Apakah Anjing Menguap Merupakan Cerminan Isyarat dengan Tuannya?

Kamis, 16 November 2023 23:55 WIB

Ilustrasi anjing jenis Rottweiler. Sumber: Getty Images/EyeEm/mirror.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Menguap adalah perilaku yang sering disaksikan sehari-hari, dan tak hanya manusia yang terlibat di dalamnya. Ternyata, ada penelitian yang menunjukkan bahwa menguap dapat menular antara manusia dan anjing. Fenomena ini menciptakan ikatan khusus antara manusia dan sahabat empat kaki mereka.

Dikutip dari American Kinnel Club, sebuah penelitian menunjukkan bahwa anjing lebih cenderung menguap ketika pemiliknya melakukannya. Ini fenomena yang disebut menguap menular, dan Anda mungkin pernah melakukannya sendiri. Anda melihat seseorang menguap, jadi Anda menguap.

Hubungan manusia dengan anjing

Dalam buku berjudul The Purest Bond: Understanding the Human-Canine Connection menjelaskan tentang hubungan manusia dengan anjing. Menurut buku tersebut, menguap yang menular adalah salah satu fenomena yang memberikan wawasan menarik tentang hubungan sosial dan emosional antara manusia dan anjing peliharaannya.

Menguap dipercaya sebagai mekanisme untuk menjaga otak tetap waspada dan terjaga. Namun, aspek menular dari menguap, terutama antar spesies, berpindah ke ranah psikologis dan neurologis.

Advertising
Advertising

Menguap yang menular pada manusia telah terdokumentasi dengan baik dan dianggap terkait dengan empati dan ikatan sosial . Hal ini lebih mungkin terjadi di antara teman dekat dan anggota keluarga dibandingkan dengan orang asing, hal ini menunjukkan adanya hubungan dengan ikatan emosional dan pemahaman sosial.

Penelitian menunjukkan keterhubungan

Dilansir dari Psychology Today, gagasan bahwa menguap dapat menular antara manusia dan anjing pada awalnya ditanggapi dengan skeptis, namun penelitian telah memberikan bukti kuat yang mendukung fenomena ini.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2008 oleh para peneliti di Universitas London menunjukkan bahwa anjing dapat tertular menguap dari manusia. Para peneliti menguap pada anjing, dan 72 persen dari mereka menguap kembali persentase menguap yang membalasnya lebih tinggi dibandingkan pada manusia.

Ini salah satu contoh pertama yang menunjukkan penularan menguap di antara spesies non-primata. Anjing, yang dikenal karena keterampilan observasinya yang tajam dan kemampuannya memahami isyarat sosial manusia, adalah subjek yang ideal untuk penelitian semacam itu.

Hasil ini menunjukkan bahwa anjing setidaknya memiliki beberapa bentuk empati. Atsushi Senju, salah satu kontributor penelitian ini, mengamati bahwa individu yang lebih rentan terhadap penyakit menguap cenderung memiliki skor empati yang lebih tinggi. Selain itu, penderita autisme jenis tertentu, suatu kondisi yang sebagian ditandai dengan kesulitan dalam berempati terhadap orang lain, biasanya tidak menunjukkan gejala menguap yang menular.

Penelitian lebih lanjut menyelidiki secara spesifik fenomena lintas spesies ini. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Animal Cognition menemukan bahwa anjing lebih cenderung menguap sebagai respons terhadap menguapnya pemiliknya dibandingkan dengan orang asing, yang menunjukkan bahwa tingkat hubungan emosional tertentu diperlukan agar penularan ini terjadi. Temuan ini sejalan dengan teori bahwa menguap menular berhubungan dengan empati.

Namun, tak semua peneliti setuju. Sebuah studi tahun 2020 yang menganalisis ulang data dari enam penelitian sebelumnya menemukan tidak ada bukti bahwa anjing menunjukkan keakraban atau bias gender dalam menguap yang menular, dua prediksi yang dibuat oleh hipotesis empati menguap yang menular.

Mengingat bahwa gender adalah konstruksi sosial manusia, tak jelas apakah para peneliti ini benar-benar mendiskusikan seks biologis dan mengharapkan perbedaan seksual menjadi penting dan terwujud di seluruh spesies, atau apakah mereka memang mendiskusikan gender dan mencari konstruksi sosial tersebut agar dapat dikenali dan berdampak pada anjing.

Cerminan syaraf (mirror neurons)

Mekanisme di balik penularan menguap antara manusia dan anjing kemungkinan besar berakar pada sistem cerminan syaraf (mirror neurons), bagian otak yang bertanggung jawab atas empati dan pemahaman atas tindakan dan niat orang lain.

Saat Anda melihat seseorang menguap, mirror neurons Anda mengaktifkan bagian otak yang sama yang terpengaruh saat Anda menguap, sehingga menghasilkan respons menguap. Sistem ini tak hanya terjadi pada manusia dan telah diidentifikasi pada spesies lain, termasuk anjing.

Ilmu pengetahuan di balik penyakit menguap yang menular antara manusia dan anjing menawarkan gambaran sekilas tentang kompleksitas hubungan sosial dan emosional antar spesies. Ini menekankan kedalaman ikatan antara manusia dan anjing, melampaui persahabatan dan memasuki ranah empati dan sinkronisasi emosional.

Penelitian ini tak hanya memperkaya pemahaman Anda tentang perilaku hewan namun juga menyoroti aspek evolusi interaksi manusia-hewan, menggarisbawahi keterhubungan mendalam dalam kehidupan Anda.

PSYCHOLOGI TODAY | AKC.ORG
Pilihan hari ini : 4 Fakta Soal Menguap yang Perlu Diketahui

Berita terkait

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

15 hari lalu

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.

Baca Selengkapnya

Tempat Penitipan Hewan Peliharaan Laris Jelang Lebaran, Berapa Tarifnya?

36 hari lalu

Tempat Penitipan Hewan Peliharaan Laris Jelang Lebaran, Berapa Tarifnya?

Tempat penitipan hewan, terutama kucing dan anjing, banyak dimanfaatkan oleh masyarakat yang hendak mudik lebaran.

Baca Selengkapnya

Anjing Ini Kembali Bertemu Pemiliknya Usai Insiden Ketinggalan Pesawat dan Hilang di Bandara

44 hari lalu

Anjing Ini Kembali Bertemu Pemiliknya Usai Insiden Ketinggalan Pesawat dan Hilang di Bandara

Maskapai penerbangan menerbangkan kembali pemilik anjing yang hilang di bandara

Baca Selengkapnya

5 Kiat Merawat Kesejahteraan Hewan Peliharaan

2 Februari 2024

5 Kiat Merawat Kesejahteraan Hewan Peliharaan

Kesejahteraan hewan peliharaan misalnya kucing atau anjing tak hanya soal kebutuhan pakan dan kandangnya

Baca Selengkapnya

Kejati DKI Terima Berkas Kasus Dugaan Seorang Pria Diculik dan Disekap di Kandang Anjing

26 Januari 2024

Kejati DKI Terima Berkas Kasus Dugaan Seorang Pria Diculik dan Disekap di Kandang Anjing

Kejati DKI menyatakan sudah menerima berkas perkara kasus dugaan seorang pria diculik, dianiaya, dan disekap di kandang anjing.

Baca Selengkapnya

Balita di India Diserang Anjing Galak

24 Januari 2024

Balita di India Diserang Anjing Galak

Sudah tiga kali kejadian di Delhi India sepanjang Januari 2024, anak-anak diserang anjing galak.

Baca Selengkapnya

5 Makanan yang Berbahaya bagi Anjing, Bisa Sebabkan Kematian

20 Januari 2024

5 Makanan yang Berbahaya bagi Anjing, Bisa Sebabkan Kematian

Jangan beri anjing lima makanan berikut. Efeknya sungguh berbahaya, bahkan bisa menyebabkan kematian.

Baca Selengkapnya

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

20 Januari 2024

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

Mereka berharap bisa beraudiensi dengan jajaran Pemkot Solo dan komunitas pecinta anjing untuk mendapatkan solusi tersebut.

Baca Selengkapnya

Mengenali 5 Jenis Serigala di Berbagai Negara

15 Januari 2024

Mengenali 5 Jenis Serigala di Berbagai Negara

Serigala abu-abu tergolong hewan liar besar

Baca Selengkapnya

Ini Bahaya jika Hewan Peliharaan Menjilat Wajah Anda

4 Januari 2024

Ini Bahaya jika Hewan Peliharaan Menjilat Wajah Anda

Hewan peliharaan seperti Kucing atau anjing yang menjilat wajah dapat terpengaruh oleh keringat dan kosmetik yang bisa menjadi racun bagi mereka.

Baca Selengkapnya