Top 3 Tekno: BRIN di Barus, Suhu Panas di Tanah Suci

Reporter

TEMPO

Sabtu, 22 Juni 2024 08:00 WIB

Ratusan personel gabungan dikerahkan melakukan pengamanan demo tolak penutupan jalan Serpong-Parung di kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Terkini pada Sabtu pagi ini, 22 Juni 2024, diisi dua berita dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang hendak mengangkut dan memindahkan benda-benda koleksi arkeologi Barus di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, ke Cibinong, Jawa Barat. Pengadangan oleh masyarakat setempat yang dialaminya mengingatkan kembali kepada insiden serupa di Tangerang Selatan, Banten.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko Badan Riset dan Inovasi Nasional menyatakan akan tetap melanjutkan rencana pemindahan benda-benda koleksi arkeologi tersebut. Alasannya, menjaganya sebagaimana yang dilakukan terhadap aset berharga milik negara lainnya dan memastikan konservasinya.

Satu berita lainnya datang dari Mekkah, Arab Saudi. Sebanyak lebih dari 1.000 orang telah meninggal di tengah menjalankan ibadah haji di bawah sengatan suhu udara yang sampai melampaui 51 derajat Celsius. Ilmuwan memprediksi tahun depan cekaman suhu panas tidak setinggi saat ini, tapi pada 2040 nanti bisa lebih fatal.

Berikut Top 3 Tekno Berita Terkini pada Sabtu pagi ini, 22 Juni 2024, selengkapnya,

Advertising
Advertising

1. Rencananya Diadang Warga di Tangsel dan Barus, Kepala BRIN: Kami Disumpah Laksanakan Regulasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kembali harus bertentangan dengan masyarakat umum. Setelah soal pemindahan jalan provinsi di Setu, Tangerang Selatan, Banten, terkini tentang kenginannya memindahkan benda koleksi arkeologi yang ada di Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

Upaya pemindahan benda koleksi Laboratorium Arkeologi Barus di Jalan KH Zainul Arifin, Kelurahan Pasar Batu Gerigis, Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, oleh tim dari BRIN pada Senin, 6 Juni 2024. Upaya ini dihentikan oleh masyarakat setempat yang menolak pemindahan koleksi ke Cibinong tersebut. FOTO/Dok Yayasan MBR.

Perwakilan masyarakat dan Yayasan Museum Barus Raya (MBR) menolak rencana pemindahan ke Gudang Koleksi BRIN di Cibinong, Bogor. Pemindahan diputuskan menyusul integrasi Pusat Penelitian Arkeologi Nasional atau Puslit Arkenas, yang selama ini mengelola koleksi benda arkeologi itu, ke dalam BRIN.

Menanggapinya, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyampaikan mengambil segala kebijakan berdasarkan regulasi yang ada, serta bertindak dengan dasar hukum berlaku. "Kami disumpah untuk melaksanakan regulasi, dan memang itu salah satu bentuk konsekuensi regulasinya," kata Handoko menunjuk apa yang terjadi di Tapsel dan Tapteng tersebut.

2. BRIN Kukuh Koleksi Arkeologi Barus Harus Dipindah ke Cibinong, Apa Alasannya?

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan tetap melanjutkan rencana mengangkut dan memindahkan benda-benda koleksi arkeologi Barus di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, ke Cibinong, Jawa Barat, walaupun ditolak masyarakat setempat. Alasan BRIN, menjaganya sebagaimana yang dilakukan terhadap aset berharga milik negara dan memastikan keamanannya.

"Koleksi itu aset negara dan memang kami harus memastikan bahwa bisa dikonservasi secara aman dan tidak ada potensi terbakar, hilang dan seterusnya," kata Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, saat ditemui Tempo di kantornya, Jumat, 21 Juni 2024.

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Laksana Tri Handoko, saat ditemui usai agenda peluncuran bersama dua skema pendanaan riset dan inovasi, di Kantor BRIN, Jumat, 21 Juni 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi

Menurut Handoko, rencana pemindahan koleksi telah mulai dibicarakan sejak tahun lalu, namun surat resmi baru diterbitkan tertanggal 31 Mei 2024 oleh Direktorat Pengelolaan Koleksi Ilmiah BRIN. Tujuannya tertera untuk pendataan spesimen sebagai persiapan migrasi koleksi arkeologi, dan sejatinya dilakukan pada 3-10 Juni 2024 lalu. BRIN menggandeng pekerja CV Sinergi Indonesia untuk pemindahan koleksi tersebut.

3. Suhu Panas Cekam Jemaah Haji di Tanah Suci, 2040 Bisa Lebih Fatal

Sebanyak lebih dari 1.000 orang telah meninggal di tengah menjalankan ibadah haji tahun ini yang sedang berlangsung di Mekkah, Arab Saudi. Di bawah sengatan suhu udara yang sampai melampaui 51 derajat Celsius, lebih dari separuh jumlah kematian itu dilaporkan adalah jemaah haji tak resmi yang tak dapat mengakses ruang-ruang berpendingin udara.

The Guardian melaporkan kalau per Kamis, 20 Juni 2024, total jemaah haji yang meninggal sebanyak 1.081. Asal mereka tersebar di antara 10 negara. Terbesar dari Mesir, yakni sebanyak 658 orang dan 630 di antaranya adalah jemaah tak terdaftar.

Jemaah haji melakukan tawaf ifadah mengelilingi Ka'bah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Kamis, 20 Juni 2024. Jemaah haji melakukan tawaf ifadah yang menjadi rukun haji usai melakukan wukuf di Arafah dan lempar jamrah di Jamarat. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

"Ada banyak warga Mesir yang tidak terdaftar dalam basisdata haji, yang membutuhkan usaha dua kali lipat dan waktu yang lebih lama untuk mencari mereka yang hilang dan menemukan kerabatnya," kata seorang diplomat Arab Saudi.

Berita terkait

Jemaah Haji Ketahuan Bawa Air Zamzam di Koper Bagasi Bakal Dibongkar

4 jam lalu

Jemaah Haji Ketahuan Bawa Air Zamzam di Koper Bagasi Bakal Dibongkar

Apa saja barang yang dilarang dibawa jemaah haji?

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Akan Dalami Isu Pengalihan Kuota Tambahan untuk Haji Khusus

21 jam lalu

Ma'ruf Amin Akan Dalami Isu Pengalihan Kuota Tambahan untuk Haji Khusus

Tim Pengawas Haji DPR RI sebelumnya menyoroti adanya pengalihan atau alokasi sebanyak 10 ribu kuota tambahan haji ke haji khusus.

Baca Selengkapnya

Ragam Tradisi Sambut Kepulangan Jemaah Haji, Ada Mappatoppo Talili di Makassar dan Asajere di Madura

1 hari lalu

Ragam Tradisi Sambut Kepulangan Jemaah Haji, Ada Mappatoppo Talili di Makassar dan Asajere di Madura

Masyarkat di Indonesia, punya beberapa tradisi yang dilakukan untuk menyambut jemaah haji pulang kembali ke kampung halamannya.

Baca Selengkapnya

Uni Emirat Arab Imbau Khatib Batasi Waktu Khutbah Jumat Selama Musim Panas

2 hari lalu

Uni Emirat Arab Imbau Khatib Batasi Waktu Khutbah Jumat Selama Musim Panas

Pemerintah UEA memberi arahan agar membatasi khutbah Jumat supaya tidak melebihi 10 menit karena suhu musim panas yang terik.

Baca Selengkapnya

PAN Tolak Pansus Haji, Minta Penyelesaiannya Cukup Lewat Raker dan Panja

2 hari lalu

PAN Tolak Pansus Haji, Minta Penyelesaiannya Cukup Lewat Raker dan Panja

PAN menyatakan tidak sepakat atas pembentukan pansus haji yang diusulkan Tim Pengawas Haji DPR.

Baca Selengkapnya

Potensi La Nina 2024, Peneliti BRIN: Redam Kekeringan di Indonesia Barat Saat Kemarau

2 hari lalu

Potensi La Nina 2024, Peneliti BRIN: Redam Kekeringan di Indonesia Barat Saat Kemarau

Kebanyakan model prediksi cuaca mengindikasikan kemunculan La Nina pada September mendatang.

Baca Selengkapnya

Nasib Jemaah Haji Kurang Dapatkan Fasilitas Tidur di Tenda di Mina

2 hari lalu

Nasib Jemaah Haji Kurang Dapatkan Fasilitas Tidur di Tenda di Mina

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI sekaligus Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Abdul Wachid, menerima sejumlah keluhan dari jemaah haji Indonesia terkait kenyamanan selama ibadah di Mina, Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi: Beberapa Perusahaan Pariwisata Terbitkan Visa Ilegal untuk Jemaah Haji

3 hari lalu

Arab Saudi: Beberapa Perusahaan Pariwisata Terbitkan Visa Ilegal untuk Jemaah Haji

Sebanyak 1.301 jemaah haji meninggal selama haji tahun ini, di mana 1.071 di antaranya tidak memiliki izin yang sah.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Peringatkan Peningkatan Curah Hujan, Sepaku IKN Banjir Setinggi 2 Meter

4 hari lalu

Peneliti BRIN Peringatkan Peningkatan Curah Hujan, Sepaku IKN Banjir Setinggi 2 Meter

Hujan dengan intensitas lebat pada 23 Juni 2024 membuat Kampung Sepaku terendam banjir dengan ketinggian air mencapai dua meter.

Baca Selengkapnya

Soal Legalisasi Kratom, Anggota DPR Minta Tunggu Penelitian

4 hari lalu

Soal Legalisasi Kratom, Anggota DPR Minta Tunggu Penelitian

Anggota Komisi IX DPR Edy Wuryanto legalisasi kratom masih menunggu penelitian dari BRIN yang didampingi BPOM.

Baca Selengkapnya