Peneliti BMKG: Suhu Udara Jakarta Kini 1,6 Derajat Lebih Panas Dibanding Masa Kolonial

Jumat, 7 Juni 2024 22:57 WIB

Ilustrasi anak-anak di saat cuaca panas. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Jakarta telah mengalami perubahan iklim lokal yang drastis. Kenaikan suhu udara Jakarta tercatat lebih tinggi daripada lonjakan suhu udara global--terhitung dari masa sebelum revolusi industri.

Angka kenaikan suhu rata-rata hariannya telah mencapai 1,6 derajat Celsius selama 100 tahun berdasarkan data 1866-1966. Suhu udara yang dimaksud adalah suhu permukaan yang cakupan waktunya hingga skala jam dan datanya dikumpulkan sejak masa kolonial.

Bandingkan dengan data dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) tahun lalu yang menyatakan suhu Bumi 1,45 derajat lebih panas daripada masa pra-industri. "Itu juga berarti, secara lokal, Jakarta sudah melebihi batas kenaikan suhu udara sebesar 1,5 derajat yang ditetapkan menurut Perjanjian Paris," kata Siswanto, peneliti di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, saat dihubungi, Rabu 5 Juni 2024.

Siswanto menemukan kenaikan suhu udara Jakarta yang lebih tinggi itu dari hasil studinya terhadap kondisi iklim selama 130 tahun ke belakang. Hasil studi itu dituang ke dalam tesis yang mengantarnya meraih gelar PhD di Vrije Universiteit Amsterdam, Belanda, pada Mei tahun lalu.

Peneliti di Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan BMKG itu mengumpulkan data periode 1866 hingga 1966 dari BMKG-nya Belanda. Data kemudian disambungnya dengan yang dimiliki BMKG. "Untuk masa depan, datanya saya bangkitkan pakai model IPCC laporan 2013," katanya menerangkan.

Advertising
Advertising

Hasilnya, dia memiliki catatan suhu udara di wilayah yang kini menjadi Jakarta untuk periode 1850-2020 dan proyeksi Jakarta 2030 dan 2050. Selain suhu harian rata-rata, lonjakan angka didapatinya pula untuk suhu maksimum harian dan suhu minimum harian. Yang pertama meningkat 2,1 derajat Celsius per 100 tahun, yang kedua 0,85 derajat.

Berdasarkan temuan Siswanto atas data historis yang ditelitinya, hanya Jakarta yang lonjakan suhu udaranya lebih tinggi. Kenaikan suhu rata-rata harian di Indonesia secara keseluruhan masih lebih rendah dibandingkan yang terjadi global.

Selama periode 1850-2020, kenaikan suhu rata-rata harian global dan Indonesia sebesar 1,2 dan 1,0 derajat Celsius dibandingkan sebelum revolusi industri (1865-1900). Kenaikan menjadi 0,8 dan 0,5 derajat per 100 tahun.

Ditemukan pula, 2020 menjadi tahun terpanas kedua setelah 2016 dalam seluruh periode pengukuran sejak 1850. Khusus untuk Jakarta, 2016 terpanas kedua setelah 2019--sebelum rekornya dipatahkan oleh 2023.

Pilihan Editor: PPDB Bersama untuk Melanjutkan ke Sekolah Swasta Gratis Syaratkan Siswa Teken Perjanjian Mengikat

Berita terkait

Potensi Awan Hujan Sepekan di Selatan Indonesia dan Gempa Bali di Top 3 Tekno

36 menit lalu

Potensi Awan Hujan Sepekan di Selatan Indonesia dan Gempa Bali di Top 3 Tekno

Topik BMKG mendeteksi peluang pembentukan awan hujan di selatan Indonesia, terutama Jawa, 6-12 September 2024, menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

BMKG Deteksi Lima Gempa Susulan Magnitudo 1,8-2,6 di Gianyar Bali

10 jam lalu

BMKG Deteksi Lima Gempa Susulan Magnitudo 1,8-2,6 di Gianyar Bali

BMKG mendeteksi lima gempa susulan yang mengguncang Gianyar, Bali dan memastikan tidak ada kaitan dengan zona megathrust.

Baca Selengkapnya

BMKG Deteksi 2.466 Titik Panas di Kalimantan Barat, Beberapa Daerah Segera Hujan

16 jam lalu

BMKG Deteksi 2.466 Titik Panas di Kalimantan Barat, Beberapa Daerah Segera Hujan

BMKG mendeteksi 2.466 titik panas di Kalimantan Barat. Namun sejumlah daerah diprakirakan segera hujan.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG Sepekan ke Depan, Ada Potensi Awan Hujan di Selatan Indonesia

20 jam lalu

Prediksi Cuaca BMKG Sepekan ke Depan, Ada Potensi Awan Hujan di Selatan Indonesia

Kombinasi fenomena atmosfer sepekan ke depan memicu peluang hujan sedang hingga lebat di berbagai wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,9 Guncang Gianyar Bali, Skala Getarannya Tembus III-IV MMI

20 jam lalu

Gempa M4,9 Guncang Gianyar Bali, Skala Getarannya Tembus III-IV MMI

BMKG mencatat gempa bermagnitudo 4,9 di kawasan Gianyar, Bali, pada Sabtu pagi tadi, 7 September 2024. Tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi Jakarta Cerah Berawan Hingga Malam, Hujan Ringan Turun Sekejap di Bogor

23 jam lalu

BMKG Prediksi Jakarta Cerah Berawan Hingga Malam, Hujan Ringan Turun Sekejap di Bogor

BMKG memprediksi cuaca di mayoritas area Jabodetabek cerah berawan dan berawan. Nihil hujan kecuali di Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Daftar Formasi CPNS BMKG 2024 Beserta Gajinya

1 hari lalu

Daftar Formasi CPNS BMKG 2024 Beserta Gajinya

Adapun kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan BMKG meliputi jenjang Diploma 3 (D3), Sarjana atau Diploma 4 (S1/D4), dan Magister (S2).

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5 Guncang Kepulauan Sangihe, BMKG: Asalnya dari Laut Sulawesi

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 5 Guncang Kepulauan Sangihe, BMKG: Asalnya dari Laut Sulawesi

BMKG mencatat gempa Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pada pukul 15.39 WITA. Jumat sore tadi, 6 September 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,6 di Pantai Barat Sumatera, BMKG: Terasa Hingga Bengkulu Utara

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,6 di Pantai Barat Sumatera, BMKG: Terasa Hingga Bengkulu Utara

BMKG menyatakan, gempa melanda pantai Barat Sumatera, Jumat 6 September 2024 pukul 08.06 WIB. Terasa hingga Bengkulu Utara dan Enggano.

Baca Selengkapnya

BMKG Incar Lulusan Cumlaude, Paus Fransiskus, Gempa Bandung Selatan di Top 3 Tekno

1 hari lalu

BMKG Incar Lulusan Cumlaude, Paus Fransiskus, Gempa Bandung Selatan di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Jumat pagi, 6 September 2024, dimulai dari artikel formasi khusus CPNS untuk lulusan cumlaude yang dibuka oleh BMKG

Baca Selengkapnya