UPI dan Unpad Gelar Seminar Kecerdasan Buatan dan Etika Bersama Yandex

Reporter

Editor

Erwin Prima

Jumat, 26 Januari 2024 14:13 WIB

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Padjadjaran (UNPAD) menggelar seminar tentang "Kecerdasan Buatan dan Etika" pada 22 dan 23 Januari 2024 dengan didukung perusahaan teknologi internasional, Yandex, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Indonesian AI society (IAIS). (Yandex)

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Padjadjaran (UNPAD) mengadakan dua seminar tentang “Kecerdasan Buatan dan Etika” pada 22 dan 23 Januari 2024 dengan didukung perusahaan teknologi internasional, Yandex, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Indonesian AI society (IAIS).

Kampanye ini bertujuan untuk menampilkan lanskap kecerdasan buatan (AI) di Indonesia, mengeksplorasi praktik terbaik, dan mendiskusikan bagaimana AI dapat membantu menciptakan lingkungan digital yang lebih aman.

Kampanye ini dimulai pada bulan Desember 2023 lalu dengan mengadakan seminar di Universitas Gadjah Mada, antara lain menampilkan Nezar Patria, Wakil Menteri Kominfo, dan Teguh Arifiyandi, selaku Direktur Teknologi Informasi di Kominfo.

Seminar yang dilaksanakan pada bulan Januari kali ini dengan topik “Latest Developments in Artificial Intelligence: Generative AI, Ethical Considerations, Exploring the Global Experience” diselenggarakan di Universitas Padjajaran, serta seminar “Latest Development in AI: Generative AI, Ethical Considerations, AI in the Field of Education” diselenggarakan di Universitas Pendidikan Indonesia.

Dalam sambutannya, Direktur DIA UPI, Achmad Bukhori, menyampaikan harapannya agar UPI dan Yandex dapat menciptakan kemitraan yang bermakna untuk mengatasi tantangan dan menciptakan peluang dalam industri AI.

Advertising
Advertising

"Dengan berkolaborasi dengan Yandex, UPI dapat berpartisipasi dalam kemitraan inovatif yang diharapkan dapat menciptakan perspektif internasional dan memberikan hasil yang berkontribusi terhadap masa depan yang lebih baik bagi umat manusia," ujar Achmad Bukhori dalam keterangannya, Kamis, 25 Januari 2024.

VP Strategy Yandex Search, Alexander Popovskiy, mengatakan bahwa seminar ini merupakan kesempatan unik untuk berbagi pengalaman, dan bagi Yandex untuk dapat berkontribusi pada komunitas digital dan perkembangan teknologi Indonesia.

“Ketika kita berbicara tentang AI, kita perlu mempertimbangkan bahwa tidak hanya perubahan positif yang berdampak ke dalam kehidupan kita, namun juga perannya dalam menciptakan lingkungan digital yang lebih aman. Sebagai perusahaan yang mengembangkan solusi kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin, Yandex yakin dalam membangun dan menyebarkan AI dengan cara yang bertanggung jawab, dapat menumbuhkan kepercayaan terhadap teknologi yang membentuk masa depan kita,” ujar Popovskiy.

Ketua Departemen Ilmu Komputer Universitas Padjajaran, Setiawan Hadi, dalam sambutan pembukaannya mengatakan Generative AI memberikan kreativitas dan inovasi untuk semua orang. Tidak hanya bidang ilmu komputer yang terkena dampaknya, tetapi juga bidang lain, seperti budaya, politik, dan bahkan bisnis. “Jadi, kita perlu mempertimbangkan potensi dampaknya terhadap bisnis, ilmu sosial, dan seni,” ujarnya.

Dalam seminar itu, Prof. Deni Darmawan menyampaikan materi bertajuk “Kecerdasan Buatan Berbasis Perspektif Bio-Komunikasi (Analisis Bisnis Cerdas Masa Depan Lintas Bidang untuk Praktik Pendidikan)”. Dia berbicara tentang otak manusia dan bagaimana kecerdasan buatan berasal dari desainnya. Menurut Prof. Darwaman, pendekatan bio-komunikasi telah membantu menjelaskan AI dalam konteks pemrosesan informasi di bagian tertentu otak manusia.

Popovskiy berbicara mengenai topik “Etika AI Generatif: Bergerak Menuju Lingkungan Teknologi Yang Lebih Aman”. Dia memberikan gambaran umum tentang solusi AI Yandex dan bagaimana solusi tersebut diintegrasikan ke dalam ekosistem Yandex, serta berbagi prinsip yang dianut Yandex saat mengembangkan solusi kecerdasan buatan, seperti mengembangkan AI yang aman, mematuhi standar keselamatan, dan menciptakan teknologi yang tidak memihak yang secara akurat mencerminkan realitas. Dia juga berbicara tentang Kode Etik AI – seperangkat prinsip dan aturan panduan yang dirancang untuk menciptakan lingkungan yang aman dan tepercaya untuk pengembangan AI.

“Saat membuat dan melatih model ML, para insinyur mengandalkan berbagai prinsip, dan yang paling penting adalah keamanan. Tentu saja, keakuratan jawaban dan kegunaan jaringan saraf secara umum juga penting , tapi keamanan selalu menjadi yang terdepan," ujar Popovskiy.

Irina Barskaya, Head of NLP, Department of ML and Research, Yandex, memberikan materi dengan topik “Generative AI”, berbicara tentang berbagai model dasar AI generatif, memberikan gambaran umum tentang cara membuat LLM Anda sendiri, dan memperkenalkan kepada audiens mengenai YandexGPT, teknologi AI generatif milik Yandex, dan aplikasinya.

Penasihat Yandex Education, Ilya Zakharov, berbicara dengan topik “Overview of AI In Education: Current Trends and Future Prospects”. Ia berbicara tentang penerapan AI yang ada, potensi AI di masa depan, dan pengaruhnya terhadap pendidikan. Dia memberikan contoh bagaimana platform pendidikan online menggunakan AI dan mempresentasikan beberapa proyek Yandex Education, seperti Yandex Textbook, Yandex Practicum, dan Yandex School of Data Analysis. Ilya mengatakan dengan pendidikan berbantuan AI, manusia akan memiliki lebih banyak ruang untuk belajar kreatif, lebih fokus pada pencapaian soft skill, dan lebih termotivasi untuk belajar berpikir kritis.

Group Head of Anti-Fraud UGC Services at Yandex Search, Andrey Budilov, berbicara mengenai topik “AI untuk Perlindungan Data”. Dia mendemonstrasikan bagaimana Yandex melindungi pengguna dari konten menyesatkan di peta dan layanan navigasi mereka. Pengguna mengandalkan layanan ini antara lain untuk menemukan tempat seperti restoran dan toko, dan ulasan pengguna lain membantu mereka memutuskan tempat mana yang akan dipilih. Namun, ulasan jujur mungkin diselingi dengan ulasan palsu, yang pada akhirnya merusak pengalaman pengguna, sehingga model ML dilatih untuk mengidentifikasi dan melarang ulasan palsu yang diberikan oleh penipu tanpa memengaruhi konten UGC yang jujur.

Co-founder dan CEO LEGIS, Elang Adhyaksa, menyampaikan materi berjudul “AI Anxiety”. Menurut Bappenas, 20–45 juta lapangan pekerjaan diperkirakan akan muncul di Indonesia sebagai akibat dari digitalisasi. Meskipun beberapa pekerjaan memang digantikan atau ditambah oleh AI, namun ada pula pekerjaan-pekerjaan baru yang bermunculan berkat kebangkitan AI. Hal ini terjadi karena selain efisiensi baru yang dibawanya, AI memaksa kita untuk mengembangkan keterampilan baru dan membuka banyak sumber daya yang baru.

Ia memperkenalkan, sebagai contoh, Legis, yang mengubah cara para profesional hukum melakukan pekerjaan mereka sehari-hari menggunakan alat pencarian dan penjawab berbasis AI. “Manusia tidak akan tergantikan oleh AI. Manusia akan digantikan oleh manusia lain yang menggunakan AI,” ujarnya.

Dosen Departemen Ilmu Komputer Universitas Padjajaran, Asep Sholahuddin, berbicara dengan topik “Pertimbangan Etis (Ethical Consideration)”. Dia memberikan gambaran umum tentang AI dan berbagai subbidang serta aplikasinya, dan berbicara tentang potensi penyalahgunaan. Ia menyebutkan pedoman nasional etika AI di Indonesia, yang melingkupi inklusivitas, kemanusiaan, keamanan, aksesibilitas, transparansi, dan perlindungan data pribadi, serta usulan strategi untuk mengatasi dampak negatif AI.

“Dampak negatif AI seperti deepfake atau penipuan chatbot inilah yang menekan kita untuk mengembangkan etika AI. Kita perlu memastikan bahwa teknologi AI dapat dikembangkan dan digunakan secara bertanggung jawab,” ujarnya.

Presiden INAPR sekaligus Dosen Universitas Padjajaran, Intan Nurma Yulita, menyampaikan materi bertajuk “Exploring The Global Experience”. Ia mengatakan bahwa kolaborasi global dalam penelitian AI sangat penting untuk mengembangkan solusi komprehensif, memanfaatkan keragaman pengalaman dan perspektif lintas budaya untuk mendorong pendekatan inovatif. Pendekatan kolaboratif ini didorong oleh berbagai keahlian dan pengalaman, tidak hanya mendorong inovasi kreatif namun juga berkontribusi dalam mengatasi tantangan global, termasuk tantangan yang terkait dengan kesehatan masyarakat dan kesenjangan.

Ketua Artificial Intelligence Society (IAIS), Lukas, berbicara dengan topik “Artificial Intelligence Today (Development of Artificial Intelligence in Indonesia)”. Dia menyebutkan tren masa depan dalam AI, seperti hiper-personalisasi dan analisis prediktif, yang akan membantu bisnis memperkirakan perilaku dan tren pelanggan dengan lebih akurat.

“Panduan praktis bagi organisasi untuk menerapkan AI dengan cara yang berpusat pada manusia harus memastikan bahwa keputusan yang dibuat oleh AI harus dapat dijelaskan, transparan, dan adil. Sambil mendukung pertumbuhan dan inovasi ekosistem AI, pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat sebagai pemangku kepentingan harus mengambil pendekatan yang seimbang dan pragmatis dalam mengatasi implikasi etika dan sosial dari AI,” ujarnya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Bersaing Membuat Film Pendek dengan AI, Mengenal Cinema Synthetica

7 jam lalu

Bersaing Membuat Film Pendek dengan AI, Mengenal Cinema Synthetica

Kompetisi Cinema Synthetica menantang para sineas muda untuk membuat film pendek menggunakan kecerdasan buatan atau AI

Baca Selengkapnya

Dibanderol Hingga Rp 75 Juta, Begini Spesifikasi Laptop Gaming Terbaru Asus

7 jam lalu

Dibanderol Hingga Rp 75 Juta, Begini Spesifikasi Laptop Gaming Terbaru Asus

Laptop AsusROG Strix Scar 18 (G834JYR) yang rilis pada awal 2024 diklaim memiliki performa lengkap. Masuk segmen laptop premium seharga Rp 75 juta.

Baca Selengkapnya

Kolega Achsanul Qosasi Mengaku Tak Tahu Soal Sandi Garuda dalam Korupsi BTS Kominfo

10 jam lalu

Kolega Achsanul Qosasi Mengaku Tak Tahu Soal Sandi Garuda dalam Korupsi BTS Kominfo

Sadikin Rusli mengaku tidak mengetahui kode 'Garuda' digunakan untuk Mantan Direktur PT Multimedia Berdikari Sejahtera dalam korupsi BTS Kominfo.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi BTS: Ada Usaha BLU Kominfo Hilangkan 17 Temuan BPK

12 jam lalu

Sidang Korupsi BTS: Ada Usaha BLU Kominfo Hilangkan 17 Temuan BPK

Pertemuan itu terjadi di ruang kerja Achsanul Qosasi di Kantor BPK.

Baca Selengkapnya

Sejak Akhir 2023, OJK Blokir 5.000 Rekening yang Terlibat Judi Online

1 hari lalu

Sejak Akhir 2023, OJK Blokir 5.000 Rekening yang Terlibat Judi Online

OJK memblokir ribuan rekening yang berhubungan dengan judi online.

Baca Selengkapnya

Temuan Peneliti MIT Mengklaim AI Telah Mempelajari Cara Menipu Manusia

1 hari lalu

Temuan Peneliti MIT Mengklaim AI Telah Mempelajari Cara Menipu Manusia

Kemampuan sistem AI ini dapat melakukan hal-hal seperti membodohi pemain game online atau melewati captcha.

Baca Selengkapnya

Aktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah

1 hari lalu

Aktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah

Presiden Jokowi akan mengumumkan Pansel KPK bulan ini. Sejumlah aktivis antikorupsi memberi masukan, termasuk Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Survei Microsoft dan LinkedIn: Perusahaan Lebih Tertarik pada Karyawan dengan Keterampilan AI

1 hari lalu

Survei Microsoft dan LinkedIn: Perusahaan Lebih Tertarik pada Karyawan dengan Keterampilan AI

Penelitian Microsoft dan LinkedIn membuktikan korporasi kini lebih menginginkan pekerja dengan kemampuan AI. Budaya AI terus berkembang di kantoran.

Baca Selengkapnya

Praktisi, Pakar, dan Peneliti Diminta Berkolaborasi Lahirkan Berbagai Inovasi di IDTH

1 hari lalu

Praktisi, Pakar, dan Peneliti Diminta Berkolaborasi Lahirkan Berbagai Inovasi di IDTH

Fasilitas IDTH tidak hanya berperan sebagai pusat pengujian tapi juga sebagai centre of excellence

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di Sejumlah Perguruan Tinggi Negeri Picu Aksi Protes Mahasiswa, Apa Itu PTNBH?

2 hari lalu

Kenaikan UKT di Sejumlah Perguruan Tinggi Negeri Picu Aksi Protes Mahasiswa, Apa Itu PTNBH?

Kebijakan sejumlah Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum dalam menaikkan biaya UKT memicu aksi protes mahasiswa. Apa itu PTNBH?

Baca Selengkapnya