Iklim Berubah, Mamalia Purba Berganti Makanan

Reporter

Editor

Senin, 15 Juni 2009 21:15 WIB

TEMPO Interaktif, Florida: Studi yang dilakukan University of Florida, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa mamalia mengubah niche makanannya berdasarkan perubahan lingkungan yang dipicu perubahan iklim. Penemuan ini bertolak belakang dengan asumsi umum bahwa spesies tetap mempertahankan relung makanannya meski terjadi pemanasan global.

Tim ilmuwan yang dipimpin oleh Larisa DeSantis, paleontologis vertebrata dari Florida Museum of Natural History, memeriksa fosil gigi mamalia di dua lokasi yang mewakili dua iklim berbeda di Florida, yaitu periode es sekitar 1,9 juta tahun lalu dan periode antar-es yang lebih hangat 1,3 juta tahun lalu. Para ilmuwan menemukan bahwa pemanasan antar-es menghasilkan perubahan drastis dalam diet kelompok binatang di kedua lokasi. "Ketika orang membuat pemodelan distribusi mamalia di masa depan, mereka mengasumsikan bahwa relung mamalia itu saat ini akan tetap sama di masa depan," kata DeSantis.

Robert Feranec, kurator paleontologi vertebrata di New York State Museum, menyatakan para ilmuwan tidak bisa memperkirakan apa yang akan dilakukan spesies tertentu berdasarkan ekologinya saat ini. "Studi ini menunjukkan bahwa perubahan iklim berpengaruh pada ekosistem dan mamalia, juga responsnya jauh lebih rumit," kata Feranec, yang juga terlibat dalam studi itu.

Kedua lokasi itu terletak di pantai Teluk Florida. Selama periode es, permukaan es terendah nyaris dua kali lebar Florida bila dibandingkan dengan periode hangat singkat di antara dua periode es. Tetapi karena letak Florida yang berbatasan dengan daerah tropis, lapisan es sama sekali tak terbentuk selama periode es. Meski demikian, kedua lokasi memperlihatkan perubahan ekologis antara dua periode tersebut.

Kelompok binatang yang menghuni dua lokasi memiliki persamaan sehingga memudahkan DeSantis mengamati bagaimana mamalia dan lingkungannya merespons pemanasan antardua periode es. Riset dilakukan dengan memeriksa isotop karbon dan oksigen dalam email fosil gigi. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui diet mamalia sedang sampai besar, seperti pronghorn, rusa, llama, peccary, tapir, kuda, mastodon, mammoth, dan gomphothere, sekelomook binatang mirip gajah yang telah punah.

Binatang di lokasi es lebih banyak menyantap pohon dan semak, sedangkan binatang sama di daerah interglacial yang lebih hangat menjadi binatang pemakan campuran yang juga mengunyah rerumputan. Meningkatnya konsumsi rerumputan oleh mamalia mirip gajah dan pemakan campuran itu mengindikasikan padang rumput Florida meluas pada periode antar-es.

TJANDRA DEWI | SCIENCEDAILY

Berita terkait

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

21 hari lalu

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

41 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

42 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

45 hari lalu

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

46 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

47 hari lalu

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

4 Maret 2024

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi

Baca Selengkapnya

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya