Cuaca Ekstrem Landa Beberapa Wilayah di Indonesia, Apa Sebabnya?

Kamis, 14 Maret 2024 22:36 WIB

Foto udara suasana jalur kereta api dan areal stasiun yang terendam banjir di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 14 Maret 2024. Banjir yang merendam stasiun dengan ketinggian air dari 30 cm - 100 cm akibat intensitas hujan tinggi sejak Rabu (13/3/2024) di daerah itu menyebabkan pelayanan kereta api terganggu serta sejumlah rute perjalanan kereta api dibatalkan dan dialihkan ke rute kota lain baik kedatangan mapupun keberangkatan. ANTARA /Makna Zaezar

TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca ekstrem hari-hari ini melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Masyarakat dihimbau tetap waspada dan melakukan langkah-langkah antisipatif terhadap resiko bencana akibat cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasi adanya potensi peningkatan curah hujan di beberapa wilayah. Kondisi atmosfer menunjukan aktifnya beberapa fenomena yang mendukung pembentukan awan hujan yang cukup intensif dalam beberapa waktu belakangan.

Dinukil dari situs BMKG, kondisi dinamika atmosfer tersebut dipicu oleh aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) yang terbentuk bersamaan dengan aktifnya gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial di wilayah Indonesia. serta adanya peningkatan kecepatan angin dari utara Indonesia hingga melintasi Equator melalui Selat Karimata yang mengindikasikan aktivitas Cross Equatoril Northerly Surge (CENS).

Selain itu cuaca ekstrem ini juga disebabkan oleh fenomena Siklon Tropis dan adanya potensi pebentukan pusat tekanan rendah di Samudra Hindia barat daya-selatan Jawa dan Australia bagian utara juga dapat memicu terbentuknya pola pumpunan dan perlabatan angin di Indonesia bagian selatan. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi hujan dengan intensitas sedang atau lebat yang disertai kilat atau angin kencang di beberapa wilayah di Indoensia.

Pada 14 Maret 2024, BMKG juga memantau pertumbuhan bibit Siklon Tropis 91S, 94S, dan 93P terminotor berada di sekitar Samudra Hindia selatan Jawa, Laut Timor, dan Laut Australia menunjukan pengaruh terhadap wilayah Indonesia bagian selatan.

Advertising
Advertising

Bibit Siklon Tropis 91S memiliki kecepatan angin maksimum 30-35 knots (56-65km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 994 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon Tropis pada kategori sedang-tinggi.

Kemudian bibit Tropis 94S terpantau memiliki kecepatan angin maksimum 15-20 knots (28-37 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 999.9 hPa, pergerakan ke arah timur-tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon Tropis pada kategori rendah.

Sementara itu, bibit Siklon Tropis 93P memiliki kecepatan angin maksimum 20-25 knots (37-46 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 003 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon Tropis pada kategori rendah.

BMKG menyebut dampak tidak langsung bibit siklon 91S, 94S, dan 93P ini adalah adanya potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia serta terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat atau angin kencang di beberapa wilayah seperti Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bli, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Klaimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Pilihan editor: Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi Mengintai, BMKG Sebar Peringatan Dini

Berita terkait

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

4 jam lalu

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

7 jam lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Menteri PUPR Resmikan Stasiun Lapangan Geologi UGM

9 jam lalu

Menteri PUPR Resmikan Stasiun Lapangan Geologi UGM

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meresmikan Stasiun Lapangan Geologi Prof R Soeroso Notohadiprawiro Universitas Gadjah Mada (UGM.

Baca Selengkapnya

BMKG: 14 Daerah Berstatus Waspada Dampak Cuaca Ekstrem Akibat Bibit Siklon Tropis

16 jam lalu

BMKG: 14 Daerah Berstatus Waspada Dampak Cuaca Ekstrem Akibat Bibit Siklon Tropis

BMKG menyebut 14 daerah berstatus waspada dampak cuaca ekstrem sebagai akibat dari intervensi bibit siklon tropis.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Hujan Ringan

18 jam lalu

BMKG Prakirakan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Hujan Ringan

BMKG memprakirakan cuaca di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur akan hujan ringan siang ini.

Baca Selengkapnya

Joging Weekend Tak akan Terganggu, BMKG Perkirakan Mayoritas Area Jakarta Bebas Hujan Hari Ini

19 jam lalu

Joging Weekend Tak akan Terganggu, BMKG Perkirakan Mayoritas Area Jakarta Bebas Hujan Hari Ini

BMKG perkirakan cuaca Jakarta cenderung cerah berawan sepanjang hari ini, Sabtu, 11 Mei 2024. Hanya ada sedikit potensi hujan ringan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Penyeberangan Padat Saat Cuti Bersama, Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Area Berikut

1 hari lalu

Penyeberangan Padat Saat Cuti Bersama, Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Area Berikut

BMKG menerbitkan peringatan gelombang tinggi di perairan seluruh Indonesia. Wajib diwaspadai pelaku pelayaran.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang di Batam, Wisatawan Diminta Selalu Pantau Update Cuaca BMKG

1 hari lalu

Libur Panjang di Batam, Wisatawan Diminta Selalu Pantau Update Cuaca BMKG

Pantauan Tempo, sudah hampir satu minggu belakangan cuaca di Kota Batam tak menentu

Baca Selengkapnya

Hitung Jarak Zonasi PPDB dan Sampai Kapan Hawa Panas di Top 3 Tekno

1 hari lalu

Hitung Jarak Zonasi PPDB dan Sampai Kapan Hawa Panas di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Jumat pagi ini, 10 Mei 2024, dipuncaki artikel informasi tentang aturan menghitung jarak zonasi PPDB 2024/2025.

Baca Selengkapnya

BMKG: Lebih Sedikit Wilayah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini

1 hari lalu

BMKG: Lebih Sedikit Wilayah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini

Sirkulasi siklonik dan konvergensi pengaruhi cuaca hari ini. wilayah mana berpotensi hujan lebat?

Baca Selengkapnya