Orang Tak Akan Tenggelam di Laut Mati, Begini Penjelasannya

Minggu, 24 September 2023 15:15 WIB

Mengapung di Laut Mati. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Laut mati merupakan danau garam yang terkurung di daratan dan menjadi salah satu perairan di muka bumi dengan rasa paling asin. Dilansir melalui jordantraveler.com, laut mati ini terletak di Jordan Rift Valley dengan setengah bagian barat pantainya milik Israel dan pantai timurnya milik Yordania. Sementara separuh bagian utaranya berada di tepi barat Palestina, namun sudah menjadi milik penduduk Israel sejak tahun 1967.

Laut mati ini merupakan lempeng tektonik dengan integrasi dan pergerakannya yang menciptakan bentang alam seperti saat ini. Keberadaan laut ini berada di antara lempeng Afrika dan lempeng Arab. Lempeng Arab yang bergerak lebih cepat, mengakibatkan pemisahan. Dan patahannya membentuk cekungan yang kemudian dikenal dengan Dead Sea Transform atau Dead Sea Rift.

Dalam sejarahnya, awalnya laut ini bagian dari teluk panjang Laut Mediterania. Hingga akhirnya dikarenakan aktivitas lempeng jutaan tahun lalu mengangkat daratannya ke arah barat dan mengisolasi laut ini dari Mediterania.

Untuk diketahui, laut ini mengandung sekitar 340 gram garam dengan setiap liter airnya membuat rasanya lebih asin dibandingkan air laut pada umumnya. Salinitasnya yang ekstrim membuat lingkungan yang tidak ramah, sehingga sebagian besar kehidupan tidak dapat bertahan. Hanya mikroba yang bisa bertahan di dalam laut ini. manusia sekalipun tidak akan pernah bisa menyelam laut ini.

Jadi, yang menjadi alasan mengapa semua manusia mengapung di Laut Mati ini juga dipengaruhi oleh lingkungan laut yang tidak ramah. Seperti konsentrasi garamnya yang tinggi. Salinitas itu akhirnya membuat air lebih padat dibanding berat badan dan meningkatkan daya apung. Laut ini juga menjadi tempat terendah di bumi dengan permukaannya yang terletak 430,5 meter di bawah permukaan laut. Yang akhirnya membuatnya menjadi pantai dengan ketinggian terendah di bumi.

Advertising
Advertising

Dilansir melalui simply.science, tidak adanya makhluk atau tumbuhan yang hidup dan bertahan di laut ini dan manusia yang mengapung karena kepadatannya merupakan konsekuensi dari salinitas yang tinggi di laut ini. Daya apung yang dimiliki oleh laut ini juga merupakan daya apung yang alami.

Namun, permukaan air dari laut mati ini menurun sebanyak tiga hingga lima kaki per tahun yang menjadi kekhawatiran saat ini tentang fakta laut ini. Siklus perairan global juga tetap berjalan di laut ini, misalnya penguapan. Namun, ketika air di lautnya menguap, mineralnya tetap berada di sana. Ini karena laut mati tidak memiliki daratan dan tidak memiliki saluran air keluar, membuat mineralnya mengendap selamanya. Alasan lain laut ini memiliki rasa asin karena curah hujan yang rendah, sehingga tidak ada yang membantu mengurangi rasa asinnya.

Pilihan Editor: Laut Mati Menyusut 1,2 Meter Setiap Tahun, Sinkhole Bermunculan

Berita terkait

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

7 hari lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

8 hari lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

9 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

14 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

19 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Usai Banjir Lahar Dingin, Warga Gunung Marapi Dibayangi Bencana Hidrometeorologi Akibat Curah Hujan Tinggi

22 hari lalu

Usai Banjir Lahar Dingin, Warga Gunung Marapi Dibayangi Bencana Hidrometeorologi Akibat Curah Hujan Tinggi

Jika curah hujan untuk sepekan ke depan meningkat, maka potensi bencana susulan serupa bisa saja terjadi.

Baca Selengkapnya

Banjir di Dubai, Dipicu Curah Hujan Terderas di UEA dalam 75 Tahun Terakhir

24 hari lalu

Banjir di Dubai, Dipicu Curah Hujan Terderas di UEA dalam 75 Tahun Terakhir

Banjir besar di Dubai dipicu hujan terderas dalam 75 tahun terakhir di Uni Emirat Arab.

Baca Selengkapnya

Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Apa Saja Penyebabnya?

25 hari lalu

Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Apa Saja Penyebabnya?

Sejumlah fenomena atmosfer dikhawatirkan memicu cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Hujan Mengguyur Jawa Timur di Hari Kedua Idul Fitri, BPBD Mengimbau Pemudik Waspada

30 hari lalu

Hujan Mengguyur Jawa Timur di Hari Kedua Idul Fitri, BPBD Mengimbau Pemudik Waspada

BPBD Kota Surabaya mengimbau masyarakat, terutama para pemudik, berhati-hati terhadap potensi hujan di Jawa Timur pada hari kedua Idul Fitri.

Baca Selengkapnya

Lebaran Dirundung Hujan di Sumatera Selatan, BMKG Imbau Potensi Banjir

32 hari lalu

Lebaran Dirundung Hujan di Sumatera Selatan, BMKG Imbau Potensi Banjir

Malam takbiran dan hari Lebaran di Sumatera Selatan, seperti Palembang dan sekitarnya bakal dirundung hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Baca Selengkapnya