Festival Bahasa Ibu, Cara Kemendikbudristek Mengawetkan Bahasa Daerah

Jumat, 3 Mei 2024 14:37 WIB

Siswa SDN 295 Pinrang, Sulawesi Selatan, sedang belajar bahasa daerah aksara Lontara Bugis, Sabtu 13 Februari 2021. TEMPO | Didit Hariyadi

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTIBN) untuk mendukung program revitalisasi bahasa daerah. Agenda itu digelar selama lima hari, pada 1-5 Mei 2024 di The Sultan Hotel and Residence, Jakarta.

Kepala Badan Bahasa Kemendikbudristek, Aminudin Aziz, menyebut festival bahasa ibu sudah masuk dalam program manajemen talenta nasional. “Sehingga para juaranya akan memiliki kebanggaan karena talentanya diakui oleh pemerintah,” ucap Aminudin, dilansir dari laman resmi Kemendikbudristek, Kamis, 2 Mei 2024.

Festival tahunan itu menjadi upaya promosi keragaman bahasa daerah, sekaligus sosialisasi program Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) 2024 yang sedang berjalan di tingkat provinsi. Agenda ini digelar bertahap, mulai dari festival tingkat kecamatan, kabupaten dan kota, provinsi, hingga akhirnya level nasional.

Tim Kemendikbud menyeleksi talenta pada bidang dan materi yang dilombakan. Bidangnya mulai dari membaca dan menulis aksara daerah serta puisi, menulis cerita pendek, mendongeng, berpidato, melantunkan tembang tradisi, serta komedi tunggal.

Setelah mengumpulkan peserta dari daerah, Kemendikbudristek menggelar FTBIN pada periode peringatan Hari Pendidikan Nasional. “Untuk meningkatkan kesadaran kita bahwa urusan bahasa daerah adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam pendidikan,” ucap Aziz.

Advertising
Advertising

Menurut data Badan Bahasa, FTBIN diikuti oleh 520 peserta dan 38 pendamping dari 25 provinsi. Rapat koordinasi ihwal RBD 2024 juga akan diikuti oleh 353 peserta yang terdiri dari gubernur, bupati, dan wali kota. Rangkaian acara itu juga diikuti banyak pemangku kepentingan dari daerah, termasuk pemerhati bahasa dan sastra, serta perwakilan komunitas lokal.

Dijaga Agar Tidak Punah

Pemerintah sebelumnya mengupayakan revitalisasi bahasa daerah agar tidak hilang dari kehidupan masyarakat lokal. Pada Maret 2024, Sekretaris Badan Bahasa, Hafidz Muksin, mengatakan sudah ada 11 bahasa daerah yang punah di Indonesia. Pemerintah berusaha menyelamatkan 25 bahasa daerah yang terancam ikut hilang.

Menurut data kementerian, mayoritas bahasa yang punah ada di bagian timur Indonesia. Contohnya adalah bahasa Tandia di Papua Barat, bahasa Mawes di Papua, bahasa Kajeli atau Kayeli Maluku, bahasa Piru Maluku, bahasa Moksela Maluku, dan lainnya.

Suatu bahasa daerah disebut terancam punah ketika tidak lagi dipakai oleh mayoritas penutur berusia 20 tahun ke atas dan generasi tua untuk berbicara kepada anak-anak. Pemerintah juga mencatat 5 bahasa daerah yang kritis atau yang penuturnya hanya dari kelompok masyarakat berusia 40 tahun ke atas.

Ada juga 19 bahasa dalam kondisi rentan, artinya masih dipakai oleh penutur anak-anak dan generasi tua tapi jumlahnya mengecil. Kemendikbudristek juga ingin merevitalisasi 3 bahasa daerah yang tergolong mengalami kemunduran.

Pilihan Editor: BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Berita terkait

Menjelang Transisi Pemerintahan, Nadiem Makarim Disebut Tak Ingin Lanjut sebagai Menteri

2 hari lalu

Menjelang Transisi Pemerintahan, Nadiem Makarim Disebut Tak Ingin Lanjut sebagai Menteri

Anak buah Nadiem Makarim menyebut sang menteri kemungkinan tak akan melanjutkan kariernya di pemerintahan Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Harap Program Merdeka Belajar Dilanjutkan di Pemerintahan Prabowo

2 hari lalu

Kemendikbudristek Harap Program Merdeka Belajar Dilanjutkan di Pemerintahan Prabowo

Permintaan melanjuti program Merdeka Belajar ini juga sempat diutarakan oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim.

Baca Selengkapnya

Dirjen GTK Kemendikbud: Lulusan SMA di Papua Bisa Jadi Guru SD

2 hari lalu

Dirjen GTK Kemendikbud: Lulusan SMA di Papua Bisa Jadi Guru SD

Kebutuhan jumlah guru di Provinsi Papua masih belum seimbang.

Baca Selengkapnya

Anak Buah Nadiem Makarim Tanggapi Kritik Jusuf Kalla: Mas Menteri Paham Pendidikan

2 hari lalu

Anak Buah Nadiem Makarim Tanggapi Kritik Jusuf Kalla: Mas Menteri Paham Pendidikan

Jusuf Kalla sebelumnya mengkritik kinerja Mendikbudristek Nadiem Makarim.

Baca Selengkapnya

Permendikbud Anti-Bullying yang Baru Tengah Digodok, Kemenkes Bakal Usulkan Ini

4 hari lalu

Permendikbud Anti-Bullying yang Baru Tengah Digodok, Kemenkes Bakal Usulkan Ini

Kemendikbudristek akan melibatkan Kemenkes untuk menyiapkan Permendikbud anti-bullying yang baru menyusul kasus dugaan perundungan di PPDS Undip

Baca Selengkapnya

Kemenkes Akan Dilibatkan dalam Pembahasan Permendikbud Anti-perundungan

4 hari lalu

Kemenkes Akan Dilibatkan dalam Pembahasan Permendikbud Anti-perundungan

Kemendikbudristek akan libatkan Kemenkes untuk menyiapkan Permendikbud anti-perundungan baru menyusul kasus dugaan perundungan di PPDS Undip

Baca Selengkapnya

Pendaftaran CPNS Ditutup Kecuali di 2 Kementerian, Pendaftar Tembus 3,8 Juta

10 hari lalu

Pendaftaran CPNS Ditutup Kecuali di 2 Kementerian, Pendaftar Tembus 3,8 Juta

Penerimaan lamaran CPNS Kemendikbudristek akan ditutup pada 13 September 2024, dan di Kemenag akan ditutup pada 14 September 2024.

Baca Selengkapnya

Ini Kritik Eks Wakil Presiden JK kepada Menteri Nadiem Makarim

12 hari lalu

Ini Kritik Eks Wakil Presiden JK kepada Menteri Nadiem Makarim

Eks Wakil Presiden JK menilai Menteri Nadiem Makarim tidak punya pengalaman dalam dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Kritik Kinerja Mendikbud Nadiem Makarim: Tak Cukup Pengalaman Pendidikan

13 hari lalu

Jusuf Kalla Kritik Kinerja Mendikbud Nadiem Makarim: Tak Cukup Pengalaman Pendidikan

Jusuf Kalla menyampaikan kritik terhadap kinerja Mendikbud Nadiwm Makarim.

Baca Selengkapnya

Inovasi Ini Bikin Orang Indonesia Masuk Daftar 100 Figur Berpengaruh Bidang AI versi Majalah TIME

15 hari lalu

Inovasi Ini Bikin Orang Indonesia Masuk Daftar 100 Figur Berpengaruh Bidang AI versi Majalah TIME

Endang Aminudin Aziz mengembangkan revitalisasi bahasa daerah sejak 2021. Inovasinya kemudian dilirik oleh Majalah Time.

Baca Selengkapnya