Iwan Syahril Bicara Transformasi Digital Pendidikan untuk Atasi Krisis Pembelajaran

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Sunu Dyantoro

Rabu, 15 November 2023 10:27 WIB

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen), Kemendikbudristek Iwan Syahril saat jumpa pers peluncuran tersebut di SDN 3 Bangka Kota Bogor, Senin, 31 Juli 2023. (ANTARA/Linna Susanti)

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Iwan Syahril mengatakan fokus utama dalam memecahkan masalah pendidikan adalah krisis pembelajaran. Menurutnya, krisis pembelajaran hanya dapat diatasi melalui dukungan teknologi dalam sistem pendidikan, hanya saja harus ada penyesuaian. Artinya, kementerian perlu mengubah cara kerja pembelajaran yang berkaitan dengan teknologi.

Sebelumnya, kata Iwan, kementerian lebih fokus menyusun program dan teknologi lebih dulu tanpa melibatkan pengguna. Melalui kebijakan Merdeka Belajar besutan Menteri Nadiem Anwar Makarim, skemanya diubah agar tim teknologi menjadi mitra dalam proses merancang program dan teknologi pendukungnya.

Program atau produk teknologi yang akan diaplikasikan dalam pembelajaran dirancang secara bersama-sama. Artinya, pengguna tidak serta merta diminta menjalankan program atau produk teknologi yang sudah selesai dibuat, tanpa tahu kebutuhan dari sisi pengguna itu sendiri.

"Tim teknologi dan tim desain program itu saling berkomunikasi sejak awal, sehingga kita bisa fokus kepada user," ujar Iwan dalam diskusi daring bertajuk 'Peran Transformasi Digital dalam Peningkatan Kualitas Ekosistem Pendidikan' pada Selasa, 14 November 2023.

Iwan juga menekankan tim teknologi tidak bisa menyamakan kemampuan teknologinya dengan pengguna atau user. Namun, tim harus membentuk program teknologi dari perspektif pengguna, bagaimana mereka dapat menggunakannya. Selain itu, produk teknologi yang dihasilkan harus konsisten dengan arah kebijakan serta dikembangkan oleh sumber daya manusia yang mumpuni secara berkesinambungan.

Advertising
Advertising

"Ini tentunya membutuhkan komunikasi dan proses berkelanjutan, sehingga produk yang dihasilkan betul-betul user friendly. Kemudian, kita harus merancang produk-produk teknologi yang sesuai dengan arah kebijakan, sehingga semuanya saling mendukung," kata Iwan.

Selaras dengan pernyataan Iwan, Heni K. dari The SMERU Research Institute mengatakan, kebijakan bidang sains, teknologi dan inovasi di dunia pengajaran perlu memerhatikan empat aspek. Mulai dari aspek institusi, norma, aktor, hingga sumber daya. Sehingga, kebijakan yang dihasilkan akan relevan dengan transformasi pendidikan dan platform digital bisa berjalan seefektif mungkin.

"Nah, kebijakan-kebijakan Kementerian Pendidikan terkait dengan pengembangan STI (Science, Technology, and Innovation) juga perlu memperhatikan keempat hal tersebut di atas," kata Heni.

Ekosistem teknologi pendidikan

Iwan memaparkan, ekosistem teknologi pendidikan yang dirancang oleh Kementerian Pendidikan meliputi delapan platform. Ada Merdeka Mengajar, Rapor Pendidikan, Kampus Merdeka, Kedaireka, Akun belajar.id, Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah atau ARKAS, TanyaBOS, dan SIPLah.

Platform Merdeka Mengajar, dikhususkan untuk membantu guru-guru, kepala sekolah dan pengawal sekolah untuk bisa mengajar serta belajar. Sedangkan Rapor Pendidikan pendidikan merupakan hasil dari asesmen nasional dengan penggunaan sesederhana mungkin atau user friendly.

Dengan demikian, guru-guru, kepala sekolah, bahkan pemerintah daerah seluruh Indonesia bisa mengakses dengan sangat mudah. Di samping itu, seluruh pemangku kebijakan bisa menyusun perencanaan berbasis pada data di dalam Rapor Pendidikan.

"Jadi, tidak saja perencanaan dan penganggaran yang sifatnya copy-paste dari tahun sebelumnya karena daya serapnya sudah sangat baik. Tapi, melihat kepada apa permasalahan, terutama permasalahan pembelajaran yang dihadapi oleh sekolah atau daerahnya," jelas Iwan.

Kemudian, ada akun belajar.id. Platform ini digunakan sebagai single sign-on bagi para pendidik dalam mengakses berbagai fitur platform teknologi. Sementara ARKAS diperuntukkan dalam hal perencanaan, sehingga dapat memudahkan rencana kegiatan dan anggaran sekolah. Platform TanyaBOS dihadirkan untuk menjawab kebingungan-kebingungan mengenai Bantuan Operasional Sekolah.

Terakhir, ada platform Siplah, semacam e-commerce yang mana sekolah bisa berbelanja di sana. Iwan mengungkapkan, visi kementerian adalah implementasi sistem yang mana seluruh pembelanjaan sekolah direkam dalam platform. Dengan demikian, penggunaan anggaran bisa lebih transparan, akuntabel, aman dan nyaman bagi berbagai pemangku kepentingan sekolah.

"Karena mereka biasanya bingung baca petunjuk teknis, interpretasinya bermacam-macam. Sekarang, mereka tinggal melakukan prosesnya saja," ujarnya.

Pilihan Editor: Begini Cara Cek KTP Anda Dipakai Pinjol atau Tidak

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

1 jam lalu

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

Pasca kecelakaan bus rombongan perpisahan siswa SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok mengeluarkan surat edaran tentang kegiatan study tour.

Baca Selengkapnya

Politikus PKS Soroti Komitmen Konstitusi dalam Mengatasi Masalah Pendidikan

1 hari lalu

Politikus PKS Soroti Komitmen Konstitusi dalam Mengatasi Masalah Pendidikan

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Mardani Ali menyoroti peran penting komitmen dan investasi negara dalam mengatasi masalah di sektor pendidikan.

Baca Selengkapnya

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di UNDIP

1 hari lalu

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di UNDIP

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di Universitas Diponegoro (UNDIP) dengan tema 'Survival Leadership, Facing Uncertainties'.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

3 hari lalu

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong peningkatan pendidikan mikroelektronik untuk kuasai pasar semikonduktor.

Baca Selengkapnya

Pendidikan Vokasi Bantu Perempuan tetap Berkarya Sambil Urus Keluarga

3 hari lalu

Pendidikan Vokasi Bantu Perempuan tetap Berkarya Sambil Urus Keluarga

Aktris Dian Sastro menyoroti sedikitnya siswa perempuan di pendidikan vokasi. Ia mengingatkan bahwa ada

Baca Selengkapnya

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

3 hari lalu

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

Para ilmuwan menemukan beberapa faktor dan kebiasaan yang tampak tak berbahaya bisa mempercepat penuaan otak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

5 hari lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Mbak Cicha Peduli pada Keseimbangan Pendidikan

6 hari lalu

Mbak Cicha Peduli pada Keseimbangan Pendidikan

Keseimbangan antara kemampuan akademis, karakter, entrepreneur harus diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sebagai kunci utama kemajuan bangsa.

Baca Selengkapnya

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

8 hari lalu

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

Pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas Wali Kota Gorontalo Marten Taha. Program serba gratis sejak lahir hingga meninggal, dari sekolah sampai kesehatan.

Baca Selengkapnya

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

10 hari lalu

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

Mendikbud Nadiem Makarim memberikan pesan kepada Guru Penggerak. Apa katanya?

Baca Selengkapnya