Sampah 3 Kilometer di Sungai Citarum, Ecoton Sebut Pengerukan Saja Tak Cukup

Minggu, 16 Juni 2024 07:58 WIB

Pemulung mencari sampah plastik di Sungai Citarum di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 12 Juni 2024. Dari data dari Dinas LHK Provinsi Barat, mencatat sampah yang mengendap sejak Jumat (7/6/2024) di Sungai Citarum kawasan Batujajar tersebut memiliki panjang 3 kilometer serta lebar 60 meter dan diperkirakan volume sampah plastik lebih dari 100 ton. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan, Ecoton, mengungkap asal tumpukan sampah yang memenuhi permukaan Sungai Citarum di sekitar Jembatan Babakan Sapan, Citarum Barat. Diperkirakannya, sampah paling banyak berasal dari Kota Bandung dan Cimahi yang padat penduduk.

Dasarnya adalah salah satu anak sungai terdekat dari jembatan itu melewati kawasan padat permukiman di Kabupaten Bandung di Desa Lagadar Margaasih. Lalu juga datang dari Kota Bandung dan Cimahi.

"Aliran dari Curug Jompong membawa banyak sampah dan limbah industri," kata Direktur Eksekutif Ecoton, Daru Setyorini, dikutip dari keterangan tertulis yang dibagikannya, Sabtu, 15 Juni 2024.

Disebutkannya, tumpukan sampah di Sungai Citarum bukan hal yang baru. Menurut Daru, sejak dulu beberapa anak sungai di lokasi itu juga dikenal sebagai tumpukan sampah. Kondisi ini bahkan pernah diviralkan oleh kelompok Pandawara dengan membagikan foto tumpukan sampah menutupi permukaan sungai di Citarum.

Akumulasi sampah di Jembatan Babakan Sapan menutupi aliran sungai Citarum sepanjang lebih dari tiga kilometer. Ini, kata Daru, tentunya menimbulkan dampak pencemaran lingkungan dan ancaman kepunahan keragaman hayati di sungai. "Dampak yang timbul tidak hanya merusak estetika tapi juga menurunkan kadar oksigen."

Advertising
Advertising

Sungai Citarum masuk kategori sungai terpanjang di Jawa. Anak sungainya berhulu di Gunung Wayang Kabupaten Bandung. Panjang aliran sungai ini mencapai 300 kilometer, mengalir hingga ke Kabupaten Karawang dan Bekasi, dengan muara akhirnya di Ujung Karawang. Pada 2013 lalu sungai ini pernah dinobatkan sebagai yang paling kotor dan tercemar di dunia.

"Kondisi tumpukan sampah yang demikian banyak hingga menyumbat aliran sungai, sebenarnya kondisi yang sudah sering terlihat di aliran Sungai Citarum," kata Daru lagi yang menilai upaya pembersihan sampah saja tidak cukup. "Butuh solusi yang paling konkret dalam mengatasinya," ujar Daru.

Pemulung mencari sampah plastik di Sungai Citarum di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 12 Juni 2024. Dari data dari Dinas LHK Provinsi Barat, mencatat sampah yang mengendap sejak Jumat (7/6/2024) di Sungai Citarum kawasan Batujajar tersebut memiliki panjang 3 kilometer serta lebar 60 meter dan diperkirakan volume sampah plastik lebih dari 100 ton. TEMPO/Prima Mulia

Ecoton merekomendasikan untuk pengendalian produksi sampah khususnya plastik sekali pakai oleh produsen. Juga, mendorong produsen menyediakan sistem distribusi produk secara refill dengan kemasan pakai ulang yang aman.

Pemerintah juga diharapkannya bisa menegakkan aturan pembatasan plastik sekali pakai terutama tas kresek dan sedotan yang tidak bisa didaur ulang. Sampah plastik berukuran kecil juga menyebabkannya mudah tercecer dan terdegradasi melepaskan partikel mikroplastik ke alam.

"implementasi peraturan pembatasan plastik ini wajib diterapkan di semua instansi pemerintah dan lembaga pendidikan, dalam menyediakan konsumsi yang minim sampah," katanya menegaskan.

Pemda Bilang Sampah Biasanya Tertahan di Ujung

Sebelumnya, Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, mengaku sudah memeriksa langsung aliran Sungai Citarum di Jembatan Babakan Sampan yang penuh sampah itu. Dia menilainya imbas dari permukaan air yang turun dan adanya sedimen, ditambah lagi aktivitas buang sampah ke sungai yang masih menjadi tradisi masyarakat sekitar.

“Biasanya kalau aliran lancar itu ketahannya di ujung. Ini sudah seminggu tertahan sedimen di sini,” kata Bey, dalam keterangannya yang dikutip dari rilis Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kamis, 13 Juni 2024.

Aktivis dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Jawa Barat membentang spanduk kampanye terkait program Citarum Harum dibawah jembatan Sungai Citarum di Baleendah, Kabupaten Bandung, Minggu, 19 Mei 2024. Walhi Jawa Barat menyatakan program Citarum Harum tak layak dijadikan contoh keberhasilan pengendalian dan penanganan pencemaran sungai di World Water Forum. TEMPO/Prima mulia

Bey berjanji pembersihan dan pengerukan sampah akan dilakukan secepatnya. Pengangkutan sampah dilakukan oleh Satgas Citarum Harum, BBWS Citarum, serta warga sekitar. "Kami gerak cepat, koordinasi bersama, karena ini masalah bersama," kata dia.

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mencatat sampah tersebut memiliki panjang 3 kilometer dan lebar 60 meter. Perkiraan volume sampah lebih dari 100 ton.


AHMAD FIKRI

Pilihan Editor: Perburuan dan Perdagangan Menjadi Ancaman untuk Populasi Lutung Jawa

Berita terkait

Ada Pawai Sejuta Obor, Hindari Jalur Puncak Malam Ini

2 hari lalu

Ada Pawai Sejuta Obor, Hindari Jalur Puncak Malam Ini

Satlantas Polres Bogor mengimbau pengendara tujuan Cianjur dan Bandung yang hendak melalui Puncak untuk menggunakan jalur alternatif.

Baca Selengkapnya

PPKM Darurat 3 Tahun Lalu: Masih Ingat Pembatasan Ketat dan Aturan Makan dan Minum di Restoran?

3 hari lalu

PPKM Darurat 3 Tahun Lalu: Masih Ingat Pembatasan Ketat dan Aturan Makan dan Minum di Restoran?

Pemerintah memutuskan untuk menerapkan PPKM Darurat di Wilayah Jawa dan Bali mulai 3 Juli 2021. Masih ingat pembatasan dan aturannya?

Baca Selengkapnya

Liburan ke Bandung Pekan Ini, Ada Festival Festival Tahu hingga Karnaval Budaya Asia-Afrika

5 hari lalu

Liburan ke Bandung Pekan Ini, Ada Festival Festival Tahu hingga Karnaval Budaya Asia-Afrika

Beragam acara festival mewarnai Kota Bandung sepekan ini dari aneka kuliner hingga karnaval budaya Asia-Afrika di akhir pekan, 6-7 Juli 2024. Lokasinya tersebar di area Cihampelas Walk dan Jalan Asia-Afrika di pusat Kota Bandung.

Baca Selengkapnya

Konsep Ramah Lingkungan Euro 2024 Dianggap Belum Sesuai Harapan, Ini Masukan Walhi

5 hari lalu

Konsep Ramah Lingkungan Euro 2024 Dianggap Belum Sesuai Harapan, Ini Masukan Walhi

Walhi menilai kebijakan ramah lingkungan Euro 2024 bisa diterapkan oleh federasi olahraga di Indonesia. Bisa diperkuat dengan dokumen kesepakatan.

Baca Selengkapnya

25 Kampus Terbaik di Bandung 2024 Versi EduRank, ITB Urutan Pertama

5 hari lalu

25 Kampus Terbaik di Bandung 2024 Versi EduRank, ITB Urutan Pertama

Daftar kampus terbaik di Bandung pada 2024 versi EduRank. ITB berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Pasar Kangen Jogja Digelar Akhir Pekan Ini, Ada Aturan Khusus soal Sampah

5 hari lalu

Pasar Kangen Jogja Digelar Akhir Pekan Ini, Ada Aturan Khusus soal Sampah

Pasar Kangen Jogja menghadirkan 280 stand kuliner dan barang lawasan pada 4-7 Juli 2024 di Taman Budaya Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Penyelenggara Event di Yogyakarta Harus Bisa Kelola Sampah Mandiri

6 hari lalu

Penyelenggara Event di Yogyakarta Harus Bisa Kelola Sampah Mandiri

Pengelolaan sampah mandiri menjadi satu syarat yang mesti dipenuhi penyelenggara event di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Narapidana Lapas Cipinang Peras Siswi SMP di Bandung dengan Konten Asusila

6 hari lalu

Narapidana Lapas Cipinang Peras Siswi SMP di Bandung dengan Konten Asusila

Seorang siswi SMP di Bandung jadi korban pemerasan oleh narapidana Lapas Cipinang, punya grup WA.

Baca Selengkapnya

HUT Bhayangkara ke-78 Belum Usai, Petugas Kebersihan Sudah Angkut Lebih dari 100 Kantong Sampah

7 hari lalu

HUT Bhayangkara ke-78 Belum Usai, Petugas Kebersihan Sudah Angkut Lebih dari 100 Kantong Sampah

Hamparan sampah memenuhi area lapangan Monas, Jakarta Pusat, di acara pesta rakyat HUT Bhayangkara ke-78, pada Senin, 1 Juli 2024.

Baca Selengkapnya

40 Stan UMKM Akan Ramaikan Asia Afrika Festival di Bandung Pekan Depan

8 hari lalu

40 Stan UMKM Akan Ramaikan Asia Afrika Festival di Bandung Pekan Depan

Para pelaku usaha menengah kecil (UMKM) yang diundang menyokong kesuksesan Asia Afrika Festival.

Baca Selengkapnya