Vitaglise, Prototipe Alat Deteksi Penyakit Jantung Koroner Karya Mahasiswa Unand

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Devy Ernis

Minggu, 22 Oktober 2023 06:07 WIB

Tim mahasiswa Universitas Andalas (Unand) menciptakan prototipe yang dapat membantu deteksi penyakit jantung koroner. Dok: Unand.

TEMPO.CO, Jakarta - Tim mahasiswa Universitas Andalas (Unand) menciptakan prototipe yang dapat membantu deteksi penyakit jantung koroner. Alat itu bernama Vital Signs Integrated Wearable for Glucose, Lipids, and Electrocardiogram atau disingkat Vitaglise.

Rancangan alat ini digagas oleh lima mahasiswa lintas program studi, di kampus yang terletak di Kota Padang itu. Muhammad Salman Ikhsan dan Ramadhani dari Teknik Elektro angkatan 2020, serta Nur Aisyah Alkhairiah dari Psikologi angkatan 2022. Lalu ada Adam Fitrah serta Rahmad Fajral Ilhami, mahasiswa Biomedis angkatan 2021 dan 2022.

Ide ini mulanya tercetus oleh Ramadhani. Setahun yang lalu, mereka telah mulai mengembangkan ide. Proses pertama adalah identifikasi masalah. "Kami mengumpulkan data dari artikel ilmiah, jurnal, monitoring, terapi dan metode apa saja yang telah digunakan selama ini," ujar Muhammad Salman Ikhsan, ketua tim kepada Tempo pada Sabtu, 21 Oktober 2023.

Vitaglise dirancang sebagai early warning system atau sistem peringatan dini terhadap penyakit jantung koroner. Salman mengatakan, jantung koroner merupakan penyakit dengan tingkat kematian yang tinggi di dunia, termasuk Indonesia. Rilis Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa penyakit jantung merupakan salah satu penyakit pembunuh nomor satu di dunia dan Indonesia.

Organisasi Kesehatan Dunia pada 2021 mengatakan, kematian akibat penyakit jantung mencapai angka 17,8 juta. Artinya, satu dari tiga kematian di dunia setiap tahun disebabkan oleh penyakit jantung.

Advertising
Advertising

"Solusi yang telah ada sekarang berupa deteksi dini dengan pengambilan sampel darah pasien. Lalu dicek parameter kolesterol, glukosa dan asam urat. Proses itu membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar," katanya.

Berangkat dari fakta tersebut, Salman dan timnya melihat ada peluang inovasi baru yang dapat mencegah jantung koroner lebih parah. Mulanya, tim sempat kesulitan menemukan solusi yang paling tepat untuk kasus ini.

"Tapi setelah melakukan riset dan pengumpulan data, kami menemukan inovasi yang sangat efisien dan tepat. Kami menggunakan metode non-invasif, yaitu metode pengecekan tanpa mengambil sampel darah, dengan biaya yang lebih murah," tambahnya.

Pada Juli 2023, tim mulai mengembangkan prototipe Vitaglise secara mandiri. Mereka mulai menyusun desain teknis menggunakan beberapa software untuk desain 3D dan pengodean pada sensor.

Vitaglise dapat berfungsi berkat beberapa sensor yang ditambahkan. Ada sensor MAX30100 untuk mengukur saturasi oksigen. Sedangkan sensor Galvanis Skin Response berfungsi mendeteksi tingkat stres pasien. Lalu, ada sensor AD8232 yang bekerja mendeteksi denyut jantung per menit dan suplai oksigen. Sedangkan mikrokontroler yang digunakan adalah ESP32. Mikrokontroler dapat berperan sebagai otak di dalam suatu sistem.

Cara kerja Vitaglise

Pertama, Vitaglise bekerja mendeteksi saturasi oksigen melalui sensor yang diletakkan pada jari tengah di tangan kiri. "Dari beberapa jurnal, itu merupakan titik di mana data yang didapatkan lebih akurat. Untuk respons, ada di jari telunjuk dan tengah di tangan kanan," ungkap Salman.

Vitaglise terintegrasi dengan internet of things yang terhubung ke situs web, aplikasi dan perpesanan Telegram. Dengan demikian, data kolesterol, glukosa dan asam urat pasien dapat diakses secara mudah. Jika hasil deteksi berada di luar batas aman yang disarankan, bot Telegram akan mengirimkan pemberitahuan peringatan. Pesan akan masuk ke keluarga pasien dan dokter yang bertanggung jawab atas pasien tersebut.

"Sehingga, bisa dilakukan penanganan yang cepat agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," lanjut Salman.

Inovasi ini dirancang dalam beberapa bentuk seperti pakaian, sarung tangan, bantal leher untuk terapi panas dan jam tangan untuk terapi laser. Dengan desain ini, Salman menuturkan bahwa Vitaglise dapat digunakan dengan praktis sehari-hari. Namun untuk ke depannya, tim berencana untuk memodifikasi kembali bentuk Vitaglise, agar lebih ergonomis dan praktis.

Raih Pendanaan Kementerian Pendidikan

Pengembangan Vitaglise disokong oleh dana dari Direktorat Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta 2023. "Kami juga berharap ada pihak lain untuk ikut andil dalam membantu agar Vitaglise dapat dikembangkan terus-menerus dan bisa menjadi inovasi baru dalam dunia medis, membantu pihak yang membutuhkan," tutur Salman.

Sejalan dengan itu, dosen pendamping mereka, Hanalde Andre berharap agar kerja keras mahasiswa dapat bermanfaat besar. Tidak hanya bagi masyarakat secara umum dalam mencegah penyakit jantung koroner, tetapi juga bagi ekonomi dan dunia medis.

“Alat ini diharapkan dapat membantu semua kalangan masyarakat dalam memonitor kesehatan dengan cepat dan tanpa biaya besar. Serta, memberikan bantuan signifikan kepada dokter dalam penanganan penyakit jantung koroner,” katanya.

Pilihan Editor: Apa Langkah Kemendikbud untuk Tekan Angka Kekerasan di Lingkungan Pendidikan?

Berita terkait

Prabowo Sebut Jokowi Arahkan Menterinya Beri Data ke Dirinya, Pakar Bilang Begini

2 jam lalu

Prabowo Sebut Jokowi Arahkan Menterinya Beri Data ke Dirinya, Pakar Bilang Begini

Prabowo menyebut Jokowi telah memberikan arahan kepada semua menterinya untuk memberikan data ke dirinya. Apa kata pakar?

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Riau Khariq Anhar Siap Penuhi Panggilan Polda Riau untuk Mediasi Kasus Laporan Rektor Unri Kepadanya

2 jam lalu

Mahasiswa Universitas Riau Khariq Anhar Siap Penuhi Panggilan Polda Riau untuk Mediasi Kasus Laporan Rektor Unri Kepadanya

Mahasiswa Universitas Riau Khariq Anhar yang dilaporkan Rektor Unri Sri Indarti mengaku siap penuhi panggilan mediasi dari Polda Riau, Senin depan.

Baca Selengkapnya

Polda Riau Panggil Mahasiswa Universitas Riau yang Dilaporkan Rektor Unri untuk Mediasi Senin Depan

4 jam lalu

Polda Riau Panggil Mahasiswa Universitas Riau yang Dilaporkan Rektor Unri untuk Mediasi Senin Depan

Perkembangan kasus pelaporan Rektor Unri untuk mahasiswa yang melakukan kritik soal UKT. Polda Riau panggil untuk mediasi, Senin depan.

Baca Selengkapnya

Alasan Rektor Unri Cabut Laporan, Begini Bunyi Surat Panggilan dari Polda Riau untuk Mediasi

14 jam lalu

Alasan Rektor Unri Cabut Laporan, Begini Bunyi Surat Panggilan dari Polda Riau untuk Mediasi

Rektor Unri Sri Indarti mengaku tidak melaporkan mahasiswa Khariq Anhar, tapi pemilik akun aliansi mahasiswa penggugat. Ini bunyi panggilan Polda Riau

Baca Selengkapnya

Rektorat USU Jelaskan Kenaikan UKT Telah Sesuai Permendikbud

21 jam lalu

Rektorat USU Jelaskan Kenaikan UKT Telah Sesuai Permendikbud

Mahasiswa juga sempat memprotes kenaikan UKT di USU.

Baca Selengkapnya

Rektor Unri Cabut Laporan Polisi Soal Mahasiswa yang Kritik UKT

1 hari lalu

Rektor Unri Cabut Laporan Polisi Soal Mahasiswa yang Kritik UKT

Rektor Unri Sri Indarti mengatakan bahwa persoalan ini sudah selesai dan tidak dilanjutkan.

Baca Selengkapnya

Naskah Tuanku Imam Bonjol Ditetapkan Sebagai Memory Of The World, Sempat Hilang 23 Tahun

1 hari lalu

Naskah Tuanku Imam Bonjol Ditetapkan Sebagai Memory Of The World, Sempat Hilang 23 Tahun

Naskah Tuanku Imam Bonjol pernah tidak diketahui keberadaannya selama 23 tahun, ditemukan kembali pada 2014.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Komentari Maraknya Gelombang Unjuk Rasa Pro-Palestina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Komentari Maraknya Gelombang Unjuk Rasa Pro-Palestina

Kementerian Luar Negeri menilai gelombang unjuk rasa pro-Palestina di sejumlah negara adalah bentuk kekecewaan mahasiswa pada negara atas perang Gaza

Baca Selengkapnya

Pembubaran Ibadah Rosario Mahasiswa di Tangsel, Wali Kota: Komunikasi yang Tersumbat

1 hari lalu

Pembubaran Ibadah Rosario Mahasiswa di Tangsel, Wali Kota: Komunikasi yang Tersumbat

Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie meminta seluruh ketua RT dan RW menjalin komunikasi yang lebih baik dengan warganya

Baca Selengkapnya

Sejumlah Kasus Kematian di Kampus Akibat Penganiayaan, Terakhir Taruna di STIP Jakarta

1 hari lalu

Sejumlah Kasus Kematian di Kampus Akibat Penganiayaan, Terakhir Taruna di STIP Jakarta

Mahasiswa STIP Jakarta bernama Putu Satria Rastika dinyatakan meninggal setelah dianiaya seniornya. Ini bukan kejadian pertama kematian di kampus.

Baca Selengkapnya