BSI Raup Laba Rp 1,71 T 2024 selama Kuartal I 2024

BSI mencetak laba senilai Rp 1,71 triliun pada kuartal I 2024. Capaian ini didorong oleh pertumbuhan dana murah dan konsistensi dalam menjalankan fungsi intermediasi.

Baca Selengkapnya

Kode Bank BSI serta Cara Transfernya Melalui ATM dan M-Banking

9 hari lalu

Kode Bank BSI serta Cara Transfernya Melalui ATM dan M-Banking

Kode bank BSI untuk transfer terdiri dari tiga digit angka. Berikut ini cara trasnfer ke bank BSI via ATM, internet banking, dan m-banking bank lain.

Baca Selengkapnya

Bank Islam Terbesar di Abu Dhabi Dikabarkan Incar Saham BRI di BSI, Ini Profilnya

16 hari lalu

Bank Islam Terbesar di Abu Dhabi Dikabarkan Incar Saham BRI di BSI, Ini Profilnya

Bank Islam terbesar di Abu Dhabi ADIB dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk membeli saham minoritas senilai sekitar $1,1 miliar di BSI.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

37 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

43 hari lalu

Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

Recorded Future mengungkap beberapa modus kejahatan berbasis AI. Pelaku semakin berani memakai deepfake.

Baca Selengkapnya

Kejahatan Siber Berbasis Cloud Meningkat, Ini Aktor-aktornya dan Tindakan yang Mereka Lakukan

43 hari lalu

Kejahatan Siber Berbasis Cloud Meningkat, Ini Aktor-aktornya dan Tindakan yang Mereka Lakukan

Pelaku kejahatan siber sudah mulai mengeksploitasi kelemahan fitur-fitur di cloud.

Baca Selengkapnya

Wapres Hadiri Acara BSI Beri Santunan 3.333 Anak Yatim

45 hari lalu

Wapres Hadiri Acara BSI Beri Santunan 3.333 Anak Yatim

Wapres berharap BSI menjadi pintu pembuka kesempatan anak yatim untuk mengoptimalkan potensi.

Baca Selengkapnya

BSI di Ramadan 1445 H: Bayar Zakat hingga Santunan Anak Yatim

47 hari lalu

BSI di Ramadan 1445 H: Bayar Zakat hingga Santunan Anak Yatim

Zakat perusahaan BSI meningkat selama tiga tahun terakhir. Penyaluran melalui sejumlah program sosial.

Baca Selengkapnya

KBRI Seoul Dampingi Dua WNI yang Dituduh Curi Data Jet KF-21

49 hari lalu

KBRI Seoul Dampingi Dua WNI yang Dituduh Curi Data Jet KF-21

KBRI Seoul terus mendampingi dua WNI yang terkait dengan tuduhan pencurian data informasi teknologi pesawat tempur KF-21 di Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

BSI Serahkan Zakat Lebih dari Rp222 Miliar

51 hari lalu

BSI Serahkan Zakat Lebih dari Rp222 Miliar

BSI dapat mendorong kenaikan zakat seiring dengan pertumbuhan laba bersih perseroan sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya