Kelas Biodiversitas di Taman Heulang Ungkap Keberadaan 31 Jenis Burung dan Kupu-kupu

Reporter

Rabu, 22 Mei 2024 15:25 WIB

Belantara Biodiversity Class di Taman Heulang, Tanah Sareal, Bogor, Sabtu, 18 Mei 2024. Kegiatan ini untuk memeriahkan World Species Congress yang dihelat pada 15 Mei lalu, juga menyambut Hari Keanekaragaman Hayati Internasional yang diperingati setiap 22 Mei. Foto: Belantara Foundation.

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 15 jenis burung dan 16 jenis kupu-kupu teridentifikasi hidup sebagai bagian dari biodiversitas di Taman Heulang di Taman Sareal, Kota Bogor. Di antara jenis burung yang ditemui di taman terluas di Kota Bogor itu, seluas 2,8 hektare, adalah burung kipasan belang (Rhipidura javanica) yang masuk kategori burung dilindungi di Tanah Air.

Ada pula burung kacamata biasa (Zosterops melanurus). Yang ini masuk daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) karena berstatus rentan terhadap kepunahan atau Vulnerable.

Identifikasi dilakukan melalui kegiatan Belantara Biodiversity Class pada Sabtu, 18 Mei 2024. Kegiatan yang diikuti sekelompok pelajar dan mahasiswa ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan mendukung World Species Congress 2024 yang diadakan pada 15 Mei lalu dan menyambut Hari Keanekaragaman Hayati Internasional yang diperingati setiap 22 Mei.

Dalam keterangannya, Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dolly Priatna, menjelaskan tujuan utama Belantara Biodiversity Class adalah meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat khususnya generasi muda akan pentingnya menjaga dan melestarikan biodiversitas yang ada di sekitar, khususnya di kawasan perkotaan. Tujuan lainnya, pendataan dan identifikasi potensi biodiversitas, seperti burung dan kupu-kupu di Taman Heulang itu.

Menurut Dolly, kegiatan sengaja memilih lokasi Taman Heulang yang menjelma dari sebelumnya berupa lapangan bola dan tidak terurus. Pemerintah Kota Bogor merevitalisasi lapangan tersebut menjadi taman pada 2015.

Advertising
Advertising

"Sehingga sangat penting dilakukan pendataan potensi biodiversitas seperti jenis-jenis tumbuhan, burung, dan kupu-kupu di dalamnya sebagai bahan monitoring dan evaluasi untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan di taman ini,” ujar Dolly, yang juga anggota Commission on Ecosystem Management IUCN.

Dolly menuturkan, berdasarkan hasil penelitian pada 2018 lalu didapati setidaknya 17 jenis burung di Taman Heulang. Kegiatan Belantara Biodiversity Class yang juga difasilitasi oleh KupuKita dan Himabio Helianthus FMIPA Universitas Pakuan ini bermaksud memutakhirkan data itu.

Satwa liar seperti kupu-kupu dan burung, Dolly menjelaskan, penting keberadaannya karena memiliki peran bagi kelangsungan ekosistem. Misalnya, kupu-kupu berperan penting sebagai pollinator, yaitu agen penyerbuk alami bagi bunga. Burung dapat membantu dalam penyebaran biji (seeds dispersal) dan pengendali hama (biokontrol). Selain itu, kupu-kupu dan burung dapat menjadi indikator baik atau tidaknya kualitas lingkungan (bioindikator).

"Seiring pesatnya pembangunan, kupu-kupu dan burung menghadapi ancaman seperti kehilangan habitat, perburuan, pencemaran lingkungan, perubahan iklim global, serta kerusakan ekosistem yang berdampak pada produktivitas dan kesehatan habitat mereka," kata pengajar di Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan itu menguraikan.

Pendiri komunitas KupuKita, Nurul L. Winarni, mengatakan pihaknya juga terus mengajak dan mendorong masyarakat terutama generasi muda untuk terlibat dalam pendataan kupu-kupu yang ada di sekitar mereka. Dia menyebut gerakan citizen science kupu-kupu.

"Ini sebuah kegiatan kerja ilmiah yang dilakukan masyarakat secara menyenangkan dengan dampingan ilmuwan profesional atau lembaga ilmiah,” kata Nurul yang juga sebagai Head of Service and Development/Research Scientist Research Center for Climate Change Universitas Indonesia ini.

Pilihan Editor: Kemendikbud Luncurkan Program Sastra Masuk Kurikulum, Bumi Manusia Masuk Daftar Rekomendasi

Berita terkait

Dahulu Pernah Pelihara Berbagai Jenis Burung Dilindungi, Zulhas Ungkap Peliharaannya Kini Sisa 3 Ekor

12 hari lalu

Dahulu Pernah Pelihara Berbagai Jenis Burung Dilindungi, Zulhas Ungkap Peliharaannya Kini Sisa 3 Ekor

Zulhas mengungkapkan kondisi terkini satwa perliharaannya yang ada di vila Farras Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Catatan dan Tantangan untuk Ekowisata Satwa Liar yang Berkelanjutan di Indonesia

14 hari lalu

Catatan dan Tantangan untuk Ekowisata Satwa Liar yang Berkelanjutan di Indonesia

Webinar ini dihadiri oleh narasumber yang dipandang memiliki keahlian dan pengalaman di bidang ekowisata satwa liar berkelanjutan di Asia.

Baca Selengkapnya

Baru 5 Persen Spesies Anggrek Indonesia yang Diketahui Status Konservasinya

22 hari lalu

Baru 5 Persen Spesies Anggrek Indonesia yang Diketahui Status Konservasinya

Total anggrek Indonesia yang sudah dievaluasi IUCN Red List baru sebatas 230 spesies. Padahal, Indonesia memiliki hingga 4.200 spesies anggrek.

Baca Selengkapnya

Bupati Kediri Resmikan Lomba Burung Berkicau

48 hari lalu

Bupati Kediri Resmikan Lomba Burung Berkicau

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, atau Mas Dhito, meresmikan Lomba Burung Berkicau Piala Mas Bup yang digelar oleh Pelestari Burung Indonesia (PBI)

Baca Selengkapnya

Pelajar Jepang Tanam Pohon di Tahura Sultan Syarif Hasyim Riau

58 hari lalu

Pelajar Jepang Tanam Pohon di Tahura Sultan Syarif Hasyim Riau

Penanaman pohon simbolis yang didukung oleh APP Japan Ltd. dan APP ini bertujuan untuk penyadartahuan (awareness) dan edukasi kepada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menyerang Warga Israel, Apa Itu Virus West Nile?

26 Juli 2024

Menyerang Warga Israel, Apa Itu Virus West Nile?

Penyebaran virus West Nile yang menyerang warga Israel terus meluas. Ribuan warga dilaporkan terinfeksi, dan beberapa di antaranya mengalami gejala serius bahkan hingga meninggal.

Baca Selengkapnya

Mengenali Spesies Burung Lovebird

15 Juli 2024

Mengenali Spesies Burung Lovebird

Saaih Halilintar disoroti setelah unggahan dia di TikTok yang memicu kritik dari warganet setelah melepas burung lovebird

Baca Selengkapnya

5 Fakta Wabah Virus yang Menyerang Israel

4 Juli 2024

5 Fakta Wabah Virus yang Menyerang Israel

Virus West Nile kembali mewabah di Israel, dengan 100 kasus terkonfirmasi dan 8 pasien dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Dari Gagak sampai Cekakak, Laporan Tempo dari Ekspedisi BRIN di Nusa Barung

22 Juni 2024

Dari Gagak sampai Cekakak, Laporan Tempo dari Ekspedisi BRIN di Nusa Barung

Ekspedisi tim bentukan BRIN ke Suaka Margasatwa Pulau Nusa Barung dapati 7 catatan baru aves penghuni pulau di tepi terluar Samudera Indonesia itu.

Baca Selengkapnya

BRIN dan Australia Danai Riset Biodiversitas Kelautan, Satu Proyek Bisa Dapat Rp 1 Miliar

21 Juni 2024

BRIN dan Australia Danai Riset Biodiversitas Kelautan, Satu Proyek Bisa Dapat Rp 1 Miliar

Pendanaan kolaborasi ini terbuka untuk seluruh peneliti di BRIN maupun akademisi kampus yang berada di Indonesia.

Baca Selengkapnya