Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

Reporter

Selasa, 14 Mei 2024 08:15 WIB

Ribuan mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta kepung Balairung dalam acara bertajuk Pesta Rakyat Gajah Mada, Yogyakarta, 2 Mei 2016. Pesta rakyat Gajah Mada menyerukan sejumlah tuntutan salah satunya menolak kenaikan UKT tahun 2013 . TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Terkini pada Selasa, 14 Mei 2024, dimulai dari artikel berisi kekhawatiran perwakilan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengenai kenaikan uang kuliah tunggal (UKT). Kenaikan biaya kuliah dianggap akan menyulitkan pendatang baru angkatan 2024 di Yogyakarta, terutama karena tidak diimbangi dengan kenaikan upah minimum.

Berita kedua mengenai gempa Magnitudo 5,8 yang sempat mengguncang Kabupaten Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara, Senin pagi pukul 07.28 WIB, 13 Mei 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan gempa teknotik itu dipicu deformasi batuan dalam slab Lempeng Laut Sulawesi.

Artikel selanjutnya mengenai peringatan dini gelombang tinggi yang diterbitkan BMKG untuk sejumlah kawasan perairan pada 13-14 Mei 2024.. Potensi gelombang hingga maksimal 2,5 meter terdeteksi di sebagian besar perairan sekitar Pulau Jawa dan Pulau Sulawesi

1. Ketua BEM KM UGM: 65 Persen Program Studi di UGM Mengalami Kenaikan UKT

Advertising
Advertising

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) UGM, Nugroho Prasetyo Aditama, mengatakan mengatakan 65 persen program studi di sejumlah fakultas di UGM mengalami kenaikan UKT. “Kami khawatir lama-lama tarif UKT ini akan selalu dinaikan ketika proses itu tidak kami kawal,” kata Nugroho kepada Tempo, Sabtu lalu, 11 Mei 2024.

Biaya UKT Fakultas Kedokteran Gigi, sebagai contoh, disebut naik rata-rata Rp 2,8 juta. Uang kuliah di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan juga naik Rp 2,7 juta. Lalu Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebesar Rp 2 juta, serta Fakultas Teknologi Pertanian sebesar Rp 1,2 juta.

2. BMKG Deteksi Gempa Magnitudo 5,8 di Bolaang Mongondow, Hasil Pergerakan Lempeng Laut Sulawesi

Pantai Utara Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, diguncang gempa Magnitudo 5,8 pada Senin pagi, 13 Mei 2024. Dari catatan BMKG, pusat gempa tektonik itu berada di laut pada jarak 17 kilomteter, dari arah utara Kecamatan Lolak.

Gempa tektonik dari kedalaman kedalaman 271 kilometer itu dipicu deformasi batuan dalam slab Lempeng Laut Sulawesi. Lindu tersebut, menurut catatan BMKG, memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal).

3. Peringatan Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jawa Hingga Perairan Sulawesi, Kapal Nelayan Harus Waspada

Pola angin di perairan pada 13-14 Mei 2024 berpotensi memicu gelombang setinggi 1,25-2,5 meter. Menurut BMKG, kecepatan angin tertinggi terdeteksi di perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, serta Laut Arafuru. Untuk itu, ada peringatan dini yang diterbitkan demi keselamatan pelayaran, baik untuk kapal nelayan bahkan kapal penyeberangan.

Pilihan Editor: Banjir dan Longsor di Sumbar, BNPB Tetapkan Status Tanggap Darurat Selama Dua Pekan

Berita terkait

Gempa M5,6 Kejutkan Warga Pantai Morotai, BMKG Sebut Akibat Pergerakan Lempeng Laut Pasifik

7 jam lalu

Gempa M5,6 Kejutkan Warga Pantai Morotai, BMKG Sebut Akibat Pergerakan Lempeng Laut Pasifik

BMKG mendeteksi gempa berkekuatan M5,6 pada Kamis siang, 19 September 2024. Sempat ada satu lindu susulan, namun dipastikan nihil tsunami.

Baca Selengkapnya

Gempa Bandung: Ini yang Dibutuhkan Korban Menurut BNPB

7 jam lalu

Gempa Bandung: Ini yang Dibutuhkan Korban Menurut BNPB

Menurut BNPB, korban gempa Bandung membutuhkan bantuan seperti pakaian bayi, selimut, makanan pengganti ASI dan siap saji, tenda, matras, air mineral.

Baca Selengkapnya

Kerugian Gempa Bandung dan Sekitarnya Mencapai Rp385 Miliar, 21 Ribu Orang Terdampak

10 jam lalu

Kerugian Gempa Bandung dan Sekitarnya Mencapai Rp385 Miliar, 21 Ribu Orang Terdampak

BPBD Jawa Barat menyebut total masyarakat terdampak gempa di Bandung, Bandung Barat, Purwakarta, dan Bogor mencapai 21.709 jiwa.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Jakarta Cerah Berawan Sepanjang Hari

12 jam lalu

BMKG Perkirakan Jakarta Cerah Berawan Sepanjang Hari

Pada pagi hari seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu mengalami cuaca berawan, begitu pula pada siang dan malam hari.

Baca Selengkapnya

BPBD Jawa Barat Catat 2.000 Rumah Warga Rusak dan 700 Warga Mengungsi Akibat Gempa Bandung

14 jam lalu

BPBD Jawa Barat Catat 2.000 Rumah Warga Rusak dan 700 Warga Mengungsi Akibat Gempa Bandung

Kabupaten Bandung mengalami dampak kerusakan terbanyak dari gempa bumi M4,9 tersebut.

Baca Selengkapnya

Cerita Gielbran dari Ketua BEM UGM Jadi Wakil Ketua Harian PKB

14 jam lalu

Cerita Gielbran dari Ketua BEM UGM Jadi Wakil Ketua Harian PKB

Kisah Gielbran dari Ketua BEM UGM menjadi Wakil Ketua Harian PKB.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Bibit Siklon 98W Picu Hujan dan Gelombang 4 Meter

15 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Bibit Siklon 98W Picu Hujan dan Gelombang 4 Meter

Dalam 12-24 jam ke depan bibit Siklon Tropis 98W berpeluang tinggi menjadi siklon tropis dan bergerak ke arah barat.

Baca Selengkapnya

Ada Puluhan Gempa Susulan di Bandung, Ratusan Rumah Rusak Hingga Garut

16 jam lalu

Ada Puluhan Gempa Susulan di Bandung, Ratusan Rumah Rusak Hingga Garut

Hingga Rabu sore pukul 15.35 WIB, gempa susulan sudah terjadi sebanyak 24 kali.

Baca Selengkapnya

Tinjau Lokasi Terdampak Gempa, Bey: Jangan Kembali ke Rumah Dulu, Ada 26 Gempa Susulan

16 jam lalu

Tinjau Lokasi Terdampak Gempa, Bey: Jangan Kembali ke Rumah Dulu, Ada 26 Gempa Susulan

Gempa mengakibatkan ratusan rumah dan puluhan bangunan rusak yang tersebar di Kabupaten Bandung, Garut, dan Kabupaten Bandung Barat.

Baca Selengkapnya

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

16 jam lalu

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

Serangan drone Ukraina dalam skala besar yang menyerang Rusia telah memicu ledakan besar seperti kekuatan gempa bumi

Baca Selengkapnya