Krayon Aman Berbahan Umbi Besutan Siswi Madrasah Lamongan, Aman Jika Tertelan

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Devy Ernis

Kamis, 28 September 2023 15:16 WIB

Produk inovatif krayon dari umbi garut buatan siswi MA Sains Roudlotul Qur'an Lamongan. Krayon ini terbuat dari 100 persen bahan alami, sehingga aman bila termakan oleh balita. Tempo/Annisa Febiola.

TEMPO.CO, Jakarta - Dua siswi Madrasah Aliyah Sains Roudlotul Qur'an Lamongan, Arina Manasika dan Nabila Avrin Virinda Navisa, membuat krayon yang aman bagi anak-anak. Krayon yang terbuat dari umbi-umbian ini aman apabila tak sengaja termakan oleh anak-anak.

Ide pembuatan krayon ini muncul ketika Nabila yang akrab disapa Virin mengamati adiknya Diana yang kerap ingin memakan krayon. "Setiap menggambar, krayonnya ditelan. Jadi, orang tua bingung bagaimana biar dia tetap bisa menggambar tapi krayonnya itu aman," ujar Virin saat ditemui Tempo dalam Expo Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia di Gedung Smesco Jakarta pada Rabu, 27 September 2023.

Keluhan itu dia ceritakan pada kawannya, Arina. Dari cerita itu, keduanya tercetus ide untuk membuat krayon yang berbahan aman untuk anak-anak. Mereka kemudian mencari bahan apa yang dapat digunakan untuk membuat krayon. Arina yang merupakan anak seorang petani berpikir apakah umbi garut bisa diolah lebih kreatif lagi. Arina lalu bertanya pada ayahnya untuk membuat umbi menjadi sesuatu yang lebih inovatif dan ternyata dapat dilakukan.

Arina dan Virin kembali berdiskusi dan menggabungkan pemikirannya. Mereka akhirnya bersepakat untuk mengolah umbi garut menjadi krayon yang aman. Pembuatan krayon dilakukan di laboratorium sekolah. Proses pembuatannya diawali dengan menghasilkan pati umbi garut. "Pati umbi garut berfungsi sebagai pemberi tekstur dan mengikat warnanya," kata Arina.

Mereka memarut umbi garut, diperas, lalu diendapkan hingga terpisah antara pati dan airnya. Kemudian, pati dijemur hingga terbentuk tepung. Tepung itu lalu diwarnai menggunakan bahan alami. Mereka memakai kulit buah naga untuk menghasilkan warna merah, daun pandan untuk warna hijau, daun pisang kering untuk warna hitam, dan bunga telang untuk warna biru.

Advertising
Advertising

Proses pewarnaan dilakukan dengan cara menghaluskan bahan alami tersebut menggunakan blender dan disaring. Lalu, disangrai sampai membentuk kristal. Terakhir, kristal tersebut dihaluskan kembali menggunakan blender.

Selanjutnya, mereka melelehkan beeswax atau lilin dari sarang lebah yang aman untuk dikonsumsi. Beeswax dipilih sebagai pengganti lilin parafin yang biasanya digunakan dalam krayon. Beeswax mengandung ester dan asam lemak yang dapat merekatkan dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme.

Mereka memperoleh beeswax dari pengusaha lebah lokal. Lelehan beeswax pun dicampurkan dengan pati tadi dan dicetak menggunakan cetakan silikon. Proses terakhir adalah pelabelan dengan kertas edible yang juga terbukti aman dikonsumsi.

Krayon besuta Arina dan Virin sudah dipakai di sejumlah sekolah dan juga dijajal oleh anak-anak balita. "Kami menyarankan estimasi krayon ini untuk satu tahun," ucap Virin.

Dalam satu kotak, terdiri dari 10 krayon dapat dikerjakan selama dua hari. "Untuk ke depannya, dalam satu minggu akan produksi 150 krayon," kata Virin.

Ke depan, duo siswi kelas 12 itu juga berencana untuk memberdayakan masyarakat lokal. "Bapak-bapaknya itu akan kami berdayakan mencari bahan baku, ibu-ibu bagian produksi, dan remaja karang taruna untuk tim marketing," lanjut Virin.

Pilihan Editor: Formasi CPNS dan PPPK 2023 untuk Lulusan SMK Sederajat, dari BIN hingga Kejaksaan

Berita terkait

Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark

1 hari lalu

Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark

Bank Mandiri berhasil meraih sertifikasi ISO 56002 Kitemark, atas penerapan sistem manajemen inovasi yang sesuai dengan standar internasional.

Baca Selengkapnya

Praktisi, Pakar, dan Peneliti Diminta Berkolaborasi Lahirkan Berbagai Inovasi di IDTH

4 hari lalu

Praktisi, Pakar, dan Peneliti Diminta Berkolaborasi Lahirkan Berbagai Inovasi di IDTH

Fasilitas IDTH tidak hanya berperan sebagai pusat pengujian tapi juga sebagai centre of excellence

Baca Selengkapnya

Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

8 hari lalu

Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

Tim peneliti di Telkom University mengembangkan sistem perangkat lunak dan alat pencatat meteran air bagi kalangan pelanggan perusahaan air minum.

Baca Selengkapnya

Untung Rugi Gunakan Popok Clodi

8 hari lalu

Untung Rugi Gunakan Popok Clodi

Popok clodi lebih ramah lingkungan dari pupuk sekali pakai

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

9 hari lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Gojek Luncurkan Penawaran Langganan Gojek Plus dengan Diskon hingga Rp 12 Ribu

9 hari lalu

Gojek Luncurkan Penawaran Langganan Gojek Plus dengan Diskon hingga Rp 12 Ribu

Bagi pelanggan yang sudah berlangganan Go Plus otomatis akan beralih ke Gojek Plus.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

12 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

22 hari lalu

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.

Baca Selengkapnya

Kemenag Siapkan Regulasi Pengawasan Madrasah Berbasis Digital

23 hari lalu

Kemenag Siapkan Regulasi Pengawasan Madrasah Berbasis Digital

Digitalisasi regulasi pengawasan ini nantinya akan mengatasi masalah ketimpangan rasio pengawas dengan jumlah madrasah.

Baca Selengkapnya

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

24 hari lalu

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya