Indonesia Komitmen untuk Energy Compact yang dipimpin PBB dan Nol Emisi Karbon

Sabtu, 3 Februari 2024 14:50 WIB

Lentera dan Panel Surya (Board Habitat III/Florencia Soto)

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia telah bergabung dengan komunitas global untuk meluncurkan Energy Compact. Komunitas global terdiri dari negara-negara anggota dan aktor-aktor non-negara yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan 7 atau SDG7 dan memiliki target nol emisi karbon. Dengan adanya peluncuran Energy Compact di Indonesia, menunjukan bahwa Indonesia sejalan dengan Peta Jalan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Energy Compact merupakan komitmen sukarela terpantau yang dinobatkan sebagai Inisiatif Dampak Tinggi untuk mencapai SDG oleh Sekretaris Jenderal pada tahun 2023. Program ini dirilis pada Dialog Tingkat Tinggi tentang Energi yang diselenggarakan oleh Sekretaris Jenderal PBB pada bulan September 2021. Perancangannya bertujuan untuk memacu aksi SDG7 yang sejalan dengan tujuan nol emisi karbon.

Biaya yang diberikan dalam komitmen Energy Compact sekitar US$122 miliar yang akan digunakan untuk beberapa proyek. Proyek yang sedang dipertimbangkan adalah proyek pembiayaan kesenjangan kelayakan, pembiayaan pengembangan proyek, peningkatan kredit untuk investasi, serta mekanisme pembiayaan campuran.

Target Indonesia sampai dengan 2029 adalah meningkatkan 23 persen porsi energi terbarukan. Fokus utamanya nanti adalah ekspansi kapasitas tenaga surya dan angin yang signifikan, yang mencapai 5,3 GW. Koneksi jaringan listrik di daerah tertentu terutama kawasan industri dan zona ekonomi menjadi fokus lainnya untuk dipercepat.

Deputi Menteri Bidang Sumber Daya Alam dan Kemaritiman dan Kepala Sekretariat SDG di Badan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Dr. Vivi Yulaswati menyampaikan target pengembangan di Indonesia sesuai dengan komitmen Indonesia di COP28.

Advertising
Advertising

"Kami berusaha untuk berbagi pencapaian dan mempercepat pembicaraan, dengan mempertimbangkan ekonomi hijau sebagai pengubah permainan. Melalui Energy Compacts, Indonesia berfokus pada pengembangan besar-besaran untuk energi terbarukan, termasuk panel surya terapung, biomassa wajib, dan transisi dari pembangkit listrik tenaga diesel ke energi terbarukan." ujar Vivi Yulaswati. dalam rilis yang diterima Tempo.

Secara keseluruhan, Indonesia berambisi untuk melampaui SDG7 dan mencakup indikator lintas sektoral seperti memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang adil dan mitigasi iklim pada 2023 dengan investasi keuangan substansial mencapai US$272 miliar. Untuk peningkatan kapasitas energi terbarukan pada 2030, Pemerintah telah mengidentifikasikan investasi sebanyak US$5 miliar.

Indonesia juga memiliki tujuan yang sama dengan tujuan global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca tahunan yang lebih tinggi di sektor energi pada tahun 2030, dengan meningkatkan kapasitas pengurangan emisi tahunannya sebesar 24,5 persen, dari 358 MtCO2e menjadi 446 MtCO2e.

Komitmen Indonesia bersama Energy Compact dilengkapi dengan Rencana Transisi Energi Bersama (JETP) Indonesia dengan tujuan memberikan bekal pada masyarakat Indonesia dalam menghadapi penciptaan lapangan kerja hijau yang berkeadilan. Instrumen seperti obligasi hijau dan obligasi terkait SDGs dimanfaatkan pemerintah untuk aktif melibatkan otoritas keuangan dan mendorong upaya regulasi untuk menciptakan peta jalan bagi keuangan berkelanjutan.

Komitmen yang ada juga dibarengi dengan peraturan konservasi energi yang bertujuan untuk menjalankan program efisiensi energi secara nasional, termasuk manajemen energi wajib, standar kinerja energi minimum (MEPS) dan pelabelan peralatan listrik, elektrifikasi dan implementasi kendaraan listrik (EV), standar penghematan bahan bakar, serta promosi kesadaran publik melalui kampanye dan penghargaan. Menurut Laporan Pembangunan Berkelanjutan, aturan dan inisiatif tersebut pemerintah berharap dapat mencapai skor indeks SDGs secara keseluruhan sebesar 70,2 dari 100.

CEO dan Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Energi Berkelanjutan untuk Semua (Sustainable Energy for All) Damilola Ogunbiyi, serta Ketua Bersama UN-Energy memberikan selamat pada Indonesia atas komitmennya.

"Saya dengan senang hati menyampaikan ucapan selamat kepada Republik Indonesia atas pencapaiannya yang ambisius dalam Energy Compact. Hal ini mencerminkan komitmen Indonesia yang tak tergoyahkan terhadap pembangunan berkelanjutan dan masa depan yang lebih hijau," ujar Ogunbiyi.

Ia melanjutkan, Energy Compact selaras dengan upaya global untuk memerangi perubahan iklim dan menetapkan standar yang tinggi untuk diikuti oleh negara lain. "Sustainable Energy for All dengan bangga melanjutkan dukungan kami kepada Pemerintah Indonesia yang telah membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah dan lebih bersih bagi warganya dan komunitas global." kata dia.

Dibawah koordinasi Kantor Perwakilan PBB di Indonesia, PBB di Indonesia bersama Sustainable Energy for All telah mengembangkan program “One UN Strategy“ dimana sepuluh badan PBB akan memberikan saran kebijakan, pengembangan kapasitas, akses keuangan, berbagi pengetahuan, dan bantuan teknis.

Kepala Perwakilan PBB untuk Indonesia Valerie Julliand juga turut mendukung keputusan Indonesia untuk berkomitmen dengan Energy Compact.

"Mendukung Pemerintah Indonesia menuju masa depan energi yang berkelanjutan telah menjadi fokus utama PBB di Indonesia. Kami sangat senang dengan peluncuran Energy Compact ini, yang memiliki target ambisius dalam hal energi terbarukan, konektivitas jaringan listrik, dan konservasi energi. Kami juga akan terus mendukung pemerintah dalam Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan.” ujarnya.

Pilihan Editor: Jerman Terbitkan Obligasi Hijau Rp 190 Triliun untuk Atasi Perubahan Iklim

Berita terkait

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

3 jam lalu

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB, memprotes pemungutan suara resolusi yang mendukung keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

6 jam lalu

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

Seorang staf PBB tewas di Rafah setelah kendaraannya ditabrak saat sedang melakukan perjalanan ke sebuah rumah sakit.

Baca Selengkapnya

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

7 jam lalu

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

Sebuah konferensi donor internasional di Kuwait menjanjikan bantuan lebih dari US$2 miliar atau sekitar Rp32 triliun ke Gaza

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

22 jam lalu

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Ada sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota PBB, termasuk Indonesia. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

Hutan Mangrove Lebih Efektif Menyerap Emisi Karbon, Ini Penjelasannya

1 hari lalu

Hutan Mangrove Lebih Efektif Menyerap Emisi Karbon, Ini Penjelasannya

Hutan mangrove memiliki segudang manfaat terutama efektif menyerap emisi karbon. Begini penjelasannya .

Baca Selengkapnya

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

2 hari lalu

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

2 hari lalu

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

Indonesia mendorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

3 hari lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

3 hari lalu

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

Pemberian mandat negara Israel didasari anggapan warga Yahudi berhak jadi tuan atas nasib sendiri seperti halnya semua bangsa lainnya yang berdaulat.

Baca Selengkapnya