TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau Siklon Tropis Anggrek di Samudra Hindia barat daya Bengkulu dan bibit Siklon Tropis 99S di daratan bagian utara Australia.

Siklon Tropis Anggrek tepatnya berada di sekitar 12.0° Lintang Selatan dan 93.7° Bujur Timur atau 1.310 kilometer sebelah barat daya Bengkulu dengan kecepatan angin maksimum 35 knot dan tekanan udara minimum sebesar 998 hPa bergerak ke arah Selatan.

“Diperkirakan intensitas Siklon Tropis Anggrek berada di Kategori 1 dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah barat daya, menjauhi wilayah Indonesia,” ujar BMKG dalam prakiraan cuacanya untuk Jumat, 19 Januari 2024.

Siklon Tropis Anggrek berdampak pada gelombang tinggi 2,5-4 meter di Samudra Hindia barat Kepulauan Enggano hingga Lampung - Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Tengah.

Selain itu terdapat satu buah bibit Siklon Tropis 99s di daratan bagian utara dan Australia dengan kecepatan angin maksimum sebesar 20 knot dan tekanan udara minimum sebesar 992 miliar dan bergerak ke arah timur.

Dampak tidak langsung bibit Siklon Tropis 99s terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia, di antaranya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang diprediksi terjadi di wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, kemudian Jawa Timur, Bali, NTB, NTT dan juga wilayah Sulawesi Selatan. Dampak bibit siklon 99S lainnya, yaitu gelombang dengan ketinggian 2,5- 4 meter di wilayah Laut Arafuru dan Laut Banda.

Sumatra secara umum hujan ringan, namun Lampung, Bengkulu, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Sumatra Utara, Riau, Aceh berpotensi hujan sedang. Jambi, Sumatra Barat, Kepulauan Riau berpotensi hujan lebat.

Jawa secara umum hujan sedang, namun Jawa Barat, Banten berpotensi hujan sedang. Jawa Timur, Yogyakarta, Jawa Tengah berpotensi hujan lebat. Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur secara umum cerah berawan, namun berpotensi hujan sedang.

Kalimantan secara umum hujan ringan, namun Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara berpotensi hujan sedang.

Sulawesi secara umum hujan ringan, namun Sulawesi Tenggara, Gorontalo berpotensi hujan sedang. Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah berpotensi hujan lebat.

Maluku dan Papua secara umum hujan ringan, namun Maluku, Papua, Papua Barat, Maluku Utara berpotensi hujan sedang.

Prakiraan berbasis dampak hujan lebat dengan potensi wilayah terdampak berstatus Siaga di Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Selatan.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari utara-timur dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan 6-30 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia barat daya Bengkulu, Laut Natuna Utara, Perairan Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Leti, dan Laut Arafuru.

Suhu udara di kota-kota besar di Indonesia berkisar antara 19 hingga 34 derajat Celcius dengan kelembaban udara berkisar antara 55 hingga 100 persen.

Untuk prediksi gelombang di wilayah Indonesia dengan ketinggian 2,5-4 meter yang perlu diwaspadai yaitu di Samudra Hindia barat Lampung, Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Tengah, Laut Natuna Utara, Laut Jawa bagian tengah, Laut Arafuru, perairan Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, perairan Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat hingga Papua, Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.