Perusahaan di Hong Kong Jadi Korban Deepfake, Uang Rp 401 Miliar Amblas

Senin, 5 Februari 2024 11:56 WIB

Sebuah perusahaan multinasional cabang Hong Kong memberikan HK$200 juta uang perusahaan tersebut kepada penipu setelah ditipu untuk mengikuti konferensi. rthk.h

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah perusahaan multinasional di Hong Kong kehilangan uang senilai US$25,6 juta, setara lebih dari Rp 401 miliar, karena panggilan konferensi video palsu (deepfake). Penipuan terjadi karena seorang karyawan keuangan perusahaan itu berhasil diundang ke video conference call tersebut.

Video para pejabat yang ada dalam rapat online itu adalah deepfake, termasuk untuk apa yang terlihat sebagai CFO perusahaan. Seperti dberitakan pertama oleh South China Morning Post pada Minggu, 4 Februari 2024, para pejabat itu kemudian memerintahkan si karyawan mentransfer uang ke lima rekening bank di Hong Kong.

Ini adalah kasus pertama yang pernah dilaporkan terjadi di Hong Kong. Kepolisian setempat tak menyebut identitas perusahaan yang menjadi korban penipuan itu. "Selain karyawan yang ditipu itu, semua peserta rapat dalam video itu adalah palsu," kata seorang Police Senior Superintendent di Divisi Keamanan Siber Kepolisian Hong Kong, Baron Chan.

Disebutkan, para pelaku telah menggunakan video yang bisa diakses untuk publik untuk kemudian menciptakan ulang setiap karakter yang ada. "Kami yakin penipu mengunduh sejumlah video sebelumnya dan kemudian menggunakan artificial intelligence untuk menambahkan suara palsu untuk digunakan dalam video conference yang menipu itu," kata Baron.

Penipuan dilancarkan dengan pertama-tama mengirim pesan kepada seorang karyawan yang bekerja di departemen keuangan perusahaan itu pada Januari lalu. Menurut si penerima, pesan untuk transaksi uang kredensial itu datang dari CFO perusahaan yang berbasis di Inggris.

Advertising
Advertising

Si karyawan mengaku awalnya ragu. Tapi kemudian datanglah panggilan berisi undangan untuk video conference. Dia menyatakan melihat sang CFO beserta pejabat perusahaan lainnya di sana.

Karyawan itu lalu menuruti instruksi yang diberikan dalam rapat itu, dan mentransfer sekitar 200 juta dolar Hong Kong ke lima rekening bank dalam 15 kali transaksi. Dia baru menyadari ada yang tidak benar seminggu setelahnya dan bertanya langsung ke kantor pusat.

Menurut polisi, para penipu telah sebelumnya melakukan modus yang sama ke 2-3 karyawan perusahaan yang sama. Tidak dijelaskan lebih jauh ujung dari kasus-kasus sebelumnya itu. Baron hanya mengingatkan kepada publik di Hong Kong untuk mewaspadai modus baru penipuan itu.

"Kalau sebelumnya kita mengira penipuan seperti ini hanya melibatkan dua orang yang saling berhadapan, tapi sekarang kita melihat dari kasus ini para penipu mampu menggunakan teknologi AI dalam rapat online," katanya.


THE VERGE, STRAITSTIMES, NEWS.RTHK.HK

Pilihan Editor: Info Gempa Terkini, Cianjur Menyusul Padang Bergetar Kuat

Berita terkait

Google Tingkatkan Pengalaman Penelusuran dengan AI Generatif

4 jam lalu

Google Tingkatkan Pengalaman Penelusuran dengan AI Generatif

Google tingkatkan pengalaman pencarian dengan AI generatif Gemini, menawarkan AI Overviews untuk jawaban cepat, perencanaan, dan pencarian dengan video.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Manfatkan AI untuk Bangun Infrastruktur Jalan di IKN

18 jam lalu

Kementerian PUPR Manfatkan AI untuk Bangun Infrastruktur Jalan di IKN

Menurut Kementerian PUPR pemanfaatan AI digunakan untuk membangun dan mempermudah proses konstruksi infrastruktur jalan di IKN

Baca Selengkapnya

Cara Menggunakan Viggle AI untuk Video Animasi dan Manfaatnya

23 jam lalu

Cara Menggunakan Viggle AI untuk Video Animasi dan Manfaatnya

Viggle AI adalah aplikasi edit video animasi berbasis AI yang sedang ramai diperbincangkan. Berikut cara menggunakan Viggle AI melalui Discord.

Baca Selengkapnya

OpenAI Meluncurkan GPT4o, Mengenal Model AI Baru Ini

1 hari lalu

OpenAI Meluncurkan GPT4o, Mengenal Model AI Baru Ini

OpenAI mengumumkan peluncuran model kecerdasan buatan generatif baru bernama GPT-4o

Baca Selengkapnya

Dampak Teknologi AI, Bisa Tahan dan Serang Pengguna Teknologi dalam Waktu Bersamaan

1 hari lalu

Dampak Teknologi AI, Bisa Tahan dan Serang Pengguna Teknologi dalam Waktu Bersamaan

Teknologi AI yang berkembang bisa membawa dampak negatif dan positif.

Baca Selengkapnya

OpenAI Luncurkan GPT-4o, Model AI yang Lebih Pintar Merespons Perintah Suara

2 hari lalu

OpenAI Luncurkan GPT-4o, Model AI yang Lebih Pintar Merespons Perintah Suara

Model ChatGPT terbaru, GPT-4o lebih handarl merespons perintah dari pengguna., terutama yang berupa input suara.

Baca Selengkapnya

Bersaing Membuat Film Pendek dengan AI, Mengenal Cinema Synthetica

2 hari lalu

Bersaing Membuat Film Pendek dengan AI, Mengenal Cinema Synthetica

Kompetisi Cinema Synthetica menantang para sineas muda untuk membuat film pendek menggunakan kecerdasan buatan atau AI

Baca Selengkapnya

Dibanderol Hingga Rp 75 Juta, Begini Spesifikasi Laptop Gaming Terbaru Asus

2 hari lalu

Dibanderol Hingga Rp 75 Juta, Begini Spesifikasi Laptop Gaming Terbaru Asus

Laptop AsusROG Strix Scar 18 (G834JYR) yang rilis pada awal 2024 diklaim memiliki performa lengkap. Masuk segmen laptop premium seharga Rp 75 juta.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

2 hari lalu

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

2 hari lalu

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

Program pendidikan yang dia ikuti itu akan dilaksanakan di Philippine Women's University pada 2024 di Manila dengan skema beasiswa parsial doktoral.

Baca Selengkapnya