17 Kriteria Prioritas Konservasi Spesies Tumbuhan Terancam Punah

Reporter

Editor

Selasa, 9 Juni 2009 21:23 WIB

TEMPO Interaktif, Bogor:Keterbatasan dana dan tenaga untuk melakukan upaya konservasi menjadi alasan dilakukannya workshop ini. Meski sering diabaikan karena banyak orang yang menganggap konservasi tumbuhan adalah persoalan mudah karena tinggal menanam dan menyiram, ternyata kenyataannya tak semudah itu.
Beberapa tumbuhan berbunga, misalnya, memerlukan serangga penyerbuk atau polinator tertentu. Bila polinatornya di alam itu terganggu dan tidak ditemukan lagi, proses regenerasi tumbuhan itu juga akan terganggu. Tumbuhan lain membutuhkan ketinggian, temperatur, dan curah hujan tertentu sebagai syarat kehidupannya. "Kami tak ingin terus-menerus mengkultur dan menanam tumbuhan yang ternyata masih berlimpah di alam dan justru mengabaikan spesies yang terancam kepunahan," kata Mustaid Siregar, Kepala Kebun Raya Bogor.
Upaya untuk menetapkan spesies prioritas konservasi ini memang sedikit berbeda karena tak sekadar memperhatikan ancaman namun juga kerentanan dan kemungkinan keberhasilan budi dayanya. Agar fair, penetapan suatu tumbuhan sebagai spesies prioritas konservasi dilakukan berdasarkan skor.
Penentuan skor dilakukan dengan mengukur 17 kriteria hasil adopsi dan modifikasi metode Molloy dan Davis, yang dikelompokkan menjadi lima faktor. Spesies itu dinilai berdasarkan status, penyebab status, kemampuannya berpropagasi, atau dibudidayakan dan nilai manfaatnya dari segi ekonomis.
Status spesies itu dinilai berdasarkan keunikan taksonomis dan distribusi geografisnya. Skor status spesies tersebut juga ditentukan oleh status populasinya di alam, yaitu jumlah populasi, ukuran populasi rata-rata, ukuran populasi terbesar, kondisi populasi terbesar, serta tingkat kemerosotan populasi.
Penyebab status dinilai dari ancaman dan kerentanan spesies tersebut. Kategori ancaman dinilai berdasarkan perlindungan legal habitat, perlindungan ex situ, laju kehilangan habitat, dampak predator/eksploitasi, kompetisi, dan faktor lain yang mempengaruhi kesintasan (survival). Sedangkan kerentanan diukur dari spesifisitas habitat dan unsur hara serta spesialisasi reproduktif dan perilaku.
"Dengan skor1-5 untuk setiap kriteria, spesies yang memperoleh skor tertinggi adalah spesies yang harus diprioritaskan," kata Didik Widyatmoko, Kepala Kebun Raya Cibodas.
TJANDRA

Berita terkait

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

17 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

17 hari lalu

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

20 hari lalu

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.

Baca Selengkapnya

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.

Baca Selengkapnya

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.

Baca Selengkapnya

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.

Baca Selengkapnya

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.

Baca Selengkapnya

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.

Baca Selengkapnya

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?

Baca Selengkapnya