Akamai: Korban Ransomware Meningkat 204 Persen di Asia Pasifik dan Jepang

Reporter

Editor

Erwin Prima

Selasa, 15 Agustus 2023 19:15 WIB

ilustrasi serangan virus ransomware. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Akamai Technologies, perusahaan cloud yang mendukung dan melindungi kehidupan online, hari ini merilis laporan State of the Internet terbaru yang menyoroti lanskap ransomware yang terus berkembang.

"Ransomware on the Move: Teknik Eksploitasi yang Terus Berkembang dan Upaya Aktif Zero-Days" menemukan bahwa celah kerentanan pada Zero-Day dan One-Day telah menyebabkan peningkatan total korban ransomware hingga 204 persen antara Q1 2022 dan Q1 2023 di kawasan Asia Pasifik dan Jepang.

“Musuh di balik serangan ransomware terus mengembangkan teknik dan strategi mereka yang menyerang inti organisasi dengan cara mengekstraksi informasi penting dan sensitif mereka,” ujar Dean Houari, Direktur Teknologi dan Strategi Keamanan, di Akamai dalam keterangannya, Selasa, 15 Agustus 2023.

“Sangatlah penting agar sektor swasta dan publik di seluruh Asia Pasifik dan Jepang memperkuat kolaborasi untuk membantu organisasi mempertahankan diri dari ancaman ransomware yang terus berkembang,” tambahnya.

Laporan tersebut juga menemukan bahwa kelompok ransomware semakin memfokuskan upaya mereka pada eksfiltrasi file, ekstraksi tidak sah, atau transfer informasi sensitif, yang telah menjadi sumber utama untuk pemerasan. Taktik baru ini menunjukkan bahwa solusi pencadangan file tidak lagi menjadi strategi yang memadai untuk melindungi dari ransomware.

Advertising
Advertising

Pemeriksaan data yang lebih mendalam telah mengungkapkan bahwa infrastruktur penting di wilayah ini sedang diincar secara aktif. Lima industri penting teratas di kawasan Asia Pasifik dan Jepang yang telah diserang oleh ransomware dan memiliki risiko lebih besar adalah manufaktur, layanan bisnis, konstruksi, ritel, serta energi, utilitas, dan telekomunikasi. Organisasi di sektor ini akan terus menjadi rentan terhadap gangguan, kecuali jika standar keamanan siber diperkuat.

Lonjakan serangan ransomware disebabkan oleh para kriminal yang mengalihkan modus operandi mereka dari phishing ke penyalahgunaan kerentanan untuk mengeksploitasi ancaman keamanan yang tidak diketahui, dan menyusup ke jaringan internal bisnis untuk menyebarkan ransomware.

LockBit telah menjadi piranti Ransomware-as-a-Service dengan jumlah pelanggan terbanyak dan kini mendominasi lanskap ransomware di kawasan Asia Pasifik dan Jepang, menyumbang 51 persen serangan sejak Q3 2021 hingga Q2 2023 – diikuti oleh kelompok ransomware ALPHV dan CL0P.

“Bisnis – terutama UKM di Asia Pasifik dan Jepang – harus bekerja untuk mengadopsi arsitektur zero trust yang dimulai dengan software defined microsegmentation untuk secara efektif mengurangi serangan dunia maya yang terus berkembang serta Ransomware-as-a-Service. Dengan melakukan itu, mereka dapat dengan berhasil melindungi aset kritis, reputasi bisnis, dan memastikan kelangsungan bisnis terlepas dari jenis alat serangan yang digunakan oleh kelompok penjahat dunia maya,” ujar Houari.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Dari Sektor Publik dan Jasa Keuangan, Target Hacker Disebut Bergeser ke 3 Jenis Perusahaan Ini

22 jam lalu

Dari Sektor Publik dan Jasa Keuangan, Target Hacker Disebut Bergeser ke 3 Jenis Perusahaan Ini

Lanskap ancaman siber masa kini sudah mulai berubah dan sektor publik tidak lagi jadi target utama hacker.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Guru Beri Teladan Keamanan Siber? Studi Ini Ungkap 2 Sikap Kontradiktif

2 hari lalu

Bagaimana Guru Beri Teladan Keamanan Siber? Studi Ini Ungkap 2 Sikap Kontradiktif

Pengetahuan soal keamanan siber dan cara menjaganya tidaklah cukup. Keamanan data harus terus dipraktikkan sehari-hari dan menjadi budaya sosial.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peran Swasta dalam Industri Pertahanan dan Keamanan Nasional

4 hari lalu

Bamsoet Dorong Peran Swasta dalam Industri Pertahanan dan Keamanan Nasional

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, telah menegaskan dukungannya terhadap peran swasta dalam mengembangkan industri pertahanan dan keamanan nasional.

Baca Selengkapnya

Waspada Serangan Pengisian Kredensial, Begini Cara Kerjanya

4 hari lalu

Waspada Serangan Pengisian Kredensial, Begini Cara Kerjanya

Pengisian kredensial adalah salah satu cara paling efektif untuk menyusupi akun pengguna.

Baca Selengkapnya

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

12 hari lalu

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

Kominfo menggandeng BSSN untuk menjaga keamanan siber selama penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

15 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

15 hari lalu

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

Microsoft menyodorkan sejumlah rencana untuk Indonesia melalui investasi sebesar Rp 27,6 triliun.Salah satunya pelatihan AI untuk 840 ribu peserta.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

16 hari lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya

Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

21 hari lalu

Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

Mayoritas penyedia layanan software dan infrastruktur teknologi dipastikan memiliki afiliasi ke Israel.

Baca Selengkapnya

Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

21 hari lalu

Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.

Baca Selengkapnya