Tim Mobil Berpenggerak Reaksi Kimia ITS Juarai Kompetisi Chem-E-Car di India

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 22 Agustus 2023 18:34 WIB

Tim Sapuangin Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) berfoto bersama saat peluncuran mobil Sapuangin XI Evo 3 di Surabaya, Jawa Timur, Jumat 16 Juni 2023. Tim Sapuangin ITS meluncurkan mobil Sapuangin XI Evo 3 untuk mengikuti ajang perlombaan mobil hemat energi atau Shell Eco-Marathon 2023 Asia di Sirkuit Pertamina Mandalika pada 4-9 Juli mendatang. ANTARA FOTO/Moch Asim

TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember atau ITS kembali menorehkan prestasi di bidang otomotif. Dengan prototipe mobilnya, empat mahasiswa yang tergabung dalam tim Spektronics berhasil menyabet juara di ajang Synergicon Southern Asia Region Chem-E-Car Competition yang diselenggarakan oleh American Institute of Chemical Engineer (AIChE) secara luring di India selama dua hari hingga Minggu, 20 Agustus 2023 lalu.

Tim tersebut terdiri dari Bimo Bintang Aulia, Bernardus Krisna Brata, Dheas Pinda Prayoga, Achmad Fadjar Maulana Firdaus, dan Wiji Dharma Aditya. Mereka meraih juara pertama di kategori Race Competition dan juara tiga Poster Competition di kompetisi internasional tahunan ini.

Team Leader Spektronics ITS, Bimo menuturkan bahwa kompetisi yang diikuti oleh timnya merupakan kompetisi prototipe mobil yang digerakkan menggunakan reaksi kimia. Selain itu, di kompetisi ini juga ada perlombaan poster sebagai ajang pemaparan keamanan serta kelayakan mobil untuk dioperasikan.

“Pada poster tersebut dijelaskan inovasi yang diusung pada mobil Spektronics 23 kami ini,” terangnya, dikutip dari situs ITS, Selasa 22 Agustus 2023.

Mobil besutan Bimo dan tim ini mengusung penggunaan reaksi kimia berupa dekomposisi hidrogen peroksida dengan katalis feri klorida. Hasil reaksi bahan kimia tersebut akan menghasilkan tekanan gas oksigen yang berfungsi untuk menggerakkan mobil.

“Selama tekanan oksigen pada reaktor tersebut masih ada, maka mobil akan terus melaju,” terang mahasiswa Teknik Kimia angkatan 2020 tersebut.

Selain dengan tekanan oksigen untuk menggerakkan mobil, tim bimbingan Rendra Panca Anugraha ini juga memberikan inovasi baru pada mekanisme menyetir. Untuk perlombaan ini, mekanisme yang diciptakan untuk Spektronics 23 menggunakan bahan elektrikal berupa mikrokontroler bernama Arduino Nano yang berfungsi untuk mengontrol gerak dari mobil purwarupa ini.

Mahasiswa yang tergabung dalam divisi teknis ini menambahkan, inovasi dengan memadukan sumber daya tekanan oksigen dengan mikrokontroler dapat menghasilkan energi yang efisien, namun optimal untuk penggunaan jarak jauh.

“Hal itu dikarenakan mikrokontroler akan mati-hidup secara bergantian untuk menghasilkan energi yang optimal dalam menggerakkan mobil,” jelasnya.

Saat kompetisi, mobil purwarupa ini diharuskan untuk melaju dengan jalur trek lurus sejauh 21 meter. Pada saat itulah penilaian terkait akurasi bahan kimia penggerak mobil dilakukan untuk bisa memberhentikan mobil sedekat mungkin dengan garis finish.

Baca juga: Kemenkes: Dokter Tak Bisa Serta Merta Langsung Diperiksa Polisi, Ini Alur Pemeriksaannya

Mobil mahasiswa ITS tecepat

Advertising
Advertising

Pemuda berkacamata ini menjelaskan, untuk menempuh 21 meter itu peserta diberikan dua kali kesempatan. Dalam percobaan pertama, mobil karya mahasiswa ITS ini berhasil menempuh jarak sejauh 20,45 meter dan 20,8 meter di percobaan kedua.

“Jarak yang kami raih adalah jarak terjauh dibanding peserta lain dengan eror hanya 20 senti pada percobaan kedua,” ungkapnya.

Dengan hasil yang memuaskan pada kedua kesempatan itu dan sebagai satu-satunya delegasi dari Indonesia, tim Spektronics ITS pun berhasil menjadi juara pertama dalam Race Competition, sekaligus sebagai juara tiga untuk Poster Competition.

Keberhasilan ini membawa mereka untuk melaju ke kompetisi tingkat berikutnya di skala global, bersaing dengan para juara dari tiap wilayah pada November mendatang di Orlando, Amerika Serikat.

Bimo pun mengatakan jika kemenangan ini tidak luput dari segala bantuan dan doa dari berbagai pihak yang terlibat. Segala kesulitan yang dihadapi selama empat bulan persiapan pun dapat membuahkan hasil positif berupa kemenangan.

“Semoga ke depannya Spektronics ITS bisa terus mengharumkan almamater kebanggaan serta bangsa Indonesia untuk berbagai kompetisi internasional berikutnya,” ujar Bimo penuh harap.

Pilihan Editor: Ratusan Mahasiswa Mengundurkan Diri di PKKMB UNS 2023, Ini Alasannya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

3 hari lalu

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

3 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

3 hari lalu

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

4 hari lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

5 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

6 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

6 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

7 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

UTBK SNBT 2024 Hari Kelima, Dirjen Dikti Pantau Kesiapan dan Pengawasan di ITS

7 hari lalu

UTBK SNBT 2024 Hari Kelima, Dirjen Dikti Pantau Kesiapan dan Pengawasan di ITS

Dirjen Dikti memantau pelaksanaan UTBK SNBT di ITS.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

7 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya