COP28: Penelitian Ungkap Kota-kota Hadapi Kesenjangan Pendanaan Iklim

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Minggu, 3 Desember 2023 06:45 WIB

Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Raja Charles dari Inggris, dan para pejabat berpose untuk foto keluarga selama Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP28) di Dubai, Uni Arab Emirates, 1 Desember 2023. REUTERS/Amr Alfik

TEMPO.CO, Jakarta - Kota-kota hanya menerima sebagian kecil dari pendanaan iklim yang mereka butuhkan, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah. Perihal ini terungkap dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada hari Sabtu, 2 Desember 2023, di sela-sela perundingan iklim COP28.

Aliansi Kepemimpinan Pembiayaan Iklim Kota (CCFLA) mengatakan kota-kota berada di garis depan dalam menghadapi bahaya iklim dan bertanggung jawab atas tiga perempat emisi global. Namun bank pembangunan multilateral (MDB) perlu mengadopsi strategi baru untuk mengatasi kesenjangan pendanaan yang semakin besar.

Kota-kota hanya menerima 1% dari pendanaan iklim yang mereka butuhkan, yang diperkirakan mencapai $5,4 triliun per tahun hingga tahun 2030, menurut penelitian tersebut. Ini merupakan tinjauan pertama mengenai pendanaan perkotaan dari bank-bank pembangunan multilateral besar.

Proporsi pendanaan MDB yang didedikasikan untuk proyek-proyek iklim perkotaan mencapai $62 miliar dari tahun 2015 hingga 2022, atau 21% dari total pendanaan, meskipun tingkat urbanisasi sangat pesat di seluruh dunia. Studi itu menganalisis data dari 815 proyek terkait iklim perkotaan. dibiayai oleh MDB selama periode tersebut.

Meskipun kota-kota tersebut merupakan kota-kota yang paling rentan terhadap perubahan iklim, kota-kota di Afrika Sub-Sahara, Timur Tengah, dan Afrika Utara menerima porsi pendanaan iklim perkotaan yang sangat rendah. Studi ini menyebutkan permasalahannya adalah seperti kelayakan kredit dan terbatasnya akses terhadap pasar modal.

Advertising
Advertising

Mereka meminta bank-bank pembangunan untuk menyediakan lebih banyak pendanaan lunak untuk mengurangi risiko investasi.

Pilihan Editor: Dibuka Awal Tahun 2024, Ini Syarat dan Cara Daftar Beasiswa LPDP

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

39 menit lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

14 jam lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

18 jam lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Daftar Kota dengan Kualitas Udara Terbaik di Indonesia

1 hari lalu

Daftar Kota dengan Kualitas Udara Terbaik di Indonesia

Meski Indonesia memiliki kota dengan kualitas buruk, namun masih terdapat beberapa kota dengan kualitas udara terbaik. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

2 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

5 Kota Terindah Menurut Traveler dari Florence hingga Kota Kecil di Portugal

2 hari lalu

5 Kota Terindah Menurut Traveler dari Florence hingga Kota Kecil di Portugal

Jawaban dari pengguna Reddit ini menunjukkan kota yang indah yang menarik dikunjungi

Baca Selengkapnya

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

2 hari lalu

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

2 hari lalu

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

3 hari lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya