Kaleidoskop 2023 Bencana Hidrometeorologi: Banjir Bandang Semarang hingga Cegah Genangan dengan Lubang Biopori

Kamis, 28 Desember 2023 10:37 WIB

Mobil terseret banjir bandang di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang pada 7 November 2022. TEMPO/Jamal Abdul Nasser

TEMPO.CO, Jakarta - Bencana hidrometeorologi rentan terjadi di Indonesia dengan faktor utama penyebabnya adalah peningkatan intensitas hujan di beberapa wilayah. Bencana hidrometeorologi yang kerap melanda Indonesia adalah banjir dan tanah longsor.

Tempo telah merangkum berita terkait bencana hidrometeorologi dalam Kaleidoskop 2023, mulai dari banjir bandang di Semarang hingga penelitian terhadap penyebab banjir di Indonesia, berikut jabarannya.

Banjir Bandang Semarang Tewaskan 1 Warga

Semarang dilanda banjir bandang pada 6 Januari 2023 lalu, tepatnya di Kelurahan Meteseh, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Barat. Seorang warga yang berada di Perumahan Dinar Indah terkonfirmasi meninggal akibat bencana tersebut.

Korban meninggal akibat banjir bandang di Semarang sehari-hari tinggal bersama saudaranya. Pada saat bencana terjadi, korban disebut sedang sakit dan baru selesai melakukan operasi. Hal ini diungkap oleh warga atas nama Oki. "Orangnya sakit, kemarin baru operasi," kata dia saat dikonfirmasi Tempo.

Advertising
Advertising

Banjir bandang yang terjadi di Perumahan Dinar Indah tersebut, diketahui merendam rumah warga hingga ketinggian dua meter. Bencana ini berlangsung cepat. Warga tidak cukup waktu untuk berkemas atau bersiap untuk mengevakuasikan dirinya.

Lokasi yang terkena banjir bandang ini berada di dataran rendah. Seusai kejadian warga langsung mengungsi ke gedung diklat setempat lantaran takut bila terjadi banjir susulan. Pasalnya, banjir kiriman dari atas perbukitan masih berpotensi terjadi pada saat itu.

Kata Peneliti Soal Penyebab Banjir

Peneliti dari Pusat Studi Kebencanaan Universitas Hasanuddin atau Unhas, Ilham Alimuddin mengatakan bahwa penting dilakukan penerawangan menggunakan alat Citra Satelit Radar untuk mendapatkan peta daerah genangan banjir. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan pedoman serta acuan ketika melakukan evakuasi bencana.

Ilham menyampaikan, para peneliti di Kota Makassar telah melakukan kajian terhadap banjir. Hipotesis awal mereka menyebutkan kalau penyebab banjir selain curah hujan juga penataan ruang kota yang tidak memiliki resapan air. Sebab itu ia menilai banyak daerah di Indonesia khususnya perkotaan yang rentan terhadap banjir, karena resapan air di kawasan itu kurang.

Peneliti itu juga mencontohkan kepada Kota Makassar, ia menilai bahwa cakupan daerah terdampak banjir sudah merebak hampir ke seluruh kabupaten dan kota setempat. Salah satu faktor yang wajib diwaspadai adalah curah hujan yang berkelanjutan di daerah yang tidak ada resapan air. Potensi banjir sangat besar jika terjadi di wilayah seperti ini.

Para peneliti juga merekomendasikan agar penanganan tanggap darurat banjir yang terjadi belakangan ini agar lebih terkoordinir. Termasuk dapat melibatkan semua pihak terkait kebencanaan tidak hanya pada saat terjadi bencana, tapi juga di fase pra-bencana dan pasca-bencana berupa program program yang dapat melibatkan masyarakat terdampak secara langsung.

Cegah Banjir dengan Lubang Biopori

Tempo pada 4 Januari 2023 lalu menerbitkan laporan tentang tips membuat lubang biopori. Tujuannya untuk mencegah genangan air yang bisa berpotensi terjadinya banjir di wilayah tersebut. Sebenarnya ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi genangan air dan banjir. Cara paling sederhana dengan membuang sampah pada tempatnya serta membersihkan saluran air.

Namun, ada cara lain yang dapat dilakukan, yaitu membuat lubang resapan biopori. Pada dasarnya istilah biopori merupakan lubang-lubang di tanah yang ditimbulkan oleh makhluk hidup atau mikroorganisme.

Metode lubang resapan biopori ini pertama kali dipopulerkan oleh seorang profesor dari Institute Pertanian Bogor. Di mana lubang yang dibuat secara tegak lurus (vertikal) ke dalam tanah dengan diameter 10-30 sentimeter dan kedalaman 30-100 sentimeter.

Lubang ini diisi dengan sampah organik yang berfungsi untuk menjebak air yang mengalir di sekitarnya, sehingga dapat menjadi sumber cadangan air bagi air bawah tanah, tumbuhan di sekitarnya, dan dapat juga membantu pelapukan sampah organik untuk menjadi kompos.

Air yang menggenang di atas permukaan tanah bisa diserap ke dalam lubang resapan biopori, sehingga hal ini dapat mengurangi genangan air ketika musim hujan. Adapun cara membuat lubang resapan biopori sangat mudah, yaitu sebagai berikut:

1. Buat lubang silindris di tanah dengan diameter 10-30 sentimeter dan kedalaman 30-100 sentimeter. Buatlah beberapa lubang dengan jarak antarlubang 20-100 sentimeter.

2. Kuatkan mulut lubang dengan semen setebal 2 sentimeter dan lebar 2-3 sentimeter. Berikan pengaman agar tidak ada anak kecil atau orang yang terperosok ke dalam lubang.

3. Isi lubang dengan sampah organik seperti daun, sampah dapur, ranting pohon, dan lain-lain. Sampah-sampah ini lama-kelamaan akan menyusut dan di akhir musim kemarau dapat diambil sebagai pupuk kompos. Lalu lubang bisa diisi lagi dengan sampah organik ketika memasuki musim hujan.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

2 jam lalu

Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

Banjir menyebabkan jalan nasional di Sumatera Barat terputus. Kadin khawatir akan terjadi ancaman pada pasokan komoditas.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

3 jam lalu

Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

Jokowi telah memerintahkan Kepala BNPB untuk segera mendatangi area yang terkena dampak untuk mengkoordinasikan upaya bantuan dan pemulihan.

Baca Selengkapnya

18 Titik Jalan Nasional Rusak Parah Akibat Banjir Bandang di Sumatera Barat

15 jam lalu

18 Titik Jalan Nasional Rusak Parah Akibat Banjir Bandang di Sumatera Barat

Rusaknya beberapa jalan tersebut diakibatkan banjir bandang dan longsor yang melanda Sumatra Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir di Sumatera Barat Sebabkan Jalan Nasional Terputus, Masyarakat Diimbau Lewat Jalan Alternatif

17 jam lalu

Banjir di Sumatera Barat Sebabkan Jalan Nasional Terputus, Masyarakat Diimbau Lewat Jalan Alternatif

Bencana alam banjir bandang di Sumatera Barat menyebabkan sejumlah jalan nasional terputus. Masyarakat diminta lewat jalur alternatif.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Tanah Longsor Melanda Aceh Selatan, Sebanyak 8.142 Jiwa Terdampak

21 jam lalu

Banjir dan Tanah Longsor Melanda Aceh Selatan, Sebanyak 8.142 Jiwa Terdampak

Banjir mengakibatkan rusaknya beberapa fasilitas umum serta tanah longsor menutupi badan jalan lintas nasional.

Baca Selengkapnya

Longsor Padang Tewaskan 1 Warga dan Seret 2 Mobil, BPBD Kerahkan Alat Berat Buka Akses Jalan

1 hari lalu

Longsor Padang Tewaskan 1 Warga dan Seret 2 Mobil, BPBD Kerahkan Alat Berat Buka Akses Jalan

Pengerahan alat berat juga bertujuan untuk memudahkan petugas dalam evakuasi korban terdampak tanah longsor tersebut.

Baca Selengkapnya

TNI AL Terjunkan Anggota Bantu Evakuasi Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat

1 hari lalu

TNI AL Terjunkan Anggota Bantu Evakuasi Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat

TNI AL membantu pencarian dan penyelamatan korban bencana banjir bandang lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

1 hari lalu

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

BMKG Yogyakarta memperkirakan cuaca di sebagian wilayah DIY periode 12 - 14 Mei 2024 akan diguyur hujan, meski Mei ini masuk musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Banjir Sumbar, Tim SAR Masih Cari 17 Korban Hilang

1 hari lalu

Banjir Sumbar, Tim SAR Masih Cari 17 Korban Hilang

Kantor Basarnas Padang masih melakukan pencarian terhadap 17 orang korban banjir bandang di Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang di Sumatra Barat Bertambah Jadi 37 Orang

1 hari lalu

Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang di Sumatra Barat Bertambah Jadi 37 Orang

banjir bandang itu juga menyebabkan ruas jalan terputus.

Baca Selengkapnya