3 Bahaya Jika Data Pribadi Dibocorkan ke Dark Web

Jumat, 19 Mei 2023 09:24 WIB

Ilustrasi hacker. mic.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok hacker ransomware LockBit mengaku telah meretas dan mencuri 15 juta data, termasuk data pribadi, milik Bank Syariah Indonesia atau BSI. Terbaru, konsultan keamanan siber dan pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, membeberkan peretas telah membocorkan sebanyak 8.133 file pada Selasa, 16 Mei 2023.

Selain itu, informasi pribadi 24.437 karyawan BSI dan dokumen internal juga sudah masuk daftar yang telah dibocorkan lebih awal. Data nasabah pun dipastikan telah bocor. Di antaranya informasi data pribadi nasabah berikut dengan informasi pinjaman nasabah di Bank BSI.

“Orang-orang yang pernah dihubungi oleh Bank BSI juga dipastikan nomor HP mereka ikut bocor di database call_history.csv (10 GB),” kata Teguh.

Risiko Jika Data Pribadi terekspos di Dark Web

Dark web telah dikenal sebagai tempat penjahat dunia maya menjual kembali informasi sensitif yang dicuri, termasuk email, nama pengguna, kata sandi, informasi keuangan, dan lainnya. Menurut Verizon DBIR, dari 61 persen pelanggaran melibatkan kerahasiaan atau kredensial akun, 25 persen di antaranya digunakan untuk kejahatan siber.

Pelanggaran terhadap kredensial akun adalah jenis penyalahgunaan favorit pelaku kriminal. Mereka biasanya berpura-pura menjadi pengguna yang sah untuk mengekstraksi data lain. Data-data ini lebih lanjut kemudian digunakan untuk kejahatan siber lainnya. Selama lima tahun terakhir, 11,7 miliar kredensial telah bocor di dark web.

Advertising
Advertising

Dalam kasus peretasan BSI, pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya menjelaskan adanya potensi efek domino dari bocornya data nasabah ke dark web. Menurut Alfons, data rekening yang bocor dapat memberikan informasi mengenai pemegang rekening, dan berpotensi merugikan pemilik rekening. Data tersebut berpotensi digunakan untuk scamming dan phishing.

“Data yang disebar tentu akan dimanfaatkan untuk aktivitas jahat seperti scamming, phishing, atau target serangan,” ujar dia saat dihubungi pada Selasa, 16 Mei 2023.

Mengutip laman Avast, berikut bahayanya data pribadi yang bocor di dark web

1. Peretas dapat mencuri uang Anda.

Data pengguna dapat memberi peretas akses ke bank atau rekening investasi Anda, dan cara mudah untuk mencuri dana Anda.

2. Mereka dapat mencuri identitas Anda.

Peretas biasa menggunakan data pengguna yang dicuri untuk membuka kartu kredit baru, mendapatkan perawatan medis menggunakan asuransi kesehatan Anda, atau mengajukan pengembalian pajak atas nama Anda.

3. Jual data Anda di web gelap.

Penjahat dunia maya dapat menjual atau memperdagangkan macam-macam informasi, termasuk data pribadi, di web gelap dengan harga antara 1 Dolar hingga 2.000 Dolar.

TIM TEMPO

Pilihan editor : LockBit Klaim Bobol 15 TB Data Pribadi, Pengamat Minta BSI Siapkan Mitigasi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

2 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

4 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

4 hari lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Cara Menonaktifkan dan Menghapus Akun GetContact

16 hari lalu

Cara Menonaktifkan dan Menghapus Akun GetContact

Akun yang terdaftar dalam GetContact dapat dihapus secara permanen dengan cara mudah.

Baca Selengkapnya

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

17 hari lalu

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?

Baca Selengkapnya

Waspadai Celah Peretasan pada iMessage iPhone, Berikut Tips untuk Menghindarinya

17 hari lalu

Waspadai Celah Peretasan pada iMessage iPhone, Berikut Tips untuk Menghindarinya

Trust Wallet menemukan kerentanan pembobolan data pada iMessage. Pengguna dengan aset keuangan besar diimbau waspada.

Baca Selengkapnya

Pahami Soal Hak Privasi, Pelakunya Bisa Kena Sanksi Penjara 5 Tahun dan Denda Maksimal Rp 5 Miliar

17 hari lalu

Pahami Soal Hak Privasi, Pelakunya Bisa Kena Sanksi Penjara 5 Tahun dan Denda Maksimal Rp 5 Miliar

Seorang prajurit TNI dituduh langgar privasi ketika memotret penumpang kereta api tanpa izin. Apa arti hak privasi dan bagaimana sanksi pelakunya?

Baca Selengkapnya

3 Aplikasi Ini Ditemukan Bobol Data Pribadi dan Keuangan, Segera Hapus

18 hari lalu

3 Aplikasi Ini Ditemukan Bobol Data Pribadi dan Keuangan, Segera Hapus

Para peneliti dari perusahaan keamanan siber, ESET, menemukan tiga aplikasi yang sangat berbahaya.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

28 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya

Mode Penyamaran Google Ternyata Kumpulkan Jutaan Data Pribadi Penggunanya

31 hari lalu

Mode Penyamaran Google Ternyata Kumpulkan Jutaan Data Pribadi Penggunanya

Google mengakui di persidangan dan berjanji akan menghapus data itu.

Baca Selengkapnya