Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Kamis, 18 April 2024 04:00 WIB

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana

TEMPO.CO, Jakarta - Uni Emirat Arab dilanda hujan badai ekstrem di wilayahnya pada Selasa lalu, 16 April 2024. Foto dan video dampak banjir yang dialami, terutama yang sampai melumpuhkan Bandara Internasional Dubai, viral di media sosial.

Curah hujan tertinggi dicatat turun di Al Ain, kota di perbatasan dengan Oman. Menurut Pusat Meteorologi Nasional UEA, hujan sepanjang hari itu sebesar 254 mm, atau rekor terlebat sepanjang sejarah pencatatan curah hujan di negara itu.

Di Dubai, intensitas hujan juga tergolong tinggi. "Hujan sekitar satu jam, berhenti, terus hujan lagi, begitu terus sepanjang pagi sampai malam," kata Daniel, warga Indonesia yang bekerja di kota itu, Rabu malam.

Seorang prakirawan di Pusat Meteorologi UEA telah membantah hujan buatan berada di balik hujan ekstrem tersebut. Seperti dikutip dari REUTERS, dia mengakui kalau negara itu beberapa kali melakukan teknologi modifikasi cuaca untuk menambah curah hujan di negara gurun tersebut, tapi dipastikannya tidak sedang dilakukan untuk beberapa waktu belakangan.

Para ilmuwan iklim menyatakan pemanasan global, yang disorong oleh perubahan iklim karena emisi gas rumah kaca, menuntun kepada peristiwa cuaca yang semakin ekstrem. Termasuk curah hujan tinggi seperti badai yang terjadi di Dubai.

Advertising
Advertising

Terpisah, peneliti di Pusat Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin, juga menyebut cuaca ekstrem di UEA terangkai dengan kejadian di negara lain di kawasan Teluk Persia beberapa hari ini. Dia menunjuk bencana serupa di Oman dan Afganistan.

Jumlah korban jiwa di kedua negara lebih besar lagi daripada di UEA yang menyebabkan setidaknya seorang tewas. Menurut Erma, yang terjadi saat itu adalah terbentuk sirkulasi antisiklonik--yang sebenarnya belum sampai kategori siklon tropis.

Sirkulasi yang juga disebutnya vorteks itu tepatnya ada di bagian utara Dubai, di atas daratan. "Terbayang, efeknya pasti didaratnya itu yang langsung kena, menimbulkan banjir besar," kata doktor bidang klimatologi itu lewat akun media sosial X pribadinya

Dalam foto-foto dan video-video yang beredar, banjir terjadi di banyak lokasi yang sampai melumpuhkan jalan raya. Di bandara Dubai, banyak pesawat terdampak lewat penundaan penerbangan.

"Badai yang bergerak ke arah timur laut ini juga yang menyebabkan banjir bandang di Oman, Afganistan, Pakistan," kata Erma menambahkan.

Pilihan Editor: Bos Apple Tim Cook Resmikan Apple Developer Academy di Bali

Berita terkait

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

1 jam lalu

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

Peneliti BRIN Sarah Nuraini Siregar menanggapi potensi kecemburuan di internal polisi akibat revisi UU Polri yang dapat memperpanjang masa jabatan aparat penegak hukum tersebut.

Baca Selengkapnya

Banjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang

4 jam lalu

Banjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang

Banjir melanda wilayah Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, sejak Senin, 13 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

4 jam lalu

Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

Peneliti BRIN menanggapi mengenai revisi UU Polri yang bisa memperpanjang jabatan polisi.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Anggap Perpres Energi Terbarukan Melenceng dari Komitmen Paris Agreement

17 jam lalu

Greenpeace Anggap Perpres Energi Terbarukan Melenceng dari Komitmen Paris Agreement

Greenpeace mengkritik Pemerintah Indonesia yang masih menolerir proyek PLTU. Pemenuhan Paris Agreement 2015 masih jauh panggang dari api.

Baca Selengkapnya

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

20 jam lalu

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber BRIN mengembangkan alat deteksi dini penyakit tanaman teh berbasis pembelajaran mesin.

Baca Selengkapnya

Pemprov Kaltim Sigap Respon Bencana Banjir Mahulu

23 jam lalu

Pemprov Kaltim Sigap Respon Bencana Banjir Mahulu

Curah hujan yang tinggi membuat Sungai Mahakam menuap. Akibatnya, lima kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim) terendam banjir.

Baca Selengkapnya

Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut

1 hari lalu

Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut

Banjir di Kabupaten Agam dan Tanah datar meninggal duka bagi masyarakat Sumatra Barat. 59 orang lebih dinyatakan meninggal dan ada 16 yang masih dalam pencarian.

Baca Selengkapnya

Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

1 hari lalu

Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

Prabowo mengunjungi korban banjir Sumbar seusai lawatannya dari Qatar dan Uni Emirat Arab. Ia menyatakan turut berduka cita atas musibah itu.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

1 hari lalu

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Al Shindagha Museum, Melihat Dubai di Masa Lalu dan Rumah Parfum yang Unik

2 hari lalu

Menjelajah Al Shindagha Museum, Melihat Dubai di Masa Lalu dan Rumah Parfum yang Unik

Al Shindagha Museum berisi rumah-rumah kuno masyarakat Dubai, termasuk tempat tinggal keluarga Al Maktoum di masa lalu.

Baca Selengkapnya