Asian Development Bank Kucurkan Pinjaman Rp 6,62 Triliun untuk Sanitasi Tiga Kota Indonesia

Rabu, 31 Januari 2024 13:54 WIB

Kebersihan dan sanitasi sangat diutamakan sebelum memasuki area produksi Re.juve. Foto: Dok. Re.juve

TEMPO.CO, Jakarta - Asian Development Bank akan mengucurkan pinjaman senilai US$ 419,6 juta atau sekitar Rp 6,62 triliun (kurs Rp 15.792) untuk penguatan sanitasi di tiga kota, yaitu Mataram, Pontianak, dan Semarang. Proyek Sanitasi Inklusif di Seluruh Kota alias Citywide Inclusive Sanitation Project yang diklaim tahan terhadap perubahan iklim tersebut bisa dimanfaatkan 2,5 juta orang di ketiga daerah tersebut.

"Ini salah satu proyek sanitasi inklusif terbesar di Indonesia yang didukung oleh ADB hingga saat ini, yang selaras dengan inisiatif komprehensif kami untuk mengatasi perubahan iklim," ujar Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga, melalui keterangan tertulis, Rabu, 31 Januari 2024.

Dari sekitar 77 persen rumah tangga di Indonesia yang memiliki fasilitas sanitasi dasar, seperti tangki septik, hanya 7 persen yang memiliki akses terhadap sanitasi yang dikelola dengan aman. Persentase kecil itu pun mewakili fasilitas yang menjamin pembuangan limbah rumah tangga yang aman ke instalasi pengolahan air limbah (IPAL), untuk diproses lebih lanjut.

Dengan padatnya rumah tangga di perkotaan, akses sanitasi dasar yang tidak memadai itu rentan terhadap banjir. Hal itu pun memicu pencemaran air tanah dan risiko lingkungan dan kesehatan sering terjadi.

Berbasis prinsip sanitasi inklusif, proyek yang didanai dengan pinjaman ADB dirancang untuk memastikan akses layanan sanitasi yang ditangani secara tepat. Proyek itu juga mengintegrasikan sistem saluran air limbah dan non-saluran air limbah. "ADB senang dapat terus bekerja sama dengan Indonesia untuk memperluas akses terhadap layanan sanitasi yang lebih baik, yang merupakan kunci bagi penduduk yang sehat dan produktif,” kata Jiro.

Advertising
Advertising

Proyek itu bertujuan untuk meningkatkan fasilitas sanitasi yang sudah ada, misalnya dengan pembangunan IPAL dengan kapasitas harian gabungan sebesar 57 ribu meter kubik, serta jaringan saluran pembuangan sepanjang 200 kilometer. Langkah-langkah desainnya pun akan mencakup ketahanan iklim dan bencana.

Sebagai contoh, struktur IPAL akan ditinggikan agar terlindung dari banjir di masa depan. Ada juga penerapan sistem drainase di lokasi IPAL untuk mengelola volume air hujan. Bentuk lainnya adalah pemasangan pemecah ombak untuk memitigasi dampak air pasang dan banjir. Proyek sanitasi inklusif itu juga berisi langkah peningkatan fasilitas pengelolaan lumpur tinja, penguatan kerangka kerja peraturan, serta peningkatan efisiensi operasional operator layanan sanitasi di bidang tata kelola, digitalisasi, dan manajemen aset.

IRSYAN HASYIM

Berita terkait

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

1 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

Digelar Akhir Pekan Depan, Masyarakat Bali Jamin Kelancaran World Water Forum ke-10

6 hari lalu

Digelar Akhir Pekan Depan, Masyarakat Bali Jamin Kelancaran World Water Forum ke-10

Masyarakat Bali turut mendukung ketertiban dan kelancaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum ke-10 pada 18-25 Mei nanti.

Baca Selengkapnya

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

9 hari lalu

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

Sejak Juni 2023, setiap bulan temperatur bumi terus memanas, di mana puncak terpanas terjadi pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

10 hari lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

13 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

13 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

15 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

16 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

17 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

17 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya