Kaspersky Ungkap Kampanye APT yang Menargetkan Pemerintahan di Asia Pasifik

Kamis, 19 Oktober 2023 16:41 WIB

Pemerintah Inggris sangat serius dalam mengantisipasi serangan siber.

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Kaspersky telah menemukan kampanye berkelanjutan yang menyusupi jenis drive USB tertentu, yang digunakan untuk menyediakan enkripsi penyimpanan data yang aman. Upaya ini diketahui bernama 'TetrisPhantom', sebuah tindakan spionase yang menargetkan entitas pemerintahan di kawasan Asia Pasifik. Selain itu, usaha ini tidak menunjukkan adanya tumpang tindih dengan aktor ancaman mana pun yang diketahui.

Temuan ini dan lainnya tertuang dalam laporan lanskap ancaman Advanced Persistent Threat (APT) triwulanan terbaru Kaspersky. Pada awal tahun 2023, tim Riset dan Analisis Global Kaspersky mengungkap kampanye spionase jangka panjang yang dioperasikan oleh aktor yang sebelumnya tidak dikenal.

Noushin Shabab, peneliti keamanan senior di Tim Riset dan Analisis Global (Global Research and Analysis Team GReAT) Kaspersky, mengatakan hasil penyelidikan memperlihatkan adanya kecanggihan tingkat tinggi.

“Adanya pengecohan perangkat lunak berbasis virtualisasi, komunikasi tingkat rendah dengan drive USB menggunakan perintah SCSI langsung, dan replikasi mandiri melalui USB aman yang terhubung,” jelas Nousim.

Operasi ini diduga dilakukan oleh penjahat siber yang sangat terampil dan banyak akal, didorong oleh ketertarikan pada aktivitas spionase dalam jaringan pemerintah yang sensitif dan terlindungi.

Advertising
Advertising

Skenario yang terlacak adalah penyerang secara diam-diam memata-matai dan mengambil data sensitif dari entitas pemerintah Asia Pasifik dengan cara mengeksploitasi jenis drive USB aman tertentu. Padahal USB aman tersebut dilindungi oleh enkripsi perangkat keras demi memastikan penyimpanan dan transfer data berjalan aman antar sistem komputer. Drive USB yang aman ini digunakan oleh organisasi pemerintahan di seluruh dunia, yang menyiratkan bahwa lebih banyak entitas yang berpotensi menjadi korban melalui teknik serupa.

Usaha ini terdiri dari berbagai modul berbahaya dan penyerang dapat memperoleh kendali luas atas perangkat korban. Hal ini memungkinkan mereka untuk menjalankan perintah, mengumpulkan file dan informasi dari mesin yang disusupi, hingga mentransfernya ke mesin lain menggunakan drive USB aman yang sama ataupun berbeda sebagai operator. Selain itu, APT ini mahir dalam mengeksekusi file berbahaya lainnya pada sistem yang terinfeksi.

Peneliti Kaspersky melaporkan jumlah korbannya terbatas, yang berarti sifat serangan yang sangat bertarget. Walau belum teramati adanya tumpang tindih dengan aktor ancaman yang ada, namun kampanye serangan yang masih berlangsung. Para ahli terus melacak perkembangannya, dan memperkirakan akan melihat serangan yang lebih canggih dari mereka di masa depan.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Peneliti Khawatir Berang-berang di DAS Ciliwung Terancam Punah, Kotorannya Mengandung Bioplastik

1 hari lalu

Peneliti Khawatir Berang-berang di DAS Ciliwung Terancam Punah, Kotorannya Mengandung Bioplastik

Berang-berang semakin sulit ditemukan di Sungai Ciliwung.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Guru Beri Teladan Keamanan Siber? Studi Ini Ungkap 2 Sikap Kontradiktif

2 hari lalu

Bagaimana Guru Beri Teladan Keamanan Siber? Studi Ini Ungkap 2 Sikap Kontradiktif

Pengetahuan soal keamanan siber dan cara menjaganya tidaklah cukup. Keamanan data harus terus dipraktikkan sehari-hari dan menjadi budaya sosial.

Baca Selengkapnya

Temuan Peneliti MIT Mengklaim AI Telah Mempelajari Cara Menipu Manusia

4 hari lalu

Temuan Peneliti MIT Mengklaim AI Telah Mempelajari Cara Menipu Manusia

Kemampuan sistem AI ini dapat melakukan hal-hal seperti membodohi pemain game online atau melewati captcha.

Baca Selengkapnya

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

4 hari lalu

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

Ilmuwan NOAA mendeteksi badai geomagnetik terbaru yang terjadi pada 11 Maret 2024 dan dampaknya diperkirakan berlanjut hingga Mei ini.

Baca Selengkapnya

Waspada Serangan Pengisian Kredensial, Begini Cara Kerjanya

5 hari lalu

Waspada Serangan Pengisian Kredensial, Begini Cara Kerjanya

Pengisian kredensial adalah salah satu cara paling efektif untuk menyusupi akun pengguna.

Baca Selengkapnya

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

5 hari lalu

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

Sampai kedalaman 4,5 meter tanah ditemukan empat kejadian gempa yang berkaitan dengan Sesar Lembang

Baca Selengkapnya

Uni Emirat Arab Tolak Ajakan Netanyahu untuk Jadi Bagian Pemerintahan Gaza

6 hari lalu

Uni Emirat Arab Tolak Ajakan Netanyahu untuk Jadi Bagian Pemerintahan Gaza

Uni Emirat Arab (UEA) mengecam undangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk berpartisipasi dalam pemerintahan Gaza.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

13 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

14 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

14 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya