Makan Ikan Sejak Dulu Kala

Reporter

Editor

Senin, 13 Juli 2009 21:29 WIB



TEMPO Interaktif, Leipzig - Ikan dianggap sebagai sumber pangan yang baik karena tinggi protein dan rendah lemak sehingga baik bagi jantung. Meskipun 40.000 tahun lampau belum ada ahli gizi atau kesehatan yang mempromosikan nilai gizi ikan, sebuah studi menunjukkan salah satu nenek moyang kita ternyata telah mengonsumsi ikan secara rutin.
Hal itu terungkap ketika para ilmuwan menganalisis komposisi kimia protein kolagen dari tulang kerangka manusia purba yang berasal dari Gua Tianyuan dekat Beijing. Tingginya kandungan kolagen pada tulang tersebut menjadi landasan mereka membuat kesimpulan bahwa ikanlah yang menjadi sumber kolagen itu.
Menangkap ikan pada saat itu bukan perkara mudah, kata para ilmuwan. Catatan fosil mengindikasikan bahwa manusia belumlah menggunakan alat khusus untuk menangkap ikan, selain pisau batu, sampai 50.000 tahun lampau.
"Analisis ini memberikan bukti langsung pertama yang menunjukkan konsumsi sumber pangan akuatik yang dilakukan manusia modern pertama di Cina dan berimplikasi bagi subsitensi dan demografi manusia modern pertama, kata Michael P. Richards dari Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology.
Sebelum lahirnya teori manusia telah makan ikan sejak 40.000 tahun lampau ini, sejumlah ilmuwan lain telah mengeluarkan teori bahwa mengonsumsi ikan kemungkinan telah membantu manusia memiliki otak yang lebih besar. Meski ada banyak faktor lain yang membuat otak manusia tumbuh lebih besar seperti masuknya protein daging dari binatang darat ke dalam menu makanan manusia sekitar dua juta tahun lalu. Dorongan untuk menyelamatkan diri dari bencana alam juga berpotensi memicu pertumbuhan otak.
Meski demikian, Richards dan koleganya menyatakan pergeseran menu makanan yang semakin kaya ikan, seperti temuan studi ini, lebih merefleksikan tekanan yang kian besar dari makin meningkatknya populasi ketika manusia modern mulai berkembang di seluruh Eurasia.
TJANDRA | LIVESCIENCE

Berita terkait

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

19 hari lalu

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

38 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

39 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

43 hari lalu

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

43 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

44 hari lalu

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

4 Maret 2024

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi

Baca Selengkapnya

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya