TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan supercar asal Inggris yang juga terkenal dengan tim balap jet daratnya, McLaren, mengembangkan sepeda gunung tenaga listrik. Memiliki kecepatan maksimum 34 kilometer per jam, McLaren Extreme and Sport diklaim menjadi sepeda paling bertenaga di dunia untuk saat ini.

Dikutip dari Gizmochina, Jumat 14 Juni 2024, sepeda gunung listrik produksi in-house McLaren sudah mulai dijual dan tersedia terbatas dengan harga mulai US$ 7.950 atau Rp 130 juta. McLaren meluncurkannya dalam dua varian yakni eMTB Extreme dan eMTB Sport.

McLaren sendirian memproduksi sepeda listrik ini--tanpa kolaborasi dengan pihak lain. Kondisi ini tampak berbeda dengan kebanyakan perusahaan sport global di mana produsen mobil akan berkolaborasi dengan produsen sepeda untuk memproduksi sepeda listrik.

Perancang model sepeda ini sama dengan tim internal yang mendesain mobil Artura Hybrid di McLaren Automotive. Ini pula yang menyebabkan sepeda listrik besutan McLaren dinilai paling bertenaga di dunia saat ini karena perancang dan tenaga mesin yang ada di sepeda itu berbekal mobil sport.

Meski begitu, penampilannya tak sesangar beberapa sepeda lain untuk olahraga ekstrem yang ada di pasaran. McLaren memasangkan teknologi motor mid-drive yang kustom ke sepeda ini, dengan output daya normal 600 watt dan daya puncak 825 watt. Sepeda ini mengemas torsi hingga 119 Nm--menjadikan motor yang digunakannya paling bertenaga daripada yang ada di sepeda listrik lainnya.

Ada lima mode kecepatan yang disematkan ke sepeda ini, dengan mode teratas bisa melaju hingga 34 kilometer per jam. Sepeda gunung listrik McLaren Extreme and Sport memakai material karbon sepenuhnya dengan aksen oranye.

Kedua model, ekstrem dan sport, hampir mirip. Perbedaannya hanya sistem suspensi penuh yang ada pada model ekstrem yang membuatnya sangat pas untuk medan off-road. Yang versi sport memiliki model yang lebih versatile dan mempunyai penampilan estetika yang lebih streamline.

Kedua model efektif untuk jalan aspal maupun trail. Keduanya juga dilengkapi dengan layar dengan grafis mirip dengan yang ditemukan pada sebuah supercar.

GIZMOCHINA

Pilihan Editor: Alasan Koalisi Gunungkidul Melawan Proyek Resort dan Beach Club Raffi Ahmad dkk