Topan Doksuri, Badai Tropis yang Menerjang Filipina Hingga Cina

Rabu, 2 Agustus 2023 15:44 WIB

Pemandangan udara menunjukkan banjir di Fuzhou setelah Topan Doksuri mendarat dan membawa hujan lebat, di provinsi Fujian, Cina, 29 Juli 2023. cnsphoto via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Topan Doksuri telah mendarat di pantai tenggara Cina dan Taiwan pada 28 Juli 2023. Menurut badan cuaca negara, sebelumnya badai menghantam beberapa bagian di Filipina dan menewaskan 39 orang.

Sebelumnya, topan Doksuri telah menghantam Taiwan selatan pada Kamis, 27 Juli 2023 setelah menghantam Filipina. Fenomena alam angin kencang disertai hujan badai itu memicu banjir dan tanah longsor dan telah menewaskan sedikitnya enam orang.

Apa itu Topan Doksuri?


Doksuri merupakan badai tropis topan kategori 2 yang terbentuk di atas laut sebelah timur Filipina, yang akan menjadi topan super ketika meluncur menuju pantai Cina selatan dan berpotensi untuk mendarat di Taiwan. Kecepatan dari angin maksimum di dekat mata Doksuri dapat mencapai tingkat super sebesar 58 meter per detik atau setara dengan 209 kilometer per jam ketika mendekati pantai selatan Taiwan menurut Administrasi Meteorologi Cina.

Kemunculan topan Doksuri terdeteksi sejak 19 Juli. Japan Meteorological Agency (Badan Meteorologi Jepang/JMA) mulai melacak area bertekanan rendah di Laut Filipina, sebelah timur Mindanao. Badan tersebut mencatat pembentukannya menjadi depresi tropis (jenis siklon tropis paling lemah) pada 20 Juli.

Pusat Peringatan Topan Bersama (JTWC) kemudian merilis peringatan formasi siklon tropis pada badai hari itu. Agensi menetapkan siklon tersebut sebagai Invest 98W. Pada hari berikutnya, siklon mempertahankan intensitasnya dan bergerak lebih jauh ke arah barat laut. Pada 21 Juli, siklon tersebut meningkat menjadi badai tropis dan diberi nama Doksuri; juga mencatat pembentukan badai tersebut dan secara setempat menamakannya Egay.


Dampaknya pada manusia

Advertising
Advertising


Dengan kecepatan angin 209 kilometer per jam, Doksuri dapat menumbangkan pepohonan, merobohkan kabel listrik dan menghancurkan jendela. Sementara, gelombang badai yang menyertai Doksuri dapat membanjiri kota-kota dan menimbulkan kerusakan infrastruktur. Berbagai kerusakan yang terjadi dapat menelan korban jiwa seperti yang saat ini sudah terjadi di Cina, Taiwan dan Filipina.


Badai super akan lebih sering terjadi

Beberapa ilmwuan telah memperingatkan bahwa pemanasan global akan membuat badai menjadi lebih basah, berangin dan lebih ganas dari biasanya. Kerry Emanuel yang merupakan seorang ilmuwan yang mempelajari tentang badai, mengkhawatirkan akan dampak perubahan iklim yang memicu badai ini. Ia mengatakan bahwa air yang menghangatkan Bumi mungkin membuat badai super lebih sering terjadi.

REUTERS | NATIONAL GEOGRAPHIC

Pilihan Editor: Prakiraan Cuaca BMKG: Bibit Siklon 95B, Banjir Pesisir dan Gelombang 6 Meter

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

13 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

1 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

1 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

1 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

2 hari lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

2 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

3 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

3 hari lalu

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

Smartphone Huawei seri Pura 70 dinilai hampir menjadi simbol kemandirian Cina menghadapi tekanan sanksi dari Amerika. Chip masih titik terlemah.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

3 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya