BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem hingga Februari 2024

Minggu, 14 Januari 2024 18:24 WIB

Buruh pabrik naik di atas pikap untuk melintasi banjir di Kawasan Industri Sapan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat, 12 Januari 2024. Hujan besar yang mengguyur Bandung Raya pada Kamis (12/1) membuat akses Kawasan Industri Sapan terendam air setinggi 30 hingga 60 sentimeter sehingga berdampak pada aktivitas buruh pabrik di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi yang mengintai Indonesia hingga Februari 2024.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan Februari 2024 adalah periode puncak musim hujan. Pada periode ini rentan terjadi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi akibat hujan lebat dan angin kencang yang terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia.

"Cuaca ekstrem dapat terjadi selama periode puncak musim hujan. Potensi hujan lebat, sangat lebat, angin kencang dan gelombang tinggi masih berpeluang terjadi," kata Dwikorita dari keterangan yang diterima Tempo, Minggu, 14 Januari 2024.

Dwikorita menjelaskan, cuaca ekstrem di Indonesia salah satunya akibat adanya daerah tekanan rendah yang terpantau di Laut Timor, Teluk Carpentaria dan Samudera Hindia barat Sumatra. Hal ini memicu terbentuknya pola perlambatan kecepatan angin bagian barat Indonesia dan selatan ekuator.

"Kondisi tersebut meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan angin kencang di Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara dan Sulawesi bagian selatan, serta berdampak pada peningkatan gelombang tinggi di perairan sekitarnya," ujar Dwikorita.

Advertising
Advertising

Berdasarkan analisis dan pemantauan yang dilakukan BMKG, menurut Dwikorita, pihaknya sangat mewanti-wanti kepada masyarakat untuk senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat dan petir.

"Aktivitas gelombang atmosfer masih menunjukkan kondisi peningkatan pertumbuhan awan hujan dan potensi cuaca ekstrem, fenomena Madden Julian Oscillation turut meningkatkan aktivitas konvektif dan pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah Indonesia," kata Dwikorita.

Dwikorita berpesan, seluruh masyarakat Indonesia sebelum beraktivitas bisa memantau terlebih dahulu informasi cuaca yang dikeluarkan BMKG. Tujuannya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak yang ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, jalan licin dan pohon tumbang.

Pilihan Editor: Mengenal FB Pro, Mode Facebook untuk Mendapat Uang dari Konten

Berita terkait

5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir

1 jam lalu

5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir

Jokowi meresmikan Bendungan Ameroro di Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe

Baca Selengkapnya

Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

7 jam lalu

Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

Banjir akibat luapan sungai di Nagan Raya, Aceh, berangsur surut, Namun, masih ada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

14 jam lalu

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Gempa berkekuatan 5,5 Magnitudo selama kurang dari 10 detik menggoyang wilayah Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat

Baca Selengkapnya

Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

17 jam lalu

Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

Banjir menyebabkan jalan nasional di Sumatera Barat terputus. Kadin khawatir akan terjadi ancaman pada pasokan komoditas.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

18 jam lalu

Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

Jokowi telah memerintahkan Kepala BNPB untuk segera mendatangi area yang terkena dampak untuk mengkoordinasikan upaya bantuan dan pemulihan.

Baca Selengkapnya

Waspada Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan, Termasuk Area Penyeberangan Selat Sunda

19 jam lalu

Waspada Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan, Termasuk Area Penyeberangan Selat Sunda

BMKG kembali menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi untuk berbagai perairan, mencakup area nelayan dan penyeberangan.

Baca Selengkapnya

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

22 jam lalu

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

Sandiaga Uno menyebut banjir Sumbar turut berdampak ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

22 jam lalu

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

Kekhawatiran BEM Keluarga Mahasiswa UGM mengenai lonjakan UKT menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno Berita Terkini, Selasa, 14 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Siang Nanti, Suhu Udara Bisa Tembus 31 Derajat Celcius

1 hari lalu

BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Siang Nanti, Suhu Udara Bisa Tembus 31 Derajat Celcius

BMKG memperkirakan Jakarta berawan hari ini, Selasa, 14 Mei 2024, dengan sedikit potensi hujan pada siang nanti.

Baca Selengkapnya

18 Titik Jalan Nasional Rusak Parah Akibat Banjir Bandang di Sumatera Barat

1 hari lalu

18 Titik Jalan Nasional Rusak Parah Akibat Banjir Bandang di Sumatera Barat

Rusaknya beberapa jalan tersebut diakibatkan banjir bandang dan longsor yang melanda Sumatra Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024.

Baca Selengkapnya