Antraks Muncul di Gunungkidul, Sultan HB X Sebut Sapi Mati Dikubur Tetap Dikonsumsi

Rabu, 5 Juli 2023 20:41 WIB

Petugas Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan memeriksa kesehatan hewan kurban jelang perayaan Hari Raya Idul Adha di tempat penampungan hewan kurban, Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 15 Juli 2021. Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan fisik serta pengambilan sampel darah, feses, dan tanah untuk memastikan tidak adanya penyakit antraks dan kelayakan hewan kurban. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menuturkan kasus antraks di Kabupaten Gunungkidul menjadi kasus yang nyaris terus berulang tiap tahunnya.

Pekan ini kasus antraks kembali mencuat di Gunungkidul dengan laporan sedikitnya 87 warga positif dan satu di antaranya meninggal dunia. "Kasus ini tidak hanya terjadi sekarang, dua tahun lalu juga terjadi, kalau tidak di Gunungkidul, ya di Kabupaten Sleman," kata Sultan HB X, Rabu, 5 Juli 2023

Sultan menuturkan temuan kasus kali ini di Gunungkidul pemicunya masih sama, yakni adanya hewan ternak yang diketahui sudah positif dan mati, namun kemudian tetap dikonsumsi warga. Bahkan, ada ternak yang sudah dikuburkan kemudian digali untuk dikonsumsi.

"Warga merasa eman-eman (merasa sayang), sudah tahu ada sapi antraks lalu mati mendadak, tapi tetap di makan bersama, pengalaman di Gunungkidul kan sebelumnya juga begitu," kata Sultan.

Sultan menambahkan kebiasaan warga mengkonsumsi ternak yang sudah mati ini yang perlu perhatian khusus, karena tindakan tersebut sangat berisiko dan menyebabkan kasus berulang setiap tahun bahkan korban jiwa.

Advertising
Advertising

Selain itu, Sultan juga menginstruksikan seluruh pemerintah kabupaten di DI Yogyakarta kembali memperketat pengawasan lalu lintas hewan ternak. "Jangan sampai ada sapi yang sudah terindikasi antraks, dijual murah, lalu dibeli dan dikonsumsi warga," kata Sultan.

Menurut Sultan kasus antraks yang muncul kali ini tak perlu serta merta disikapi dengan menetapkannya sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). "Belum perlu (KLB) karena penanganan (untuk warga yang terpapar) masih bisa dilakukan dengan pengobatan," kata dia.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul Wibawanti Wulandari mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan bersama Balai Besar Veterinari (BBVet) Wates, terdapat 12 ekor ternak berupa 6 sapi dan 6 kambing milik warga Dusun Jati, Kecamatan Semanu, Gunungkidul, yang terpapar antraks.

"Dari ternak yang terpapar itu, ada tiga ekor yang dikonsumsi warga, ada juga yang sudah dikubur digali lagi untuk dikonsumsi," kata Wibawanti.

Wibawanti mengakui, kasus ini akan terus berulang jika kebiasaan makan bangkai ternak itu tak dihilangkan. "Sebenarnya kalau kebiasan makan bangkai itu hilang, kasus ini juga tak akan muncul, tapi mungkin karena faktor ekonomi," kata dia.

Soal lalu lintas ternak, Wibawanti menuturkan, sudah cukup berlapis. Di Gunungkidul setidaknya ada dua pos pemeriksaan yang ditangani pemerintah provinsi dan satu pos oleh pemerintah kabupaten.

"Untuk saat ini dari penelusuran kami sudah tidak ada ternak terpapar, kami sudah memberikan antibiotik serta vaksinasi untuk 77 ekor sapi dan 289 ekor kambing ternak di area Semanu itu," kata dia.

Laporan awal hewan ternak mati karena sakit di Dusun Jati itu sudah diterima Dinas Peternakan Gunungkidul sebelum Idul Adha, persisnya pertengahan Mei 2023 lalu.Satu warga positif antraks yang meninggal diketahui mengkonsumsi daging sapi sakit itu pada akhir Mei-awal Juni.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

7 jam lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

7 hari lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

12 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Nobar Timnas U-23, Ini Katanya Saat Garuda Muda Gagal ke Final

14 hari lalu

Sultan HB X Nobar Timnas U-23, Ini Katanya Saat Garuda Muda Gagal ke Final

Sultan HB X lesehan bersama warga dijamu bakmi godog saat nobar pertandingan semifinal Indonesia vs Uzbekistan di PIala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

15 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

22 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

26 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

28 hari lalu

Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

Ribuan warga tampak berbaris mengular untuk bertemu Sultan HB X untuk open house sejak pagi hingga jelang tengah hari, Selasa 16 April 2024

Baca Selengkapnya

Wisatawan Asal Sragen Nyaris Hilang Terseret Arus Balik Pantai Gunungkidul

28 hari lalu

Wisatawan Asal Sragen Nyaris Hilang Terseret Arus Balik Pantai Gunungkidul

Meski gelombang laut selama libur Lebaran ini cukup landai dengan status gelombang sedang, namun wisatawan perlu berhati-hati saat bermain air di destinasi pantai-pantai selatan Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

29 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya