Viral Selebgram Dapat Beasiswa KIPK, Pakar Unair Sebut Faktor Kebutuhan Popularitas dan Dorongan Media Sosial

Reporter

Hanaa Septiana

Editor

Erwin Prima

Kamis, 16 Mei 2024 16:51 WIB

Ilustrasi beasiswa. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini jagat dunia maya dihebohkan dengan kabar seorang selebgram yang mendapat bantuan beasiswa pendidikan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah). Fenomena itu sontak mengundang pro dan kontra dari masyarakat.

Dosen Ilmu Pop, Culture, and Celebrity Universitas Airlangga (Unair) Angga Prawadika Aji turut memberikan tanggapannya. Menurut dia, penyebab munculnya fenomena tersebut disebabkan adanya kebutuhan anak muda untuk mendapatkan fame atau popularitas di media sosial.

“Kebutuhan tersebut juga didorong dengan media sosial yang menyuguhkan banyak keuntungan jika memiliki popularitas yang tinggi. Alhasil, hal-hal yang demikian bisa memunculkan niatan untuk menyalahgunakan beasiswa,” kata Angga melalui keterangan yang diterima Tempo, 16 Mei 2024.

Angga menyayangkan bahwa fenomena tersebut dapat terjadi di kalangan mahasiswa yang menerima beasiswa. Sebab, pemberian beasiswa bertujuan untuk memberikan bantuan dana pendidikan dan hidup kepada mahasiswa yang kurang beruntung. “Karenanya, beasiswa harus digunakan dengan tepat,” tandas dosen Ilmu Komunikasi Unair itu.

Menurut dia, terjadi pergeseran dalam memaknai kebahagiaan hidup dalam fenomena itu. Sebagian menganggap kekayaan dan popularitas dapat mendatangkan kebahagiaan hidup yang sebenarnya. “Nyatanya, itu akan berdampak negatif pada anak muda dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.

Advertising
Advertising

Angga menambahkan, ada sejumlah riset di Amerika terkait fenomena serupa. Riset tersebut menyebutkan mayoritas anak muda pada 20 tahun lalu memaknai kebahagian hidup dinilai dari kemapanan, stabilitas dan keluarga yang harmonis.

Pada riset lainnya, target anak muda sekarang memunculkan hasil yang berbeda. Sebagian mendewakan popularitas di dunia maya. “Hal-hal itulah yang seharusnya dihindari oleh anak muda masa sekarang agar tidak tenggelam atas kebahagiaan yang fana,” imbuh Angga.

Fenomena influencer juga tidak luput dari penyebab atas fenomena tersebut. Angga menerangkan, kehadiran influencer itu menyebabkan adanya pemaknaan dari masyarakat bahwa kemewahan hidup dapat mendatangkan popularitas dengan cepat.

Hal ini tengah terjadi di sebagian anak muda. Mereka berusaha untuk menampilkan hal kemewahan di media sosial, seperti makan di restoran yang mewah, memiliki barang bemerek dan berlibur ke tujuan wisata yang mewah. “Hal itu juga adanya keterkaitan atas keinginan untuk mendapatkan validitas dari jagat maya,” terangnya.

Menurut Angga, haus validitas tersebut akan menyebabkan para anak muda untuk berbondong-bondong untuk menunjukkan hidup yang sophisticated. Tak dapat dimungkiri, mereka akan tergiur untuk melakukan berbagai hal agar mencapai validitas tersebut. “Seperti menyalahgunakan dana beasiswa,” ucap Angga.

Kendati demikian, Angga melihat bahwa yang menjadi persoalan bukan pada popularitasnya, namun kekuatan finansialnya. Menurut dia, tidak ada masalah menjadi seorang influencer yang mendapatkan beasiswa.

“Yang patut digarisbawahi adalah bagaimana seorang influencer dapat menjadi dampak yang baik di media sosial. Contohnya, dengan menjadi konten kreator pendidikan yang memanfaatkan dana beasiswa untuk perlombaan atau kegiatan positif lainnya,” papar Angga.

Dia pun mengimbau para anak muda untuk bijak dalam memaknai kehidupan. Kehidupan mewah dan haus akan validitas akan menyebabkan kehidupan yang dangkal. “Berhenti untuk mencari validitas dan berbahagia atas hal yang telah dimiliki saat ini,” pungkas Angga.

Pilihan Editor: Dikira Gempa, Peledakan di Tambang Emas Tumpang Pitu Bikin Panik Wisatawan Pulau Merah Banyuwangi

Berita terkait

Lulusan Unpam dan Calon Guru Besar Ini Pernah 13 Tahun Hidup di Gerobak

20 jam lalu

Lulusan Unpam dan Calon Guru Besar Ini Pernah 13 Tahun Hidup di Gerobak

Kisah inspiratif Udin Ahidin, 48 tahun, yang kini adalah dosen sekaligus Sekretaris Program Pascasarjana Universitas Pamulang (Unpam).

Baca Selengkapnya

Kasus Karangan Bunga Satire, Dekan FISIP Unair Jelaskan Maksud Diksi yang Tepat untuk Kritik

1 hari lalu

Kasus Karangan Bunga Satire, Dekan FISIP Unair Jelaskan Maksud Diksi yang Tepat untuk Kritik

Dekanat FISIP Unair sempat melakukan pembekuan terhadap BEM buntut karangan bunga satire

Baca Selengkapnya

Kronologi Rektor Bekukan BEM Fisip Unair hingga Pencabutan SK Pembekuan

1 hari lalu

Kronologi Rektor Bekukan BEM Fisip Unair hingga Pencabutan SK Pembekuan

BEM Fisip Unair dibekukan rektor karena kirimkan karangan bunga satir untuk Prabowo-Gibran. Kemudian, Mendiktisaintek minta SK pembekuan dicabut.

Baca Selengkapnya

Beasiswa Santri Baznas 2024 Diperpanjang Sampai Besok, Begini Persyaratannya

1 hari lalu

Beasiswa Santri Baznas 2024 Diperpanjang Sampai Besok, Begini Persyaratannya

Pendaftaran Beasiswa Santri Baznas 2024 diperpanjang hingga 31 Oktober 2024 pukul 12.00 WIB.

Baca Selengkapnya

26 Kampus Terbaik di Surabaya Versi EduRank 2024

2 hari lalu

26 Kampus Terbaik di Surabaya Versi EduRank 2024

Sebanyak 27 kampus di Surabaya masuk ke dalam daftar perguruan terbaik versi EduRank 2024. Berikut ini rincian lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Kata Rektor Unair soal Pembekuan BEM FISIP

3 hari lalu

Kata Rektor Unair soal Pembekuan BEM FISIP

Rektor Unair Mohammad Nasih mengatakan kritik mahasiswa sebaiknya tidak membawa nama institusi kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Karangan Bunga Prabowo Gibran: Kronologi Pembekuan BEM FISIP Unair hingga Menteri Turun Tangan

3 hari lalu

Kasus Karangan Bunga Prabowo Gibran: Kronologi Pembekuan BEM FISIP Unair hingga Menteri Turun Tangan

Ini kronologi pembekuan BEM FISIP Unair gara-gara membuat karangan bunga ucapan selamat yang dinilai menghina Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Dekanat Cabut SK Pembekuan, BEM FISIP Unair: Tetap Akan Kritis

3 hari lalu

Dekanat Cabut SK Pembekuan, BEM FISIP Unair: Tetap Akan Kritis

BEM FISIP Unair sempat dibekukan setelah memasang karangan bunga bernada satire soal Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Dekanat Cabut SK Pembekuan BEM FISIP Unair

3 hari lalu

Dekanat Cabut SK Pembekuan BEM FISIP Unair

Sebelumnya, BEM FISIP Unair sempat dibekukan setelah memasang karangan bunga bernada satire soal Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Menteri Pendidikan Satryo Minta Rektor Unair Batalkan Pembekuan BEM FISIP

3 hari lalu

Menteri Pendidikan Satryo Minta Rektor Unair Batalkan Pembekuan BEM FISIP

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri minta Rektor Unair membatalkan pembekuan BEM FISIP

Baca Selengkapnya