Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BRIN Kukuh Koleksi Arkeologi Barus Harus Dipindah ke Cibinong, Apa Alasannya?

image-gnews
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, saat ditemui di Auditorium BRIN, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Juni 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, saat ditemui di Auditorium BRIN, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Juni 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan tetap melanjutkan rencana mengangkut dan memindahkan benda-benda koleksi arkeologi Barus di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, ke Cibinong, Jawa Barat, walaupun ditolak masyarakat setempat. Alasan BRIN, menjaganya sebagaimana yang dilakukan terhadap aset berharga milik negara dan memastikan keamanannya. 

"Koleksi itu aset negara dan memang kami harus memastikan bahwa bisa dikonservasi secara aman dan tidak ada potensi terbakar, hilang dan seterusnya," kata Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, saat ditemui Tempo di kantornya, Jumat, 21 Juni 2024.

Menurut Handoko, rencana pemindahan koleksi telah mulai dibicarakan sejak tahun lalu, namun surat resmi baru diterbitkan tertanggal 31 Mei 2024 oleh Direktorat Pengelolaan Koleksi Ilmiah BRIN. Tujuannya tertera untuk pendataan spesimen sebagai persiapan migrasi koleksi arkeologi, dan sejatinya dilakukan pada 3-10 Juni 2024 lalu. BRIN menggandeng pekerja CV Sinergi Indonesia untuk pemindahan koleksi tersebut.

Aset koleksi yang ingin dipindahkan tersimpan di Laboratorium Arkeologi Barus di Desa Pasar Batu Gerigis, Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Sedangkan migrasinya ke Gedung Koleksi BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong. Terdapat sekitar 60 ribu benda yang bakal dipindahkan, di antaranya koleksi hasil temuan penggalian arkeologi rentang 1980-2005 dan benda-benda bersejarah Barus di Situs Lobu Tua era abad ke-8 sampai 13.

Menurut Handoko, BRIN mengambil kebijakan pemindahan itu berbasis pada regulasi. "Koleksi itu sebenarnya aset negara dan kita akan memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa itu barang bukan diambil terus hilang. Tapi dipindahkan supaya bisa menjamin keamanannya, kalau di situ siapa yang jaga," ucap Handoko.

Menurut Handoko, pemindahan koleksi arkeologi di Barus ke Cibinong sebagai upaya menjaga aset negara menjadi lebih aman dan bisa dipantau keberadaannya. Dia menyatakan akan menyampaikan kepada masyarakat bahwa lokasi yang dituju adalah sebuah pusat koleksi untuk menyimpan bukan hanya artefak tapi juga manuskrip, juga spesimen tumbuhan dan binatang yang jauh lebih cepat rusak. "Karena semua itu aset negara dan nasional yang harus kita lindungi bersama."

Handoko mengungkap rencananya yang lain untuk membangun museum yang baru untuk menampung semua koleksi dan aset negara yang masih tersebar di banyak daerah. Bakal melibatkan berbagai pihak, dia belum merincikan lokasi hingga detail anggaran untuk wacana tersebut. 

"Lokasinya belum tahu, biasanya kan tanahnya dari pemerintah daerah dan nanti kami fundraising, seperti di tempat-tempat lain," ujar Handoko.

Rencana pemindahan benda-benda koleksi arkeologi Barus sebelumnya ditolak oleh masyarakat di Barus. Diwakili pengurus Yayasan Museum Barus Raya (MBR), masyarakat meminta seluruh koleksi arkeologi yang sebelumnya ada di Barus jangan dipindahkan, sebab bisa menjadi harta pusaka daerah setempat.

"Biarkan semua koleksi arkeologi itu tetap di Barus dan jadi harta pusaka kami. Silakan BRIN melakukan penelitian lanjutan di Barus saja, supaya lebih efektif dan efisien penelitiannya," kata Wakil Ketua III Yayasan MBR, Muhammad Nurdin Ahmad Tanjung.

Tindakan BRIN yang memindahkan koleksi arkeologi di Barus ke Cibinong, menurut Nurdin, berpotensi untuk menghambat upaya masyarakat Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga yang sedang menguntai sejarah kuno Barus sebagai pusat peradaban Islam tertua di Nusantara. Sekaligus sebagai salah satu kota perdagangan tertua di Indonesia dengan kapur barus, kamper dan kemenyan sebagai komoditas andalannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Rata-rata tiap bulan ada seribuan orang berwisata ziarah ke sini. Kalau benda-benda bersejarahnya dibawa ke Cibinong, wisatawan yang datang mau lihat apa?" kata Nurdin sambil menyambungnya, "Rencana itu seperti mau memutus hubungan kesejarahan dan kebudayan kami dengan Barus."

Suasana di Gudang Arkenas atau Gudang EFEO yang selama ini menjadi Laboratorium Arkeologi Barus berlokasi di Jalan KH Zainul Arifin, Desa Pasar Batu Gerigis, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara. Foto dokumentasi Yayasan MBR.

Pada 6 Juni lalu, tim BRIN sudah sempat mengisi penuh satu dari tiga truk yang mereka bawa dengan benda-benda koleksi arkeologi itu ketika masyarakat, tokoh adat, dan pengurus Yayasan MBR datang menghentikan. Dimediasi oleh kapolsek setempat, seluruh unsur masyarakat di Barus tegas menolak pemindahan koleksi arkeologi itu. 

Peneliti BRIN di Lapangan Akui Sensitivitas Persoalan

Saat dihubungi, Ery Soedewo, penelitii Pusat Riset Arkeologi Lingkungan, Maritim, dan Budaya Berkelanjutan, membenarkan adanya upaya memindahkan benda koleksi arkeologi Barus. “Karena ada perubahan administrasi dalam arkeologi, maka semuanya harus diangkat ke Cibinong,” katanya.  

Dia menunjuk peleburan 10 balai arkeologi yang berada di bawah Puslit Arkenas ke dalam BRIN. Satu di antaranya adalah Balai Arkeologi Sumatera Utara, tempat Ery bekerja. Ery juga pernah membantu penelitian Barus selama 2001-2005 bersama tim Puslit Arkenas dan EFEO. 

Ery adalah satu dari antara peneliti yang ditugaskan mendata spesimen dalam rangka persiapan migrasi koleksi arkeologi di Laboratorium Arkeologi Barus itu, dan mendampingi pekerjaan pemindahannya. Dia menilai, secara ilmiah-akademis, pemindahan koleksi arkeologi sangat berguna untuk pengintegrasian dan komparasi riset dengan benda-benda sejenis dari tempat lain di Indonesia yang berasal dari periode sama.

Masalahnya, dia memberi catatan, ada hal-hal kultural yang tidak boleh luput diperhatikan, apalagi dilupakan. Dalam kasus masyarakat Barus, Ery menjelaskan, respons negatif selalu didapat di setiap sosialisasi rencana pemindahan benda-benda arkeologi. Hal itu disebutnya berhubungan dengan sikap primordialitas terhadap sejarah, kebudayaan, dan keagamaan atau religiusitas. 

“Itu sudah jadi identitas mereka. Saya sudah sampaikan kepada pimpinan, tolong rencana migrasi koleksi arkeologi tahun ini pun dipersiapkan dengan sangat baik,” kata Ery. 

Menurut Ery, rencana pemindahan koleksi arkeologi Barus harus sepenuhnya disadari bersifat sensitif. Ini, misalnya, digambarkan Ery dengan keberatan masyarakat muslim dan nonmuslim di sana atas rencana migrasi tersebut. Merujuk sejarah panjangnya, bicara Barus tidak melulu bicara tentang kepentingan umat Islam, tapi juga umat nonmuslim lainnya. 

Pilihan Editor: Suhu Panas Cekam Jemaah Haji di Tanah Suci, Bisa Lebih Fatal 2040

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Clifftown Telephone Museum, Wisata Unik di Bilik Telepon Terkecil Dunia

1 jam lalu

Clifftown Telephone Museum. Instagram.com/@clifftowntelephonemuseum
Clifftown Telephone Museum, Wisata Unik di Bilik Telepon Terkecil Dunia

Clifftown Telephone Museum di Southend-on-Sea, Essex, Pengunjung dapat menikmati sejarah lokal secara intim dan unik.


Peneliti BRIN Temukan Hujan Ekstrem di Jakarta Berdasarkan Intensitas Sesaat

12 jam lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
Peneliti BRIN Temukan Hujan Ekstrem di Jakarta Berdasarkan Intensitas Sesaat

Hujan ekstrem ditemukan di antara cuaca hujan di Jabodetabek beberapa hari terakhir ini.


Hujan, Petir, dan Angin Kencang Beberapa Hari Ini di Jabodetabek: Dampak dan Penyebabnya

18 jam lalu

Banjir melanda Jalan Ciledug Raya, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu, 25 September 2024. ANTARA/HO-BPBD DKI
Hujan, Petir, dan Angin Kencang Beberapa Hari Ini di Jabodetabek: Dampak dan Penyebabnya

Cuaca hari-hari hujan disertai angin kencang dan petir diprediksi bisa bertahan sampai dasarian pertama Oktober.


Riset BRIN: Perubahan Peran Kapal Pinisi Ancam Pelestarian Pengetahuan Lokal dan Budaya

22 jam lalu

Warga melihat Kapal Pinisi yang ditarik ke laut saat prosesi peluncuran perahu (annyorong lopi) di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 11 Desember 2023. Pemerintah Kota Makassar meresmikan dua unit Kapal Pinisi yang dibuat dengan anggaran Rp7,99 miliar sebagai media atraksi wisata dan budaya serta edukasi sejarah dan menjadi salah satu program prioritas pemerintah setempat dalam memajukan sektor pariwisata di daerah itu. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Riset BRIN: Perubahan Peran Kapal Pinisi Ancam Pelestarian Pengetahuan Lokal dan Budaya

Kapal pinisi asli secara historis digunakan oleh masyarakat Bugis Makassar untuk perdagangan antarpulau dan telah mengalami transformasi.


Peringati World Heart Day, Peneliti BRIN: Usia 19-64 Tahun Rentan Penyakit Kardiovaskular

1 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Peringati World Heart Day, Peneliti BRIN: Usia 19-64 Tahun Rentan Penyakit Kardiovaskular

Peneliti Ahli Madya BRIN mengatakan, usia rentan terkena penyakit kardiovaskular adalah usia dewasa, yakni 19 hingga 64 tahun.


Fans IShowSpeed Lompat Pagar saat Siaran Langsung, Museum Kamboja Minta Pemuda Bersikap Sopan

1 hari lalu

IShowSpeed mengunjungu Museum Nasional Kamboja, September 2024.
Fans IShowSpeed Lompat Pagar saat Siaran Langsung, Museum Kamboja Minta Pemuda Bersikap Sopan

Museum Nasional Kamboja menyesalkan perilaku buruk sekelompok pemuda yang menerobos gerbang dan melompati pagar saat IShowSpeed siaran langsung.


BRIN Usulkan Raja Ampat Sebagai Cagar Biosfer ke UNESCO

2 hari lalu

Barisan pulau di Raja Ampat, Papua Barat.
BRIN Usulkan Raja Ampat Sebagai Cagar Biosfer ke UNESCO

BRIN mengusulkan Raja Ampat sebagai Cagar Biosfer UNESCO. Prosesnya sudah dimulai sejak tahun lalu.


Dari Selatan, Cuaca Mendung Gelap dan Hujan Deras Bisa Meluas ke Seluruh Jabodetabek Malam Ini

2 hari lalu

Ilustrasi hujan. Pixabay
Dari Selatan, Cuaca Mendung Gelap dan Hujan Deras Bisa Meluas ke Seluruh Jabodetabek Malam Ini

Menurut BMKG, potensi hujan yang dapat disertai angin kencang dan petir itu mungkin bertahan dan bahkan meluas hingga pukul 19 WIB nanti.


Penjelasan Fenomena Bulan Mini yang Akan Temani Bumi 2 Bulan ke Depan

3 hari lalu

Ilustrasi asteroid di dekat bumi. spaceflightinsider.com
Penjelasan Fenomena Bulan Mini yang Akan Temani Bumi 2 Bulan ke Depan

Para astronom sedang bersiap arahkan pengamatan ke fenomena yang disebut sebagian kalangan sebagai bulan kembar.


Museum Permen Pertama di Dunia akan Dibuka di Dubai, Pengunjung bisa Mandi Arum Manis

3 hari lalu

Museum of Candy di Dubai (Instagram/@museumofcandy_official)
Museum Permen Pertama di Dunia akan Dibuka di Dubai, Pengunjung bisa Mandi Arum Manis

Museum ini bertujuan untuk membantu orang mempelajari sejarah dan ilmu permen melalui permainan interaktif sampai mencicipi beragam jenisnya.