TEMPO.CO, Solo - Rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Sebelas Maret (UNS) 2023 diwarnai pengunduran diri ratusan mahasiswa yang terlibat dalam kepanitian acara. Kondisi itu dipicu pembatalan sepihak oleh Rektorat UNS atas penyelenggaraan acara Student Vaganza dan Pemecahan Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).
Menurut informasi yang dihimpun Tempo, Senin, 21 Agustus 2023, dua acara yang digagas unsur mahasiswa itu merupakan bagian dari kegiatan PKKBM UNS 2023 yang sedianya dijadwalkan pada tanggal 27 Agustus mendatang di Stadion UNS.
Penyelenggaraan acara itu bekerja sama dengan UNESCO dan MURI. Rencananya mahasiswa baru akan dilibatkan dalam pemecahan rekor MURI untuk pembuatan ecobrick dari sampah plastik terbanyak.
Awalnya, pihak rektorat UNS sudah menyetujui kegiatan itu melalui surat tertulis pada 7 Agustus 2023. Namun, pada 9 Agustus 2023 tiba-tiba pihak Rektorat membatalkan kegiatan itu. Merasa kecewa, para mahasiswa yang terlibat dalam kepanitiaan PKKMB pun banyak yang mengundurkan diri.
Ketua PKKMB dari unsur mahasiswa, Rifqi Zidan Habibie, mengemukakan pihak Rektorat UNS belum menyampaikan alasan pasti dibatalkannya dua acara itu. Mereka mengaku sempat melobi pihak Rektorat agar pemecahan rekor MURI tetap berlangsung tetapi gagal. Rektorat justru mencabut izin penggunaan Stadion UNS yang menjadi venue pemecahan rekor MURI.
“Unsur dosen langsung mengumumkan pembatalan secara sepihak oleh Rektorat. Dan setelah tanggal 23 tidak boleh ada kegiatan apa pun,” ungkap Rifqi di Solo, Senin, 21 Agustus 2023.
Koordinator Divisi Rekor MURI, Rizky Sigit Handoko, mengatakan panitia dari unsur mahasiswa akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri. Mereka mengakui kecewa lantaran sudah bekerja tiga bulan untuk menyiapkan kegiatan tersebut. Selain itu mereka juga sudah bekerja sama dengan sejumlah pihak termasuk menggalang dana dari sponsor.
“Sudah terkumpul 1,3 - 1,4 ton sampah plastik sejak 16 Agustus. Padahal target panitia hanya 1 ton,” kata Rizky.
Koordinator bidang sponsorship, Farrell Maleakhi Suarma menambahkan setidaknya sudah 70-80 persen yang masuk ke panitia. Menurutnya itu bisa dikatakan rugi besar. “Memang bisa dibilang rugi besar. Tapi kami belum bisa menyampaikan nominalnya secara detil,” katanya.
Pilihan Editor: Kemenkes: Dokter Tak Bisa Serta Merta Langsung Diperiksa Polisi, Ini Alur Pemeriksaannya