Tim Mahasiswa UB Kembangkan Alat Deteksi Kebutuhan Nitrogen dan Penyakit pada Tanaman Padi

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Sunu Dyantoro

Rabu, 3 Januari 2024 18:12 WIB

Gedung Rektorat Universitas Brawijaya, Malang, Selasa, 17 Juli 2012.

TEMPO.CO, Jakarta - Tim mahasiswa Universitas Brawijaya atau UB mengembangkan perangkat deteksi kebutuhan nitrogen dan penyakit tanaman padi. Inovasi berjudul "Integrasi Machine Vision Dan Convolutional Neural Network Pada Webcam Menggunakan Raspberry Pi-3 untuk Identifikasi Penyakit Dan Kandungan Nitrogen Tanaman Padi” itu diteliti oleh Setiyaki Aruma Nandi, Keiza Alfera Hummairo Assyura, Putri Eka Wulandari, dan Zahra Cahya Ramadhani. Mereka dibimbing oleh dosen Dimas Firmanda Al Riza.

Tim ini merupakan mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UB. Mereka mengembangkan perangkat tersebut melalui program Agritech Science and Innovation Competition yang digelar oleh Agritech Research and Study Club FTP UB.

Perangkat ini dilengkapi dengan teknologi terintegrasi machine vision dan convolutional neural network pada webcam. Selain itu, ada pula Raspberry Pi-3 yang berperan dalam proses identifikasi penyakit dan kandungan nitrogen pada tanaman padi. Tim mengambangkan perangkat menggunakan arsitektur MobileNet V3 dengan akurasi mencapai 97 persen. Hasilnya, proses identifikasi dapat dilakukan secara real time dan non-destruktif.

Lewat beberapa fiturnya, tim mengidentifikasi melalui data image citra daun yang telah disesuaikan. Dengan demikian, alat pun mampu menghasilkan informasi yang akurat. Perangkat identifikasi kandungan nitrogen dan penyakit yang menyerang tanaman padi didesain portable. Artinya, petani dapat membawanya ke berbagai petak lahan pertanian.

Alat buatan tim ini melakukan deteksi dengan memanfaatkan leaf color index atau LCI. Indeks berfungsi mengetahui kebutuhan nitrogen, sehingga petani dapat memberikan pupuk sesuai rekomendasi. "Untuk deteksi penyakit dapat diidentifikasi melalui pattern atau bercak pada daun padi,” ucap Ketua tim Setiyaki Aruma Nandi, dikutip pada Rabu, 3 Januari 2024.

Advertising
Advertising

Mendukung ketahanan pangan

Setiyaki mengatakan, pertanian adalah sektor utama dalam mendukung ketahanan pangan di Indonesia. Akan tetapi, penerapan teknologi modern pada bidang pertanian masih minim. Misalnya karena biaya yang mahal, sehingga petani masih bertahan dengan metode konvensional. Oleh karena itu, kami menciptakan perangkat ini dengan desain yang ergonomis dan ekonomis untuk memudahkan petani dalam memprediksi nutrisi dan penanganan penyakit yang dibutuhkan oleh padi sehingga menghasilkan kualitas panen yang unggul,” katanya.

Tim berharap bahwa inovasi mereka dapat memberikan perubahan yang signifikan dalam sektor pertanian. Di samping itu, dari akar rumput, mereka ingin membantu petani untuk mengoptimalkan produksi pertanian, sehingga mampu mendukung ketahanan pangan Indonesia.

Pengembangan alat pendeteksi kebutuhan nitrogen dan penyakit tanaman padi ini diproyeksikan akan berpotensi besar. Baik pada kuantitas dan kualitas tanaman padi sebagai sumber pangan pokok nusantara. Alat ini mampu memberikan prediksi yang dapat digunakan petani untuk perencanaan dan pengolahan. Walhasil, penggunaan sumber daya dapat lebih efisien.

“Melalui alat yang kami kembangkan, diharapkan dapat mewujudkan pertanian yang lebih maju dan memberikan kontribusi yang besar bagi negara,” kata Setiyaki.

Pilihan Editor: Anies hingga Mahfud Md Live TikTok, Efektifkah Gaet Pemilih Muda?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

KIP Kuliah Tak Tepat Sasaran, Universitas Brawijaya Evaluasi Data Mahasiswa

2 hari lalu

KIP Kuliah Tak Tepat Sasaran, Universitas Brawijaya Evaluasi Data Mahasiswa

Universitas Brawijaya (UB) evaluasi ulang kelayakan mahasiswa penerima KIP Kuliah dengan tiga tahapan proses.

Baca Selengkapnya

Universitas Brawijaya Akan Buka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Cina

4 hari lalu

Universitas Brawijaya Akan Buka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Cina

Universitas Brawijaya akan membuka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin, China untuk mendorong pengenalan bahasa

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

11 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

UTBK SNBT 2024 di UB, Pengamanan Diperketat di Sejumlah Titik

12 hari lalu

UTBK SNBT 2024 di UB, Pengamanan Diperketat di Sejumlah Titik

Sebanyak 97 personil diterjunkan untuk mengamankan pelaksanaan UTBK di Universitas Brawijaya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

17 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

4 Anggota Polda Metro Jaya Kedapatan Nyabu, Berikut Kajian Kenapa Polisi Terjerat Pidana Narkoba

19 hari lalu

4 Anggota Polda Metro Jaya Kedapatan Nyabu, Berikut Kajian Kenapa Polisi Terjerat Pidana Narkoba

Polda Metro Jaya meringkus anggotanya yang menggunakan narkoba jenis sabu. Lantas, apa alasan umum ada polisi terlibat narkoba?

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

19 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

19 hari lalu

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

Universitas Brawijaya selalu diminati oleh calon mahasiswa baru, pun juga menyediakan jalur Seleksi Mandiri yang menggunakan seleksi nilai UTBK

Baca Selengkapnya

Albertina Ho Nilai Pelaporan Dirinya oleh Nurul Ghufron karena Dewas KPK Proses Dugaan Pelanggaran Etik

19 hari lalu

Albertina Ho Nilai Pelaporan Dirinya oleh Nurul Ghufron karena Dewas KPK Proses Dugaan Pelanggaran Etik

Anggota Dewas KPK Albertina Ho menduga ada indikasi lain di balik pelaporan terhadap dirinya oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ke Dewas KPK.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

25 hari lalu

Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

Indonesia dan Cina akan memperkuat kerja sama ekonomi di berbagai bidang, termasuk investasi.

Baca Selengkapnya