Mengenal Kelompok Peretas LockBit yang Bobol Bank Terbesar di China

Sabtu, 11 November 2023 07:00 WIB

Ilustrasi proses peretasan di era teknologi digital. (Shutterstock)

TEMPO.CO, Jakarta - Bank terbesar di China, Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), dilaporkan terkena serangan ransomware. Serangan itu dikabarkan telah mengganggu sistem perdagangan di pasar Treasury Amerika Serikat.

Dikutip dari Gadgets Now, perusahaan yang berbasis di New York itu menyatakan sedang menyelidiki dan telah melaporkan masalah tersebut ke penegak hukum. Bank tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut tetapi laporan menunjukkan bahwa serangan itu dilakukan oleh LockBit, sindikat ransomware berbahasa Rusia.

Kelompok ini juga disebut-sebut berada di balik serangan dunia maya terhadap Royal Mail di Inggris, pelabuhan maritim terbesar di Jepang dan yang terbaru menyerang bisnis suku cadang dan distribusi Boeing. Namun, serangan siber yang dilakukan LockBit kali ini dikatakan telah mengguncang dunia keuangan.

Serangan yang diungkapkan pada Kamis, 9 November, oleh pemberi pinjaman global terbesar berdasarkan total aset ini dilaporkan menghalangi beberapa perdagangan pasar Treasury untuk diselesaikan. Hal ini memaksa broker dan pedagang untuk mengubah rute transaksi.

Mengenal Kelompok Peretas LockBit

Advertising
Advertising

Menurut catatan dari perusahaan keamanan siber, Emsisoft, LockBit merupakan salah satu kelompok peretas yang terkenal paling mematikan. Aktif sejak September 2019, kelompok ini telah menyerang ribuan organisasi dan perusahaan. Korban dari kelompok ini tersebar di Eropa dan Amerika Serikat, China, India, india, Ukraina, hingga Indonesia, demikian menurut perusahaan keamanan siber Kaspersky.

Serangan ransomware LockBit biasanya dimulai dengan kelompok yang mendapatkan akses ke jaringan perusahaan melalui email phishing atau kerentanan dalam jaringannya. Setelah kelompok tersebut memiliki akses ke jaringan, mereka akan mengenkripsi data perusahaan dan meminta pembayaran uang tebusan sebagai imbalan untuk membuka kunci dekripsi.

LockBit juga dikenal karena penggunaan taktik pemerasan ganda. Dalam serangan pemerasan ganda, kelompok ransomware mengancam akan merilis data korban yang dicuri jika tebusan tidak dibayar. Jenis serangan ini dapat sangat merugikan korbannya karena bisa menyebabkan kerusakan reputasi dan kerugian finansial.

Para peneliti telah lama mempelajari alat peretasan LockBit dan mengetahui bahwa kelompok tersebut secara rutin memperbarui perangkat lunak berbahayanya untuk menghindari deteksi dari produk keamanan siber.

Menurut Kaspersky, LockBit menjalankan ransomware-as-a-service (RaaS), yakni layanan yang memungkinkan siapa saja, bahkan yang tidak punya keahlian dalam hal siber sekali pun, dapat melakukan serangan dan menargetkan siapa saja dengan Ransomware.

Pihak yang bersedia akan memberikan deposit untuk penggunaan serangan sewaan khusus dan mendapatkan keuntungan di bawah framework yang terafiliasi. Pembayaran tebusan dibagi antara tim pengembang LockBit dan afiliasi penyerang, yang menerima hingga tiga perempat dari dana tebusan.

Yang paling signifikan adalah kemampuan LockBit untuk menyebar dengan sendirinya. Dalam pemrogramannya, LockBit diarahkan oleh proses otomatis yang telah dirancang sebelumnya. Hal ini menjadikannya unik dari banyak serangan ransomware lainnya yang dilakukan secara manual di dalam jaringan untuk menyelesaikan pengintaian dan pengawasan.

LockBit menggunakan apa yang disebut ransomware untuk menyusup ke sistem dan “menyandera” data korban. Mereka menuntut pembayaran untuk membuka kunci komputer dan sering kali mengancam akan membocorkan data curian untuk menekan korban agar membayar. Kelompok ini biasanya menuntut pembayaran tebusan dalam bentuk Bitcoin.

PIlihan Editor: Apa Itu LockBit dan Seberapa Besar Bahayanya?

Berita terkait

Dari Sektor Publik dan Jasa Keuangan, Target Hacker Disebut Bergeser ke 3 Jenis Perusahaan Ini

1 hari lalu

Dari Sektor Publik dan Jasa Keuangan, Target Hacker Disebut Bergeser ke 3 Jenis Perusahaan Ini

Lanskap ancaman siber masa kini sudah mulai berubah dan sektor publik tidak lagi jadi target utama hacker.

Baca Selengkapnya

Dampak Teknologi AI, Bisa Tahan dan Serang Pengguna Teknologi dalam Waktu Bersamaan

1 hari lalu

Dampak Teknologi AI, Bisa Tahan dan Serang Pengguna Teknologi dalam Waktu Bersamaan

Teknologi AI yang berkembang bisa membawa dampak negatif dan positif.

Baca Selengkapnya

CEO Indodax: Bitcoin Berada pdi Titik Rendah untuk Sementara Waktu

2 hari lalu

CEO Indodax: Bitcoin Berada pdi Titik Rendah untuk Sementara Waktu

Menurut CEO Indodax bitcoin kemungkinan baru mengalami kenaikan secara bertahap dalam beberapa bulan ke depan

Baca Selengkapnya

OJK Tambah Kriteria Konglomerasi Keuangan di Rancangan Peraturan OJK yang Baru

3 hari lalu

OJK Tambah Kriteria Konglomerasi Keuangan di Rancangan Peraturan OJK yang Baru

Dalam Rancangan Peraturan OJK yang baru, total aset konglomerasi keuangan paling sedikit Rp 20 triliun sampai dengan kurang dari Rp 100 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

5 hari lalu

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Cabang Purwakarta memastikan 233 pekerja pabrik Sepatu Bata yang di PHK akan menerima pesangon pada Senin.

Baca Selengkapnya

Mengenal Jenis-jenis Spyware dan Cara Mencegahnya Menyusup ke Perangkat

7 hari lalu

Mengenal Jenis-jenis Spyware dan Cara Mencegahnya Menyusup ke Perangkat

Spyware dapat melekat pada sistem operasi perangkat dan dapat berjalan di latar belakang sebagai "program residen memori".

Baca Selengkapnya

BCA Tidak Operasional Kantor Cabang Hari Ini

7 hari lalu

BCA Tidak Operasional Kantor Cabang Hari Ini

BCA mengumumkan tidak melayani operasional kantor cabang hari ini Jumat, 10 Mei 2024 dalam rangka hari libur Kenaikan Yesus Kristus 2024.

Baca Selengkapnya

Film 13 Bom di Jakarta Tayang di Netflix, Tak Semua Fiksi Berikut Beberapa Kejadian Nyata

8 hari lalu

Film 13 Bom di Jakarta Tayang di Netflix, Tak Semua Fiksi Berikut Beberapa Kejadian Nyata

13 Bom di Jakarta tayang di Netflix, adalah film aksi diinspirasi kisah nyata yang terjadi di Jakarta pada 2015. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

8 hari lalu

Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

Kasus penipuan deposito BTN bukan kali pertama. Ombudsman mengungkap kasus serupa sudah terjadi dua kali di dua tahun terakhir

Baca Selengkapnya

BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

8 hari lalu

BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

BTN berkomitmen menindak tegas setiap pelanggaran hukum dan tidak akan melindungipegawai yang melakukan penipuan dan penggelapan dana

Baca Selengkapnya