Epidemiolog Bagi Ilmu Cara Tangkal Covid-19 Varian JN.1

Selasa, 12 Desember 2023 10:51 WIB

Epidemiolog dr. Dicky Budiman (Dokumen pribadi)

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog Dicky Budiman menyebut kasus infeksi Covid-19 mulai melonjak di banyak negara. Khususnya terjadi di Eropa, Amerika dan Asia. Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, di Indonesia saat ini juga turut mengalami peningkatan kasus hingga 90 persen di DKI Jakarta.

Peningkatan kasus infeksi Covid-19 dinilai Dicky akibat munculnya varian baru dengan nama JN.1. Varian kali ini lebih mudah menginfeksi dan mampu menempel lebih lama di sel dan sulit untuk diproteksi.

Varian JN.1 menurut Dicky juga mudah bermutasi. Pasalnya dari hasil riset yang ia miliki menyatakan varian JN.1 mempunyai angka reproduksi yang relatif tertinggi dibanding subvarian Covid-19 dalam waktu satu tahun terakhir. "Angkanya bisa satu koma hingga dua (lebih tinggi)," kata Dicky kepada Tempo pada Senin 11 Desember 2023.

Walau munculnya varian JN.1 ini terkesan ganas dan mematikan, menurut Dicky, masyarakat masih bisa menangkal penyebarannya dengan tetap menerapkan pola hidup sehat dan menjaga jarak. Ditambah lagi bulan Desember ini sudah memasuki fase libur, Dicky sangat berharap tingkat kerumunan di masa liburan bisa diminimalisir.

Langkah lainnya yang bisa dilakukan sebagai pencegahan infeksi varian JN.1 adalah menggunakan vaksin booster. Dicky menuturkan bahwa vaksinasi tipe booster cukup efektif untuk mencegah kematian akibat kemunculan varian JN.1 tersebut. Walakin persentasenya belum bisa dijabarkannya, namun untuk pencegahan tetap bisa dilakukan.

Advertising
Advertising

"Peningkatan kasus kematian dan infeksi Covid-19 yang melonjak di dunia saat ini disebabkan pula oleh peningkatan surveilance saluran pernafasan yang diinisiasi juga akibat infeksi pneumonia di beberapa negara," ujar Dicky.

Faktor peningkatan infeksi pneumonia tersebutlah yang membuat kasus infeksi covid-19 kembali terdeteksi. Sebab banyak masyarakat khususnya di wilayah Eropa dan Amerika yang memeriksakan diri mereka ke rumah sakit, lalu ditemukan kasus Covid-19 berbarengan dengan infeksi saluran pernafasan yang mereka derita.

Lebih lanjut, Dicky mengatakan kemunculan varian JN.1 adalah hal yang wajar jika dilihat dari siklus kemunculan berkala Covid19, ditambah lagi masa sekarang sudah mulai berada di fase endemik. Kendati demikian pemerintah tetap harus waspada dan tidak boleh mengabaikan kemunculan varian JN.1 ini. "Sekali lagi, pencegahan dengan cara vaksinasi booster efektif dan harus dilakukan dalam program pemerintah," ucap Dicky.

2 Kasus Kematian di Jakarta

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menemukan dua kasus kematian positif COVID-19 pada Desember 2023. "Kasus ini ditemukan setelah dua bulan berturut-berturut, Oktober dan November tidak ada kematian COVID-19 di DKI Jakarta," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama dalam keterangannya, Senin, 11 Desember 2023.

Dua kasus kematian positif Covid-19 ini terjadi pada dua pasien wanita lansia. Pertama, berusia 81 tahun dengan penyakit komorbid hipertensi, sudah vaksinasi dosis ketiga tapi belum dosis keempat.

Kedua, berusia 91 tahun dengan penyakit komorbid stroke, gagal jantung, dan belum vaksin sama sekali. Menurut Ngabila, telah ditemukan 80 kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai dengan 3 Desember 2023 di wilayah DKI Jakarta. Sebanyak 90 persen bergejala ringan, serta 10 persen bergejala sedang dan dirawat di rumah sakit.

Ngabila menyatakan kondisi penularan Covid-19 di Jakarta masih sangat terkendali. "EG.4 dan EG.5 masih yang dominan ditemukan di Jakarta dengan masing-masing sudah 14 kasus ditemukan," ujarnya.

Ia menjelaskan status COVID-19 sudah endemik di Indonesia sejak Juni 2023. Artinya, tanggung jawab utama kesehatan ada pada diri masing-masing masyarakat.

Ngabila mengatakan sejak status endemi diberlakukan, pemerintah hanya memberikan imbauan dan menyediakan fasilitas kesehatan. Sejauh ini, belum dibutuhkan pembatasan aktivitas. Namun, pemerintah tidak akan berhenti untuk menghimbau untuk lebih ketat bermasker, lebih rajin mencuci tangan, jaga ventilasi udara indoor baik, hindari asap rokok.

Selanjutnya, menyediakan fasilitas untuk melengkapi imunisasi rutin anak gratis dari pemerintah ada 15 jenis, serta vaksinasi COVID-19 dosis satu sampai dengan empat.

Pilihan Editor: 20 Kampus Terbaik Indonesia dalam QS WUR Sustainability 2024, ITB Memimpin

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Apa Itu Sistem KRIS yang Bakal Menggantikan Kelas BPJS Kesehatan?

4 jam lalu

Apa Itu Sistem KRIS yang Bakal Menggantikan Kelas BPJS Kesehatan?

KRIS merupakan sistem baru dalam mengatur rawat inap yang melayani pengguna BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

1 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

2 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

2 hari lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

Pemerintah mewacanakan penghapusan sistem kelas BPJS Kesehatan dan menggantikannya dengan sistem KRIS sejak tahun lalu

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

3 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

5 hari lalu

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India).

Baca Selengkapnya

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

6 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

7 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

7 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

8 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya