Aruna Heroes, Google Cloud, dan 39 Ribu Nelayan Indonesia Timur di Pasar Ikan Global

Minggu, 11 Juni 2023 10:28 WIB

Head of Products Aruna, Walesa Danto, dalam Google Cloud Jakarta Summit di Jakarta pada Kamis 8 Juni 2023. (Foto/Maria Fransisca Lahur)

TEMPO.CO, Jakarta - Aruna menawarkan wawasan dan alat berbasis data untuk membantu nelayan menghadapi ketidakpastian dan memaksimalkan pendapatan dari melaut. Startup bidang teknologi perikanan ini menghubungkan lebih dari 39 ribu nelayan Indonesia dengan pasar-pasar global, sambil memberikan pengetahuan tentang perikanan berkelanjutan melalui aplikasinya, Aruna Heroes, yang dibangun di atas dan didukung oleh Google Cloud.

Head of Products Aruna, Walesa Danto, mengatakan Aruna sengaja memilih area kerja di Indonesia timur dengan pertimbangan kualitas perikanan. Dia bicara dalam Google Cloud Jakarta Summit pada Kamis 8 Juni 2023. "Aruna mengembangkan ekosistem perikanan digital dengan menghubungkan nelayan dengan pembeli di pasar global. Selain juga mempromosikan perikanan berkelanjutan dengan mencocokkan pasokan dengan permintaan berbasis data," tuturnya.

Dengan aplikasi Aruna Heroes, nelayan dibantu mencatat hasil tangkapan dan penjualan ikan, menawar harga terbaik, dan menerima pembayaran yang cepat. Aplikasi ini memungkinkan pengguna memasukkan transaksi bahkan saat tidak ada koneksi internet. Begitu aplikasi kembali terhubung dengan internet, data secara otomatis disinkronkan dengan Google Cloud untuk memastikan konsistensi di seluruh ekosistem Aruna.

Walesa membandingkan dengan pengetahuan tradisional nelayan dalam memahami cuaca di laut dan menemukan lokasi penangkapan ikan yang terbaik. Berapa banyak ikan yang ditangkap dan dijual menjadi tergantung kepada keberuntungan dan cuaca, dengan peningkatan suhu dan pola cuaca non-musiman akibat perubahan iklim semakin mempengaruhi hasil tangkapan.

Aplikasi Aruna Heroes, kata Walesa, dapat memberikan informasi kepada nelayan tentang metode penangkapan ikan yang berkelanjutan dan regulasi yang berlaku. Pada 2021, Aruna meluncurkan pelacak GPS dalam aplikasi untuk membantu nelayan menghindari perikanan ilegal dan meningkatkan keuntungan mereka melalui penelusuran jejak penangkapan ikan.

Advertising
Advertising

"Dengan Google Cloud, kami dapat mengatasi semua kebutuhan komputasi dan data kami dalam satu tempat, sehingga kami dapat berfokus pada membangun ekosistem yang meningkatkan penghidupan para nelayan," katanya.

Ia menambahkan bahwa aplikasi frontend dan sistem bisnis yang dipilih dapat dengan cepat diskalakan tanpa gangguan menggunakan Google Kubernetes Engine (GKE). Lalu, dengan BigQuery, tim dapat membantu nelayan membuat keputusan yang lebih baik tentang di mana dan apa yang harus ditangkap.

Aplikasi Aruna Heroes yang berkomitmen untuk meringkas rantai pasok produk perikanan dengan menghubungkan nelayan skala kecil ke pasar global melalui teknologi. Foto: Play Store

Walesa kembali membandingkan dengan praktik nelayan tradisional di desa-desa terpencil yang menjual hasil tangkapannya kepada tengkulak yang kemudian menyimpan dan mengangkut ikan ke pasar yang lebih besar. Melalui Aruna, nelayan memperoleh akses langsung ke pedagang besar dan konsumen di seluruh Indonesia dan luar negeri, tanpa perlu khawatir tentang logistik dan persetujuan ekspor.

"Menurut Center for Impact Investing and Practices, pendapatan nelayan dapat meningkat 3 hingga 12 kali setelah bergabung dengan Aruna," kata Walesa sambil menambahkan hingga saat ini, Aruna telah membantu lebih dari 39 ribu nelayan di 31 provinsi di Indonesia untuk mendapatkan akses ke pasar global.

Tantangan di Desa Nelayan di Indonesia Timur

Namun, tentu saja, upaya Aruna mengubah perikanan tradisional itu dengan aplikasi seluler membawa serta aneka tantangan. Satu di antaranya adalah kenyataan hanya 25 persen nelayan yang menggunakan smartphone di daerah pedesaan di Indonesia timur karena keterbatasan pasokan listrik dan tingkat literasi digital yang rendah.

Selain bekerja dengan pemerintah lokal untuk meningkatkan akses teknologi dengan panel surya dan internet satelit, Aruna akhirnya merekrut pemuda yang terampil dalam penggunaan ponsel untuk membantu para nelayan beralih ke dunia digital. Tapi, inipun, tak bisa langsung melatih para nelayan.

“Kalau langsung ajarinelayannya susah dan kaku,” kata Walesa. Maka langkah yang diambil adalah mengenal lebih mendalam keluarga nelayan yang dituju dan mengajarkan aplikasi melalui anak nelayan tersebut walau masih duduk di bangku SMP atau SMA. "Komunikasi lewat anak terasa lebih mengena dengan gaya bahasa yang berbeda," katanya lagi.

Walesa yang bekerja bagian training teknologi tersebut mengaku harus ikut hidup di desa 2-4 minggu setiap bulannya. Kemudian, masih ditambah pendampingan online setiap hari. “Ada check point setengah jam, itu juga kalau ada internet,” kata dia.

Menurut Walesa, ada berbagai cerita yang mengiringi di setiap daerah atau desa nelayan yang dirambah teknologi Aruna. Butuh persyaratan pendekatan dan pengetahuan terhadap budaya setempat sebelum tim teknologi masuk. “Ketika salah omong," dia mengungkapkan, "Ada beberapa kejadian yang sempat diancam menggunakan senjata tajam."

Pada titik lokasi yang dibuka untuk dibina, Aruna sebenarnya mengharapkan warga dengan kriteria sudah S1 atau S1 perikanan. Hal yang terjadi, warga lokal yang sudah S1 tidak mau kembali ke daerah asal. Hal lain mencari lokasi dengan budaya sesuai. “Saat buka area, screening orang juga cukup seru. Kami harus cari orang yang selokal mungkin,” ujarnya.

Lalu contoh tantangan lainnya adalah saat mencari suplai. Tim Aruna tak jarang menelusurinya dari mulut ke mulut. “Misal, order untuk rajungan sedang naik, cari ke mana lagi ya?” kataya. "Warga yang telah dibina biasanya memberitahu adanya suplai yang cocok di desa lain, bahkan di provinsi lain lalu mengantarkan tim ke desa yang dimaksud."

Pilihan Editor: Dosen ITB Beberkan Kelebihan dan Kelemahan Kalau Pertamax Dicampur 5 Persen Etanol Seperti Rencana Rilis Bioeteanol Pertamina per Juni 2023 Ini


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

5 jam lalu

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

Peneliti dari Indonesia mengembangkan alat deteksi penyakit kardiovaskular. Cocok dipakai untuk tenaga medis di daerah pedesaan.

Baca Selengkapnya

Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

20 jam lalu

Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

Buaya masuk ke hutan mangrove di Bangkalan saat air pasang diduga karena tertarik oleh ikan-ikannya yang terperangkap jala nelayan.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

1 hari lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Selain Spionam, Berikut Sederet Aplikasi Perizinan Milik Kementerian Perhubungan

1 hari lalu

Selain Spionam, Berikut Sederet Aplikasi Perizinan Milik Kementerian Perhubungan

Kementerian Perhubungan memiliki sejumlah aplikasi guna meningkatkan pelayanan bidang transportasi.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengecek Kelayakan Bus di Aplikasi Spionam

1 hari lalu

Begini Cara Mengecek Kelayakan Bus di Aplikasi Spionam

Berikut cara mengecek kelayakan bus di aplikasi Spionam milik Kementerian Perhubungan.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengaktifkan Fitur Batasi Penggunaan Smartphone di Android

3 hari lalu

Begini Cara Mengaktifkan Fitur Batasi Penggunaan Smartphone di Android

Android menyediakan fitur yang bisa digunakan penggunanya untuk membatasi penggunaan smartphone dalam sehari agar tidak menjadi kecanduan.

Baca Selengkapnya

Pemkab Kukar Berhasil Tuntaskan Program 25 Ribu Nelayan Produktif

3 hari lalu

Pemkab Kukar Berhasil Tuntaskan Program 25 Ribu Nelayan Produktif

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) berhasil menjalankan program 25 ribu nelayan produktif, bahkan melebihi target pencapaian.

Baca Selengkapnya

Diperkirakan Dirilis Oktober, Ini 10 Fitur Menarik yang akan Hadir di Android 15

4 hari lalu

Diperkirakan Dirilis Oktober, Ini 10 Fitur Menarik yang akan Hadir di Android 15

Belum ada tanggal rilis resmi untuk Android 15. Namun Google kemungkinan besar akan mengumumkan rilis stabilnya sekitar Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Startup Sampangan Ciptakan Produk dari Sampah, Dapat Hibah Rp 3 Miliar di Philanthropy Asia Summit 2024

4 hari lalu

Cerita Startup Sampangan Ciptakan Produk dari Sampah, Dapat Hibah Rp 3 Miliar di Philanthropy Asia Summit 2024

Startup Sampangan produksi karbon aktif dan asap cair dari berbagai jenis sampah peroleh pendanaan 250 ribu dolar Singapura atau hampir Rp 3 miliar

Baca Selengkapnya

Google Cloud Rilis Pelatihan Online Gratis yang Bersertifikat Global

6 hari lalu

Google Cloud Rilis Pelatihan Online Gratis yang Bersertifikat Global

Ada beragam cara meningkatkan keahlian di bidang teknologi informasi. Salah satunya dengan mengikuti pelatihan online gratis dari Google.

Baca Selengkapnya