Refleksi Hari HAM Sedunia, Dosen dan Aktivis Yogya Kritik Pelemahan Penegakan Hukum dan Demokrasi

Selasa, 12 Desember 2023 06:56 WIB

Warga ambil bagian dalam aksi peringatan hari HAM sedunia di Bandung, Jawa Barat, Ahad, 10 Desember 2023. Save Palestine jadi tema yang diusung dalam aksi damai bersama warga masyarakat dari berbagai organisasi dan komunitas tersebut. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Yogyakarta - Belasan dosen, aktivis dan jurnalis Yogyakarta berkonsolidasi dan menentang lemahnya penegakan hukum dan pemerintah yang anti-kritik sebagai refleksi peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia di kampus Universitas Islam Indonesia di Jalan Cik Di Tiro, Yogyakarta, Ahad, 10 Desember 2023. Koalisi yang menamakan diri Forum Cik Di Tiro itu dalam waktu dekat hendak menggelar demonstrasi melawan pelemahan penegakan hukum dan demokrasi.

Forum tersebut menyatakan kekecewaannya terhadap melemahnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Diantaranya karena berada di bawah kekuasaan eksekutif dengan adanya campur tangan presiden menghentikan penyidikan perkara korupsi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto yang diungkap mantan Ketua KPK Agus Raharjo dan Ketua KPK Firli Bahuri yang bermasalah hingga ditetapkan sebagai tersangka karena pemerasan terhadap terduga pelaku korupsi.

Mereka juga mengkritik pemerintah yang memberangus kritik aktivis HAM Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti, maraknya konflik agraria atas nama Proyek Strategis Nasional yang menggunakan cara kekerasan terhadap masyarakat sipil, dan serangan terhadap kelompok minoritas, satu di antaranya penghayat kepercayaan, dan ancaman kebebasan pers.

"Kami juga protes cawe-cawe presiden untuk kepentingan politik dinasti dan oligarki politik ekonomi," kata juru bicara Forum Cik Di Tiro, Eko Riyadi.

Forum itu melibatkan 20 lembaga masyarakat sipil, di antaranya Pusat Studi HAM UII, Pemantau Regulasi dan Regulator Media, Rifka Annisa, Pusat Kajian Anti-Korupsi Fakultas Hukum UGM, Combine, dan Aliansi Jurnalis Independen Yogyakarta. Mereka juga memprotes cara-cara pemerintah membatasi suara kritis publik, pembajakan gerakan reformasi 1998 untuk kepentingan para elit politik, penggunaan alat negara seperti tentara dan polisi untuk kepentingan penguasa, dan tiga calon presiden yang hanya fokus pada gimmick politik alias bukan adu gagasan.

Advertising
Advertising

"Pemerintahan saat ini persis Orde Baru," kata Tri Wahyu, salah satu aktivis anti-korupsi.

Forum itu juga menghadirkan Rektor Universitas Islam Indonesia Fathul Wahid yang juga prihatin dengan lemahnya penegakan hukum dan demokrasi saat ini.

Pilihan Editor: Pakar UGM Ajak Olah Prefrontal Cortex Otak saat Hadapi Kampanye Pemilu

Berita terkait

Prabowo Bantah Disebut Bakal Turunkan Kualitas Demokrasi Indonesia

1 hari lalu

Prabowo Bantah Disebut Bakal Turunkan Kualitas Demokrasi Indonesia

Prabowo menyebut, dirinya sudah mengikuti empat kali kontestasi Pemilu, namun baru kali ini dia menang.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Kembali Diminta Mengajar Program Doktor di Universitas Jayabaya

3 hari lalu

Bamsoet Kembali Diminta Mengajar Program Doktor di Universitas Jayabaya

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, kembali diminta untuk mengajar program doktor (S3) ilmu hukum di Universitas Jayabaya, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Kualitas Tenaga Pengajar Indonesia

3 hari lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Kualitas Tenaga Pengajar Indonesia

Bamsoet mengikuti Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) sebagai pemenunah persyaratan sertifikasi pendidik untuk dosen di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dosen FKUI Raih Penghargaan Best Paper pada Kongres Obstetri dan Ginekologi di Jepang

9 hari lalu

Dosen FKUI Raih Penghargaan Best Paper pada Kongres Obstetri dan Ginekologi di Jepang

Dosen FKUI dapat bersaing di dunia medis secara global.

Baca Selengkapnya

Serikat Pekerja Kampus Sebut Banyak Dosen Bermimpi Jadi Komisaris Akibat Gaji Rendah

10 hari lalu

Serikat Pekerja Kampus Sebut Banyak Dosen Bermimpi Jadi Komisaris Akibat Gaji Rendah

Gaji mayoritas dosen yang masih di bawah Rp 3 juta membuat mereka tergiur dengan jabatan yang ditawarkan secara politis oleh penguasa.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Serikat Pekerja Kampus Ungkap Sederet Permasalahannya

10 hari lalu

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Serikat Pekerja Kampus Ungkap Sederet Permasalahannya

Hasil penelitian Serikat Pekerja Kampus menemukan mayoritas dosen masih berpenghasilan di bawah Rp 3 juta pada kuartal pertama 2023.

Baca Selengkapnya

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

10 hari lalu

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

Banyak yang mempertanyakan kelayakan mahasiswa tersebut sebagai penerima bantuan biaya KIP Kuliah.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

10 hari lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

12 hari lalu

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

Serikat Pekerja Kampus (SPK) menyebut mayoritas dosen bergaji di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

13 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya