Gedung Genomik BRIN Banggakan Peralatan Laboratorium Cryo-EM

Rabu, 28 Juni 2023 17:09 WIB

Peneliti di Gedung Genomik BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Jawa Barat, Selasa, 27 Juni 2023. (Tempo/Maria Fransisca)

TEMPO.CO, Jakarta - Gedung Genomik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Jawa Barat, membanggakan peralatan laboratorium Cryo-EM (Cryogenic electron microscopy) dan whole genome sequencing.

“Cryo-EM microscopy itu untuk memperoleh struktur,” kata Sandi Sufiandi, PhD, Koordinator Pelaksana Fungsi Cryo-EM, saat kunjungan media pada Selasa, 27 Juni 2023.

Nantinya, ujar dia, struktur bisa menghasilkan pemahaman atas fungsi bahan yang diobservasi. Sedangkan whole genome sequencing untuk memetakan seluruh data genom dari spesies yang tengah diobservasi.

Manfaat Teknologi Cryo-EM

Sandi mengatakan teknologi Cryo-EM akan menghasilkan data yang terdigitalisasi, sehingga ke depannya periset dan masyarakat akan banyak mendapat kontribusi data. Data akan tersimpan dalam sebuah sistem dan dapat diseleksi berdasarkan kebutuhan riset.

Advertising
Advertising

Selain itu, fasilitas riset ini juga dapat diakses oleh publik yang membuka peluang kerja sama dan kolaborasi riset.

Data digital kemudian dapat dikontribusikan dan diakses pada bank data dunia yang diakses oleh seluruh masyarakat dunia.

Sandi menyebut, bahwa warga dapat memperoleh layanan Cryo-EM melalui akses di e-layanan sains (ELSA) BRIN. Adanya peralatan dapat mendorong upaya kolaborasi global untuk mempercepat akselerasi inovasi dan riset di Indonesia. “Lab ini hanya tool, yang paling penting adalah orang di baliknya,” jelasnya.

Periset atau pengguna alat nantinya dipersilakan untuk memilih topik riset yang disukai. “Setidaknya hambatan bahwa periset nggak ada alatnya sudah hilang,” jelasnya.

Sandi memasang target untuk bekerja sama minimal dengan 10 kampus elite, namun ia menyadari butuh proses.

Dia menyebut dalam satu-dua bulan ke depan akan ada dua-tiga periset luar negeri berkunjung ke Gedung Genomik. Ia berharap para visiting professor tersebut bisa membawa mahasiswa S3 mereka bekerja di sini, sehingga dapat berinteraksi dengan periset-periset Indonesia. “Dengan komunikasi yang intens dan rutin gapnya akan berkurang,” harap Sandi.

Enam Grup di Laboratorium Cryo-EM

Dikutip dari laman BRIN, Sandi bersama tim membagi laboratorium Cryo-EM menjadi enam grup yang mengolah grid sampel Cryo-EM.

Grup pertama yaitu Vitrobot-Cryogenic Sample Preparation. Grup ini melingkupi proses persiapan sampel grid yang digunakan di seluruh tahapan Cryo-EM dalam kondisi cryogenics sehingga dapat diperoleh sampel dalam kondisi vitreous.

Grup kedua Aquilos 2-Ion Beam Milling and Fluorescence Correlation. Grup ini yang melingkupi proses pengolahan grid menjadi lapisan tipis beserta lokasi yang menjadi point of interest dari observasi menggunakan metode korelasi.

Grup ketiga, Tundra-Single Particle Analysis. Grup ini yang digunakan untuk memperoleh struktur biologi dari protein.

Grup keempat, grup Krios G4 yang mampu melakukan pengamatan menggunakan metoda Single Particle Analysis, Cryo-Tomography dan Micro Electron Diffraction (MicroED).

Selanjutnya, Talos F200C- Room Temperature TEM adalah grup yang mengolah sampel biologi dalam kondisi temperatur ruang,

Terakhir, yaitu HPC-3D Image Reconstruction. Grup ini akan mengolah data dua dimensi yang diperoleh menjadi informasi struktur dalam bentuk tiga dimensi.

Dimanfaatkan Peneliti dan Mahasiswa

Selama Tempo berkeliling, kesan yang terasa adalah sepi. Ruang yang terlihat ramai adalah coworking space dan sebuah lab yang berisi sembilan peneliti yang menggunakan jas berwarna putih. Laboratorium lain terlihat kosong atau berisi satu-dua orang saja.

Sandi menyebut pemandangan terlihat sepi karena adanya pengaturan waktu pemakaian alat. “Kami membagi waktu supaya tidak terlalu crowded, karena batchnya terbatas dan peralatan terbatas,” jelasnya. Ia mempersilakan untuk melihat buku tamu untuk melihat data periset yang datang. Selain itu, periset juga digambarkan bekerja keras hingga lembur.

Ia juga menjelaskan banyak mahasiswa yang menyelesaikan studinya yang didampingi oleh periset pendamping bekerja di gedung ini. Di salah satu ruangan, Tempo sempat menyapa seorang periset yang mengaku mahasiswa dari Universitas Tanjungpura, Kalimantan.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

1 jam lalu

Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

Peneliti BRIN menanggapi mengenai revisi UU Polri yang bisa memperpanjang jabatan polisi.

Baca Selengkapnya

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

17 jam lalu

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber BRIN mengembangkan alat deteksi dini penyakit tanaman teh berbasis pembelajaran mesin.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

1 hari lalu

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

2 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Awan Lindungi Indonesia dari Gelombang Panas, Bagaimana Mekanismenya?

3 hari lalu

Peneliti BRIN Sebut Awan Lindungi Indonesia dari Gelombang Panas, Bagaimana Mekanismenya?

Indonesia relatif terlindungi dari heatwave mayoritas areanya adalah laut dan terdiri dari banyak pulau. Awan juga mengurangi dampak paparan surya.

Baca Selengkapnya

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

4 hari lalu

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

Ilmuwan NOAA mendeteksi badai geomagnetik terbaru yang terjadi pada 11 Maret 2024 dan dampaknya diperkirakan berlanjut hingga Mei ini.

Baca Selengkapnya

DBD Masalah Kesehatan Dunia, BRIN Temukan Metode Pengendalian

4 hari lalu

DBD Masalah Kesehatan Dunia, BRIN Temukan Metode Pengendalian

Demam berdarah dengue (DBD) menjadi masalah bagi negara-negara tropis di dunia. Acapkali dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.

Baca Selengkapnya

Seberapa Ekstrem Dampak Badai Matahari Pekan Ini? Simak Penjelasan Peneliti Antariksa BRIN

4 hari lalu

Seberapa Ekstrem Dampak Badai Matahari Pekan Ini? Simak Penjelasan Peneliti Antariksa BRIN

Badai matahari memicu paparan elektromagnetik yang mempengaruhi sejumlah alat komunikasi dan navigasi di bumi. Fenomena langka dari siklus surya.

Baca Selengkapnya

Ekspedisi Jalur Sesar Baribis, BPBD Jabar Sosialisasi Bahaya Gempa

5 hari lalu

Ekspedisi Jalur Sesar Baribis, BPBD Jabar Sosialisasi Bahaya Gempa

Ekspedisi Sesar Baribis akan tersebar ke beberapa titik untuk sosialisasi dan upaya mitigasi bahaya gempa.

Baca Selengkapnya

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

5 hari lalu

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

Sampai kedalaman 4,5 meter tanah ditemukan empat kejadian gempa yang berkaitan dengan Sesar Lembang

Baca Selengkapnya