Tak kalah Bergizi dari Ulat Sagu, Ulat Jerman Berpotensi Jadi Pangan Alternatif

Rabu, 15 November 2023 15:40 WIB

Mahasiswa menunjukkan larva serangga jenis kumbang mealworm atau dikenal dengan sebutan ulat jerman (Zhopobas Morio) untuk bahan pembuatan minyak goreng di Laboratorium Agrokimia Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijala, Malang, Jawa Timur 13 April 2016. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Ulat jerman saat ini sedang banyak dibudidayakan. Tren tersebut terjadi bukan tanpa sebab. Selain karena keuntungannya menjanjikan, ulat Jerman juga punya banyak manfaat. Selain bisa mengurai sampah, ulat jerman bisa jadi pakan ternak, bahkan bahan makanan alternatif.

Ulat jerman adalah larva serangga dari kumbang jenis mealworm. Ulat itu adalah pemakan segala dan berperan sebagai pengurai. Hal tersebut menjadikan ulat Jerman berperan dalam penuntasan masalah sampah organik. Meski bisa terurai, sampah organik yang menumpuk kerap menjadi masalah.

Saat kejadian tersebut terjadi, peran ulat jerman pun sangat berpengaruh. Sampah organik yang begitu banyak bisa dijadikan pakan ulat jerman. Hal tersebut memberikan banyak keuntungan, diantaranya pemenuhan nutrisi budidaya ulat jerman dan pendaurulangan sampah organik dengan waktu yang lebih cepat.

Selain dalam skala sampah yang besar, budidaya ulat jerman juga bisa diterapkan pada skala rumah tangga kecil. Produksi sampah organik harian rumah tangga bisa dijadikan pakan ulat jerman dan dapat menambah penghasilan saat masa panen tiba. Tentu solusi yang sangat membantu dalam kehidupan masyarakat hari ini.

Dilansir dari jurnal tentang ulat jerman arya Fadhli Rohman dan kawan-kawan terbitan Universitas Padjadjaran, larva kumbang Zophobas Morio ini permintaannya meningkat. Hal itu disebabkan kandungan proteinnya yang tinggi bahkan mencapai 46 persen. Tak kalah dari ulat sagu.

Advertising
Advertising

Saat ulat jerman dipanen, serangga tersebut dapat digunakan sebagai pakan ternak seperti ikan, ayam, dan lainnya. Nutrisi yang terkandung dalam ulat jerman sangat baik untuk pertumbuhan hewan ternak. Selain itu, budidaya ulat jerman menggunakan sampah organik yang dilakukan mandiri oleh peternak juga bisa menurunkan biaya pakan ternak-ternaknya

Nyatanya ulat jerman bukan hanya menjadi solusi sampah organik atau pakan ternak saja. Dinyatakan juga bahwa serangga ini berpotensi menjadi bahan pangan masa depan. Hal tersebut sudah lama sekali dibuktikan, bahkan dipraktekan. Misalnya saja penggunaan ulat jerman sebagai bahan minyak goreng sudah diteliti sejak 2016 di Laboratorium Agrokimia Fakultas Teknologi Pangan Universitas Brawijaya. Diketahui untuk menghasilkan 100 hingga 150 ml minyak goreng diperlukan 1 kilogram larva ulat jerman.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan gizi yang tinggi dari ulat jerman. Produk minyak goreng berbahan ulat jerman mengandung asam lemak bebas di bawah 0,3 persen, kaya zat besi, omega tiga, dan omega enam. Minyak goreng ulat Jerman juga berguna untuk mengatasi anemia. Hal tersebut menunjukkan semakin mungkin ulat Jerman menjadi makanan alternatif masa depan. Selain mengatasi masalah pangan juga penyelesaian atas masalah lingkungan.

Pilihan Editor: Viral Siswa SD Bawa Bekal Ulat Sagu, Dosen UM Surabaya: Potensi Pangan Masa Depan

Berita terkait

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

7 jam lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

4 hari lalu

Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan akan perbaiki masa simpan pangan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

6 hari lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

13 hari lalu

Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

Peritel produk makanan Super Indo Supermarket menghadirkan beragam promo potongan harga atau diskon di akhir April hingga menjelang Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

14 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

17 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

20 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

25 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

29 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

32 hari lalu

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya